Showing posts with label Aneka Cerita Kehidupan. Show all posts
Showing posts with label Aneka Cerita Kehidupan. Show all posts

Sunday, September 25, 2016

Great Moments with Allianz + Nakita


Rezeki seorang blogger, diundang seminar.

       Rasa bahagia buat saya sering muncul dalam wujud yang bersahaja. Salah satunya, saat di bulan September ini saya menerima e-mail berisi undangan seminar dari PT. Allianz Indonesia dan Tabloid Nakita. Melihat judul dan penggagasnya, saya hampir bisa memastikan acaranya seru dan asyik. Jadi, saya berusaha meluangkan waktu untuk hadir di seminar bertajuk "Great Moments with Allianz-Nakita". Tema yang dipilih oleh penyelenggara adalah : #DareToLiveMore Mewujudkan Pendidikan Terbaik untuk Buah Hati, dan #BeraniMelangkah Beri Nutrisi Tepat untuk Masa Depan Anak.

Games sebelum acara seminar dimulai.
       Seminar yang bertujuan untuk berbagi ilmu dan mengedukasi masyarakat ini merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility) yang digelar oleh PT. Allianz Indonesia bekerjasama dengan Tabloid Nakita. Pilihan temanya seputar dunia pendidikan dan pengasuhan anak. Ehm, kurang lebihnya tema tersebut memang cocok dengan muatan dalam blog saya. Jadi, suatu hal yang wajar apabila saya diundang untuk mendapatkan tambahan ilmu dan bahan liputan untuk mengisi blog Taman Berbagi Cerita. Yang jelas, saya senang pakai banget, bisa bertemu teman-teman blogger plus teman-teman baru, mendapat tambahan ilmu + goodie bag, serta memperluas wawasan.

Saya bersama blogger KEB Surabaya.
       Maka Sabtu pagi 24 September 2016, saya berangkat dari Sidoarjo ke Hotel Harris Gubeng, Surabaya. Saya sempat galau karena khawatir terlambat datang. Ternyata, saya tidak telat. Saat tiba di hotel, acara masih diawali dengan beberapa permainan (games) untuk para undangan yang hadir. Saya memilih melihat buku-buku yang dipajang di stan buku yang ada. Akhirnya, saya membeli sebuah buku tentang pendidikan karakter untuk mendidik anak di zaman global.

       Akhirnya, seminar pun dimulai. Bayu Oktara sebagai MC membuka acara dengan menyapa hangat para peserta seminar dengan busana bernuansa biru. Di acara ini hadir 2 orang pembicara, yaitu : dr. Mira Irmawati, Sp.A (K) dan Bapak Didin Komara (dari Allianz). Ups lupa, sebelum memasuki ballroom para peserta diminta foto terlebih dahulu di booth yang disediakan. Saya melihat banyak ibu dan anak yang berpose keren di depan fotografer. Nah, saya juga ikut foto dong! Mumpung ada yang motoin, gratis lagi. Ihiirrr!

Bayu Oktara membuka acara seminar.
        Setelah sambutan dari penyelenggara acara (PT. Allianz), sesi sharing ilmu dibuka. Di sesi pertama, dr. Mira berbagi cerita tentang pentingnya nutrisi dan stimulasi di masa tumbuh kembang seorang anak. Ibu dokter yang cantik ini menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan kehidupan pada anak-anak. Ada hal menarik yang diajarkan, yaitu pemilihan snack (camilan) untuk anak-anak. Camilan yang sehat dan menarik turut menunjang asupan gizi bagi anak-anak.
      
Pemenang live tweet dan posting FB terbaik.
       Sesi kedua diisi oleh Bapak Didin Komara dengan materi seputar persiapan dana pendidikan untuk buah hati. Pendidikan tinggi membutuhkan dana yang relatif besar. Orangtua perlu memikirkan cara-cara untuk menyediakan dana pendidikan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan cita-cita buah hati. Allianz menawarkan beberapa solusi untuk mendapatkan dana pendidikan anak secara tepat waktu serta dalam jumlah yang mencukupi (sesuai kebutuhan).

Oleh-oleh untuk peserta : goodie bag + pisang.
       Usai materi seminar diberikan, para peserta antusias mengajukan pertanyaan kepada para pembicara di sesi tanya-jawab. Acara dilanjutkan dengan kuis untuk semua peserta, pemberian cinderamata untuk pembicara, hadiah untuk pemenang live tweet dan posting FB terbaik, serta pembagian doorprize. Ada yang unik di seminar kali ini. Salah satu hadiah yang diberikan berupa bingkisan berisi buah-buahan. Keunikan lain, isi goodie bag mendapat sumbangan buah pisang dari sponsor. Wah, biar tambah sehat nih? Oya, para peserta bisa mengambil foto masing-masing sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. 

Isi goodie bag : ada pisangnya.


       Seperti biasa, acara seminar diakhiri dengan sesi foto bersama dengan para pembicara dan santap siang. Saat menikmati makan siang, saya terharu melihat seorang ibu yang duduk di depan saya. Saya melihat seorang ibu muda sedang menikmati makan siangnya, sambil memangku anak batita. Ibu yang lebih sepuh segera mengambil si bayi dari ibu muda (entah putri kandung atau menantunya), meminta si ibu muda untuk makan terlebih dahulu. Ibu yang sepuh ini menyuapi si batita, mengabaikan nasi dan lauk di piringnya. Sebuah contoh nyata tentang kasih sayang seorang ibu yang teramat dalam.

       Well, terimakasih PT. Allianz Indonesia dan Tabloid Nakita buat undangannya. Materi seminarnya sangat bermanfaat. Semoga saya diundang lagi di kegiatan lainnya. 






Wednesday, March 23, 2016

Menikmati Happy Date with Legendaddy di Happy Winter Land TP Surabaya


Wahana kolam pemancingan diserbu pengunjung.

       Dunia anak-anak identik dengan dunia bermain. Sebagian orang sering beranggapan bahwa mainan yang bagus, mahal, dan modern lebih disukai anak-anak. Kenyataannya, asumsi tersebut tidak selalu benar. Objek bermain dan permainan yang paling disukai seorang anak sebenarnya justru ayah dan ibunya sendiri. Orangtua merupakan teman dan wahana permainan yang diakui sangat menyenangkan serta membahagiakan bagi seorang anak. Oleh karena itu, kedekatan dan waktu yang diberikan ayah dan ibu untuk putra-putinya merupakan kenangan dan pengalaman yang tak terlupakan di masa tumbuh kembang bagi anak-anak.  

       Adalah suatu upaya yang pantas diacungi jempol saat PT Nestle Indonesia (Lactogrow) menggelar wahana bermain untuk anak-anak bertema winter land di dalam mall. Di Surabaya, arena bermain salju ini digelar di Tunjungan Plaza Surabaya selama 2 hari (19-20 Maret 2016). Sebelumnya, acara serupa sukses dihelat di Jakarta yang menyedot ribuan pengunjung. Lewat arena bermain salju ini, ada pesan tersirat agar para orangtua (terutama para ayah) menyediakan waktu khusus untuk bemain dan bersenang-senang bersama putra-putrinya.


Anak-anak menikmati musim dingin bersama ayah atau ibu.



       Tema yang dipilih brand Lactogrow adalah "Happy Date with Legendaddy" (ngedate seru bersama ayah). Hal ini memiliki tujuan agar para ayah yang pada umumnya sibuk bekerja (mencari nafkah) meluangkan waktu untuk bermain-main bersama anak-anaknya. Sehingga, para ayah akan dikenang sebagai sosok ayah yang membahagiakan (legendaddy) di hati anak-anaknya. Tempat bermain salju dibangun di mall karena biasanya orangtua dan anak-anak yang tinggal di kota besar lebih sering menikmati akhir pekan dengan berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Nah, di hari libur Sabtu-Minggu kali ini orangtua dan anak-anak bisa rekreasi ke mall sekaligus mencoba permainan seru di wahana musim dingin. 

       Apa saja pemainan yang bisa dinikmati anak-anak di arena bermain salju? Wah, sepertinya cukup banyak ya. Ada kolam pemancingan, booth bermain salju, membuat boneka salju, berseluncur di atas salju, serta berbagai info menarik seputar musim dingin di negara-negara yang mempunyai 4 musim. Tak semua keluarga mampu mengajak putra-putrinya bertamasya ke negara yang memiliki musim dingin. Itu sebabnya, bermain salju di tengah mall pasti menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak di Indonesia yang hanya mempunyai 2 musim.


Anak-anak asyik bermain di winter land.
 
       Saat berkunjung ke wahana bersalju di TP Surabaya hari Minggu, 20 Maret 2016 saya melihat anak-anak antusias bermain bersama ayah atau ibunya di winter land. Sayangnya, arena bersalju ini terasa kurang luas. Sebagian anak-anak riang bermain di wahana musim dingin. Sementara itu, anak-anak yang lain harus antre, menunggu giliran untuk menikmati permainan di arena bersalju. Namun, saya yakin anak-anak tersebut pasti bahagia bisa bermain dan berkreasi bersama orangtuanya meski harus antre dan bergantian dengan teman-temannya.

       Demikianlah, bermain dan bergembira bagi seorang anak tak selalu butuh dana yang besar. Ayah dan ibu tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mengenalkan salju plus musim dingin ke anak-anaknya. Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan juga bisa ketemu salju dan bermain di dunia yang berbeda, merasakan permainan musim dingin. Dua hari mengenal salju tentu kurang puas. Namun, wahana saljunya harus 'dilipat' untuk pindah lokasi ke kota tujuan berikutnya, Makassar.

       Anak-anak yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya cukup beruntung bisa mengenal, merasakan, serta menikmati keseruan bereksplorasi di wahana bersalju. Semoga suatu hari nanti, arena permainan bersalju ini bisa digelar di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Supaya, anak-anak di kota-kota kecil juga ikut merasakan serunya menikmati permainan di musim dingin. Yang terpenting, momen bermain bersama orangtua di winter land bisa menjadi kenangan yang membahagiakan untuk anak-anak.   

      




Monday, March 21, 2016

Undangan Konferensi Pers Lactogrow - Happy Winter Land


Para pembicara di acara talkshow yang digelar Nestle Lactogrow.

       Apa yang membuat seorang blogger merasa bahagia? Buat saya, salah satu kebahagiaan menjadi blogger adalah diundang untuk meliput acara yang menambah wawasan, seperti seminar dan yang sejenis. Alhamdulillah, Minggu, 20 Maret 2016 saya bisa hadir memenuhi undangan dari PT Nestle Indonesia (Nestle Lactogrow). Undangan bertajuk konferensi pers untuk media tersebut berupa talkshow dengan tema "Kebahagiaan Keluarga, Penentu Karakter dan Tumbuh Kembang Anak". Acara yang digelar di Mataram Room, Hotel Sheraton Surabaya dihadiri puluhan awak media mulai dari Jawa Pos, Harian Bhirawa, She Radio, dan para blogger. Saya bersyukur karena blog "Taman Berbagi Cerita" ini mendapat kepercayaan untuk turut meliput acara yang dipersembahkan Nestle Lactogrow yaitu "Happy Date with Legendaddy - Happy Winterland" yang berbentuk arena bermain salju di Tunjungan Plaza Surabaya.

       Di acara talkshow hadir 4 orang pembicara (di foto atas, dari kiri ke kanan) yaitu Gusti Kattani Maulani (Brand Manager Lactogrow), Oka Antara (aktor film), Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A (K) (dokter anak dan ahli tumbuh kembang), Rini Hildayani, M.Si (psikolog), dan dipandu oleh Amy Zein. Bincang-bincang seru di antara keempat pembicara mengulas masalah pentingnya kehangatan kasih sayang dan kebersamaan keluarga dalam membangun karakter di masa tumbuh kembang seorang anak. Anak-anak tak hanya butuh nutrisi dan asupan makanan bergizi. Anak-anak juga memiliki kebutuhan psikis yaitu perhatian dan kedekatan dengan orangtuanya. Satu hal yang sedang dikampanyekan adalah pentingnya peran ayah dalam membangun kebahagiaan seorang anak. Hal baru yang terungkap adalah ada keterkaitan antara kebahagiaan seorang anak dengan kesehatan saluran cernanya. Oleh karena itu, Nestle membuat semboyan sederhana. "Happy Tummy - Happy Kids". Anak-anak yang berbahagia akan memiliki saluran cerna yang sehat.

Mbak Vicky dan Dwi (KEB).

       Setelah kurang lebih 1,5 jam mendengarkan sharing ilmu dari para ahli, konferensi pers ditutup dengan foto bersama para pembicara dan kru Nestle. Para awak media mendapat kesempatan mengambil gambar dengan kamera masing-masing. Saya melihat teman-teman wartawan berbekal kamera profesional atau menggandeng fotografer dari media yang diwakilinya. Saya sih tetap setia bersenjata kamera saku dan memotret sendiri secara otodidak. Hehe, kapan ya saya punya kamera yang lebih bagus?


Santap siang usai konferensi pers.



        Saya bahagia di kegiatan kali ini bisa berkenalan dengan Mbak Vicky Laurentina seorang blogger yang sungguh bersemangat baja. Bayangkan saja, sambil ngeloni putranya yang masih bayi dia biasa menulis di atas kepala sang putra. Keren abis! Ini baru contoh ibu yang kreatif dan tak gentar dengan tingkah polah si bayi. Saya juga bertemu teman-teman lama sesama blogger, serta berkenalan dengan teman-teman wartawan, salah satunya wartawan dari Jawa Pos.

       Usai meliput konferensi pers, para blogger dan awak media yang diundang menikmati santap siang bersama. Tema menu prasmanan adalah masakan Thailand. Wah, ada tom yam! Saya mencoba tom yam hangat yang terasa segar di tengah udara sejuk dalam ruangan hotel. Sebagai pencuci mulut, saya memilih seiris puding dan strudel apel. Hmm, yummy deh!

Hidangan pencuci mulut pilihan saya.
  
       Acara selesai? Belum. Setelah mengambil goodie-bag, para undangan dari media dipersilakan menikmati wahana salju yang telah dikukuhkan MURI sebagai arena bermain salju terluas yang digelar di dalam mall. Setiap undangan yang membawa putra/putri pada hari itu mendapat 2 tiket masuk gratis untuk bermain salju di Happy Winter Land. Seru banget kan?!

Isi goodie bag dari Lactogrow.

       Nah sebelum merapat ke arena bermain salju, saya bersama rombongan kecil (Mbak Vicky, Mbak Dwi Puspita, serta suami dan bayi-bayinya) menunaikan Shalat Zhuhur di musholla Hotel Sheraton. Seusai shalat, kami bergerak ke TKP bersalju, memotret, dan ikut menikmati keceriaan anak-anak Surabaya dan sekitarnya yang selama 2 hari (19-20 Maret 2016) bertemu salju yang putih, lembut, dan dingin. Werrr, pasti mereka bahagia menikmati petualangan musim dingin di tengah gahar dan panasnya Surabaya. So, terima kasih Nestle Lactogrow buat undangan konferensi persnya! Terima kasih juga telah membuat sebagian anak-anak di Surabaya memiliki pengalaman bermain di arena bersalju!

      





Saturday, March 19, 2016

Belajar Menulis Viral Content Bersama Akber Surabaya


Mbak Ollie di antara peserta Akademi Berbagi.

       Sabtu pagi, sebagian orang lebih senang jalan-jalan atau berbelanja ke swalayan. Saya sepertinya sedikit berbeda dengan kebanyakan orang. Saya lebih sering memanfaatkan libur hari Sabtu-Minggu untuk menambah ilmu. Sabtu, 19-03-2016 saya hadir di acara Akademi Berbagi Surabaya yang diadakan di salah satu ruang Kampus ISTTS (Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya). Seorang pembicara keren, Aulia Halimatussadiah (Ollie Salsabeela), siap membagikan ilmu. Materi yang disajikan adalah "How to Write Viral Content?".

       Menulis di media baik di website maupun blog butuh ilmu dan kejelian agar menjadi artikel (tulisan) yang viral. Viral berasal dari kata virus. Maksudnya, artikel yang kita tulis bisa menyebar dengan cepat dan dibaca banyak orang. Pada acara kali ini Akademi Berbagi Surabaya bekerjasama dengan Zetta Media dan Ribut Rukun. Setelah mengikuti acara ini, para peserta diharapkan mampu menulis artikel viral dan telah tersedia media untuk menampung tulisan para peserta, yaitu Zetta Media dan Ribut Rukun.

Suasana kelas Akademi Berbagi Surabaya.

       Saya terkesan dengan kegiatan yang disponsori Akademi Berbagi Surabaya. Acara berbagi ilmu tersebut bertajuk gratis, namun layanannya cukup profesional. Ruang kelas yang nyaman, terkoneksi dengan wifi, plus sekotak kue dan minuman. Tentu saja yang terpenting adalah  ilmu yang luar biasa dari Pak Wahyu Pramudya (Ribut Rukun) dan Mbak Ollie (Zetta Media). Saya benar-benar merasa beruntung bisa menjadi salah satu dari 50-an peserta di kegiatan ini.

       Di sesi pertama, Wahyu Pramudya yang akrab disapa Pak Wepe memberikan paparan singkat tentang ributrukun.com, yang  berdiri bulan Desember 2015 lalu. Ribut Rukun merupakan sebuah laman yang ditargetkan untuk pembaca pria maupun wanita dengan rentang usia 20-40 tahun. Isinya berupa : curhatan, gambaran, teladan, serta wawasan. Ribut Rukun baru berusia 3 bulan, namun sudah menuai 700.000 pengunjung. Itu berarti, artikel-artikel yang dimuat di dalamnya tergolong viral dan mengulas hal-hal kekinian yang sesuai dengan fenomena para pembacanya. Pak Wepe secara gamblang berbagi cerita tentang kiat-kiat membuat tulisan menjadi artikel yang viral. Salah satu triknya adalah membuat tulisan yang otentik, berhubungan dengan relasi, dan mengandung unsur pembelajaran bagi orang lain.

      Pada sesi kedua, Ollie Salsabeela (nulisbuku.com) menjelaskan tips-tips bagaimana membuat artikel menjadi viral dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Materi yang disajikan tak hanya berupa arahan secara lisan. Para peserta diminta untuk langsung praktik di laptop masing-masing, mulai dari melihat trending topic hari itu, membuka situs yang memuat artikel-artikel viral, maupun berlatih membuat judul-judul artikel yang bisa mencuat menjadi tulisan viral. Beberapa lontaran judul artikel dari salah satu peserta membuat peserta yang lain tergelak. Mengapa? Judul-judul tersebut memang lucu, mengundang tawa, dan pastinya bisa membuat orang yang membaca tertarik untuk menyebarluaskan di media sosial.

Berikut ini beberapa judul menarik yang saya ambil dari Ribut Rukun sebagai contoh :

- Terima Kasih Mantan, Darimu Aku Belajar 7 Hal Penting untuk Masa Depanku
- Punya Badan Kurus Menjurus Kerempeng? Gak Perlu Minder, ini 3 Keuntungan yang Pasti Membuat Orang Lain Iri
- Ketika Cinta Terhadang Perbedaan Suku dan Agama, Lanjut atau Berhenti?

      Saat membaca judul-judul di atas, bagaimana perasaan Anda? Saya yakin bahwa orang akan punya rasa tertarik untuk klik dan membaca kelanjutan kisahnya. Oleh karena itu, judul yang menarik, mengundang senyum serta rasa ingin tahu, akan turut memberi kontribusi sebuah tulisan menjadi artikel viral, menyebar ke banyak lini dengan secepat kilat. Dampaknya? Tentu penulisnya menjadi terkenal dong! Jadi, menulis artikel viral merupakan sebuah keahlian yang penting dimiliki oleh mereka yang berkecimpung di dunia kepenulisan.

Foto bersama Akademi Berbagi Surabaya.

       Materi yang disampaikan Ollie Salsabeela mengalir lancar, membuat waktu bergulir tanpa terasa. Satu kesan mendalam saya rasakan di sesi Mbak Ollie. Otak saya harus aktif bekerja. Kenapa? Mbak Ollie mengajar dalam Bahasa Indonesia, sementara itu materi di layar ditulis dalam Bahasa Inggris. Hehehe, 'kuliah' di Akademi Berbagi memang keren.... Usai materi ajar diberikan, para peserta antusias bertanya kepada para pembicara, dan mereka mendapat hadiah sebuah buku dari Ribut Rukun. Di akhir kegiatan, para peserta dan pembicara foto bersama sebagai kenang-kenangan kebersamaan manis hari itu. Tak lupa, para peserta meneriakkan motto Akademi Berbagi untuk diabadikan dalam video. Apa motto Akademi Berbagi? Akademi Berbagi, Berbagi Bikin Happy...!!! OK, sampai jumpa lagi ya....




~ Catatan :

Akademi Berbagi (Akber) digagas oleh Ainun Chomsun pada Juni, 2010 sebagai wadah untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, maupun wawasan. 







Sunday, December 13, 2015

Seminar Writingpreneur di Kampus Unair


Seminar dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.


       Sabtu, 14 November 2015, hari masih pagi saat saya bersiap ikut acara seminar di Kampus Unair Surabaya. Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, namun cahaya matahari bersinar terang dan terasa panas di tubuh. Saya mengurungkan niat bersepeda ke jalan raya. Akhirnya, saya menunggu angkutan umum yang lewat di depan perumahan. Setelah cukup lama menunggu tanpa hasil, sebuah motor yang dimodifikasi jadi angkutan pedesaan lewat. Ya sudah, saya naik dan duduk di bangku kayu di belakang motor yang mirip odong-odong. Bukankah the show must go on? Here we go...!!!

       Alhamdulillah, pukul 09.30 WIB saya sudah menempati salah satu kursi di Convention Hall, Kampus C Unair. Acara yang digelar adalah "Seminar Writingpreneur : Masa Depan di Ujung Pena" dengan pembicara Kak Irfan dan Dr. Haidar Bagir dari Penerbit Mizan. Kegiatan seminar diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Berhubung seminar diadakan di lingkungan mahasiswa aura semangat anak-anak muda sangat terasa.  

Ibu Dr. Elly memberikan sambutan.

       Setelah sambutan dari ketua panitia, ibu Dr. Elly Munadziroh tampil memberikan sambutan mewakili PPKK (Pusat Pembinaan Karier dan Kewirausahaan) Unair. Pada intinya, kegiatan ini diadakan untuk membantu para peserta menentukan arah mencapai kesuksesan dengan menulis. Tulisan adalah cahaya yang diharapkan mampu menerangi kehidupan untuk senantiasa menebarkan kebaikan. Dr. Elly secara rinci menyebutkan ada 4 macam entrepreneur, yaitu :
- business entrepreneur yakni orang yang bergerak di dunia usaha (contohnya : Ciputra, Chairul Tanjung, dll)
- government entrepreneur yakni pemimpin yang berada di dunia pemerintahan (contohnya : Ibu Risma)
- academic entrepreneur yakni orang yang berbasis di bidang pendidikan  (contohnya : Rhenald Kasali)
- social entrepreneur yakni orang yang berkecimpung di bidang sosial  (contohnya : para penulis)

Saat ini tengah berkembang dunia baru, writingpreneur. Seorang penulis perlu menangkap peluang di masyarakat agar mampu menjadikan karyanya bermanfaat dan membantu mengatasi masalah di sekitarnya. Seorang penulis juga harus mampu mengelola keuangan dengan baik seperti halnya para pengusaha. Itu sebabnya, penulis yang memiliki mindset bisnis disebut writerpreneur.
      
Peserta seminar dari mahasiswa Unair, kampus lain, dan umum.

       Sesi pertama seminar diisi oleh Kak Irfan, salah satu kru Mizan yang memilih spesialisasi menulis buku anak-anak dan membuat media kreatif pendidikan untuk anak-anak Islam. Irfan mengupas proses dan kiat-kiat untuk menulis hingga mampu membuat naskah diterbitkan menjadi sebuah buku.  

Irfan berbagi ilmu menulis buku.

Di sesi kedua, Dr. Haidar Bagir berbagi cerita tentang latar belakang beliau memilih menjadi writerpreneur, membangun penerbitan, dan berbagai hal tentang dunia buku, termasuk panorama industri penerbitan buku di Indonesia. Satu hal yang ditekankan Pak Haidar adalah,"Awali harimu dengan menulis."

Dr. Haidar Bagir menjelaskan kiat jadi  writerpreneur.

Di tengah sesi kedua, ada sebuah selingan permainan angklung dari adik-adik "Harmoni Angklung Jagir" yang dibina oleh para mahasiswa Unair. Dua buah lagu dimainkan dengan manis oleh adik-adik berusia SD itu, "Ibu Kita Kartini" dan "Padamu Negeri".

Permainan angklung dari grup Harmoni Angklung Jagir.


       Kedua pembicara di seminar kali ini benar-benar menguasai ilmu di bidangnya. Materi yang diberikan sangat luar biasa dan menambah ilmu tentang aktivitas menulis, proses menerbitkan karya menjadi buku, proses penerbitan plus pemasaran buku, hingga luasnya pangsa pasar buku dengan banyaknya kegiatan pameran buku di ajang internasional. Setiap satu sesi berakhir, para peserta aktif mengajukan pertanyaan kepada pembicara. Beragam pertanyaan terkait proses menulis dan menerbitkan buku dijawab tuntas oleh para pembicara. Pada sesi penutup, Kak Irfan dan Pak Haidar memberikan kuis tebak tokoh kepada para peserta seminar. Kedua tokoh yang pertanyaannya dikemas dalam sebuah cerita dijawab dengan benar oleh dua mahasiswa yang beruntung. Jawaban kuis tebak tokoh adalah : "Abraham Lincoln" dan "Thomas Alva Edison". Sebelumnya, Pak Haidar sempat 'curang' karena melempar pertanyaan dengan dua pilihan jawaban yang sama-sama salah. Hahaha, padahal para peserta antusias mengacungkan jari tinggi-tinggi.

Haidar Bagir menerima cinderamata dari Univ. Airlangga.

       Acara seminar diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Unair kepada para pembicara. Ternyata, para peserta tak hanya mahasiswa Unair. Ratusan peserta yang hadir berasal dari Unair, Unesa, UIN Sunan Ampel, ITS, serta umum. Saya jelas dari umum, sudah bekerja jee.... Saya merasa beruntung bisa mengikuti seminar ini. Mengapa? Ada ratusan peserta lain yang masuk dalam waiting list alias tidak kebagian porsi untuk duduk di kursi peserta.

Peserta seminar berebut buku dari Penerbit Mizan.



       Usai acara, para peserta berbaris mengambil nasi kotak untuk makan siang. Saya bisa keluar lebih awal. Saya tidak perlu berbaris bersama adik-adik mahasiswa. Saya mengambil makan siang, sertifikat, lanjut mengunjungi stan buku Mizan. Saya lihat para mahasiswa berkerumun di depan buku-buku terbitan Mizan yang diberi diskon lumayan besar.

Oleh-oleh dari seminar writingpreneur.

Saya tertarik membeli dua judul buku karya Dr. Haidar Bagir. Judulnya : "Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan" serta "Surga di Dunia Surga di Akhirat". Saat saya mengetik tulisan ini buku pertama sudah selesai saya baca. Isinya sangat bagus dan membuat saya berusaha menata langkah untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik. Saya merasa tidak rugi telah berinvestasi waktu, tenaga, dan ongkos untuk menimba ilmu di seminar writingpreneur. Saya berharap bisa hadir di sesi lanjutan seminar yang akan dihelat kembali di Kampus Unair. Jadi, sambil menunggu sesi lanjutannya saya bisa mencoba ilmu dari Pak Haidar. Apa hayo? Benar. Awali harimu dengan menulis.





Wednesday, November 25, 2015

Sabtu Ceria : Kumpul Komunitas Nova

Hilbram Dunar membuka acara Kumpul Komunitas Nova.


       Sabtu, 03-10-2015 Brawijaya Ballroom Hotel Novotel Surabaya semarak dengan kehadiran ibu-ibu komunitas Nova. Mereka hadir mengenakan busana bernuansa biru, mencerahkan ruangan yang telah ditata apik. Ada lebih dari 300 wanita yang memenuhi undangan kopdar komunitas Nova pagi itu. Tema yang disajikan Tabloid Nova di Surabaya adalah "Wujudkan Niat Ibadah Haji". Pembicara yang diundang adalah Ustazah Tan Mee Hwa, Prita Ghozie (financial planner), serta perwakilan dari Allianz Tasbih.


Ibu-ibu komunitas Nova Surabaya dan sekitarnya.

       Acara dibuka oleh MC, Hilbram Dunar, dengan penuh semangat. Selanjutnya, Bapak Iwanda Fauzi memberikan sambutan mewakili Tabloid Nova. Satu hal istimewa saya temukan di acara kopdar Nova, yaitu antusiasme ibu-ibu dari beberapa daerah di sekitar Surabaya yang ikut serta dalam acara ini. Saya lebih sering mengikuti acara-acara yang digelar Femina dan Ayahbunda, dengan peserta rata-rata berusia relatif muda (20-35 tahun). Saya surprise saat datang di acara komunitas Nova. Mengapa? Pesertanya banyak yang telah memasuki usia cukup matang (di atas 50 tahun), meski cukup banyak pula yang berusia muda.


Tan Mee Hwa memberi ceramah tentang kewajiban ibadah haji.

       Tan Mee Hwa sebagai pembicara pertama memberikan siraman rohani tentang kewajiban menunaikan ibadah haji bagi umat Islam. Ustazah yang pernah menjadi nonmuslim ini berbagi cerita tentang pengalamannya ketika berhaji pada tahun 2003. Tan Mee Hwa menekankan agar seorang muslim yang sudah mampu hendaknya segera menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Beliau mencontohkan bahwa setelah masuk Islam, tertanam keinginan kuat di hatinya suatu hari nanti bisa berkunjung ke Baitullah dan mencium Hajar Aswad. Alhamdulillah, niat mulia tersebut dikabulkan Allah SWT.


Prita Ghozie berbagi kiat perencanaan dana haji.

       Pembicara kedua adalah seorang perencana keuangan yang masih muda dan cantik, Prita Ghozie. Prita berbagi kiat perencanaan dana untuk naik haji. Suatu hal yang lazim ditemukan pada masyarakat, yaitu menunda mempersiapkan dana untuk berangkat haji. Oleh karena itu, Prita mengajarkan agar dana ibadah haji dipersiapkan dengan baik, mulai dari memilih tujuan (ONH reguler/plus), biaya pendaftaran, pelunasan, bahkan dana untuk walimatus-safar (tasyakuran berangkat haji) serta cinderamata saat pulang berhaji.


Bapak Hendra Gunawan menjelaskan tentang Allianz Tasbih.

       Pembicara ketiga adalah Bapak Hendra Gunawan dari Allianz Tasbih. Tasbih merupakan akronim dari Tabungan Asuransi Biaya Haji. Singkatnya, program Allianz Tasbih adalah mempersiapkan dana haji yang dilindungi oleh asuransi. Beberapa manfaat yang didapatkan dari produk Tasbih adalah santunan untuk ahli waris jika jamaah haji meninggal pada saat ibadah haji, termasuk evakuasi medis plus repatriasi darurat. Jadi, produk Tasbih tak sekadar menabung dana, namun ada perlindungan asuransi yang melekat di dalamnya.


Tiga emak KEB mendapat hadiah live tweet.

        Setiap usai satu materi diberikan, para peserta bisa langsung bertanya kepada pembicara. Pertanyaan bervariasi dan jawaban pembicara pun memuaskan. Acara ditutup dengan pembagian door prize untuk peserta yang beruntung, pemenang live tweet, serta hadiah langsung untuk para peserta yang menjawab kuiz dengan benar. Saya tak kaget saat melihat trio emak anggota KEB Surabaya terpilih sebagai pemenang live tweet. Pemenang pertamanya yang memakai blouse dan jilbab biru, membuat tak kurang dari 50 tweet sepanjang acara. Edan tenan! Saya cukup beruntung, memperoleh goodie bag tambahan sebagai salah satu penjawab kuis yang diberikan oleh Tabloid Nova.


Isi goodie bag Nova + Allianz.

       Acara diakhiri dengan santap siang bersama, prasmanan menu Hotel Novotel Surabaya. Alhamdulillah, pagi s.d siang hari itu saya mendapatkan tambahan banyak sekali ilmu. Hal lain yang membahagiakan adalah bertemu teman-teman lama, mendapat teman-teman baru, plus bisa mendengar langsung sharing ilmu dari salah satu perencana keuangan favorit saya. Rezeki seorang blogger memang tak selalu berupa uang tunai. Undangan kumpul komunitas, bertemu banyak teman, tambahan ilmu, hadiah sederhana, serta santap siang gratis adalah sejumlah rezeki yang sangat pantas untuk disyukuri. Sebelum pulang, saya berdoa di dalam hati semoga ada banyak undangan bermanfaat dan barokah lagi. Amien, YRA.






Tuesday, October 13, 2015

Jumpa Blogger Sun Life Financial di Surabaya


Para blogger siap menimba ilmu.

       Suatu sore di bulan September, seorang teman dari KEB mencolek saya lewat pesan di FB. Saya mulai mengisi blog ini tahun 2013, namun saya baru bergabung dalam komunitas (KEB) awal tahun 2015. KEB (Kumpulan Emak Blogger) adalah komunitas blogger yang beranggotakan wanita semua (emak-emak). Si teman (Emak Yuniari) mengajak saya untuk turut hadir pada acara "Jumpa Blogger Sun Life" di Rocca Resto, Artotel Surabaya tanggal 12-09-2015. Alhamdulillah, undangan untuk sebuah acara yang menarik dan menambah ilmu tentu layak untuk diterima.

       Siang itu, usai menempuh jarak Sidoarjo-Surabaya yang lumayan jauh, saya bertemu teman-teman dari beberapa komunitas blogger di Surabaya. Awalnya, saya mengira komunitas blogger Kota Pahlawan hanya TPC (Tugu Pahlawan dotcom) saja. Ternyata, ada beberapa komunitas blogger selain TPC yang eksis di Surabaya. Saya jelas menyebut KEB sebagai induk semang kelompok blogger yang saya ikuti. Lha, saya aktifnya juga baru di KEB saja.

       Berbeda dengan kebanyakan acara lainnya, undangan dari Sun Life ini diawali dengan makan siang. Panitia acara sungguh sangat memahami kondisi para undangan. Acara dimulai pukul 12.00 WIB yang jelas-jelas menunjukkan jam makan siang bagi masyarakat Indonesia. Jadi, setelah registrasi para blogger dipersilakan langsung ke tempat prasmanan makan siang di Rocca Resto, Artotel. Menu makan siangnya lumayan enak, ditambah camilan lumpia Semarang dan beberapa jenis minuman. Wah, jadi blogger ternyata menyenangkan. Jika sering dapat undangan makan-makan gratis, ya uenak tenan!

       Setelah hampir semua blogger datang dan selesai makan siang, acara "Jumpa Blogger Sun Life" di Surabaya dimulai. Oya, sebelum materi diberikan para blogger diminta mengisi lembar pre-test tentang pemahaman pengelolaan keuangan. Acara dibuka oleh mbak dan mas pembawa acara dengan wajah ceria dan antusias. Dalam kegiatan jumpa blogger ini Sun Life Financial berusaha memberikan edukasi di bidang keuangan kepada para blogger Surabaya. Oleh karena itu, tema yang dipilih adalah "Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak". Pembicara yang diundang adalah seorang financologist yang cukup berpengalaman, Alviko Ibnugroho. Alviko dikenal sebagai pengasuh rubrik konsultasi keuangan di beberapa media, narasumber berbagai seminar dan pelatihan, konsultan Second Career dan konsultan purnabakti Indonesia, serta sudah mengantongi 3.000 jam mengajar plus pelatihan.


Sherly Gie dan Alviko Ibnugroho.

       Pembicara pertama yang membagikan ilmunya adalah Shierly Ge selaku Head of Marketing Sun Life. Bu Shierly memperkenalkan tentang Sun Life Financial, sebuah perusahaan asuransi dari negara Kanada yang telah berdiri selama 150 tahun. Sun Life Financial hadir di Indonesia dengan tujuan untuk membantu masyarakat Indonesia agar lebih sejahtera melalui manajemen keuangan (kekayaan) yang baik. Bu Shierly memaparkan visi dan misi Sun Life serta membagikan info tentang produk-produk asuransi yang dimiliki Sun Life. Sun Life Financial dapat dikunjungi di situs : http://www.sunlife.com/. Sementara itu, website Sun Life Financial Indonesia bisa diakses di : http://www.sunlife.co.id/indonesia?vgnLocale=in_ID. Beberapa penghargaan yang diraih Sun Life Financial Indonesia bisa dilihat di : http://www.sunlife.co.id/indonesia/About+us/Awards?vgnLocale=in_ID. Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Sun Life berusaha menjawab tantangan yang ada. Unit Usaha Syariah PT Sun Life Financial Indonesia memperoleh penghargaan bergengsi dalam ajang “Global Banking and Finance Review Awards” untuk kategori : “Best Family Takaful Provider Indonesia 2015”.


Blogger Surabaya tekun menyimak acara.
       Saya salut dan mengacungkan jempol untuk Sun Life Financial Indonesia yang memiliki pendekatan berbeda dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Perusahaan asuransi pada umumnya langsung menghubungi kontak calon nasabah, memberi penjelasan berbagai produk, dan mengajak calon nasabah mengambil salah satu program asuransi yang ditawarkan. Sun Life memiliki pendekatan dan inovasi yang lebih baik. Para blogger (yang bisa dijadikan calon nasabah) diberi wawasan tentang Sun Life Financial beserta program dan keunggulannya, serta ilmu tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik agar hidup sejahtera. Sun Life tidak memburu mengejar calon nasabah dengan menghubungi satu persatu dan meminta agar mereka membeli produk asuransi. Sun Life justru membuka lomba menulis di blog untuk menyebarkan ilmu dari acara Jumpa Blogger yang digelar. Tak lupa, Sun Life memberikan hadiah untuk blogger yang tulisannya terpilih sebagai juara.

       Pembicara utama di sesi kedua adalah Alviko Ibnugroho dengan materi "Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak". Materi yang diberikan Alviko menyangkut 8 'dosa' (kesalahan) yang lazim dilakukan masyarakat. Bahasan lengkapnya bisa dibaca di sini : http://storiespark.blogspot.co.id/2015/10/panduan-menjadi-kaya-mengelola-keuangan.html. Tips-tips sederhana yang diberikan membantu pengelolaan keuangan pribadi maupun keluarga. Uang dan manajemen keuangan tak perlu dijadikan obrolan yang tabu. Zaman sudah berubah. Jika kita tetap terpaku pada pakem-pakem lama, beragam tuntutan perkembangan kehidupan tak akan mampu terealisasikan.  

       Usai mendengarkan materi edukasi keuangan dari Sun Life dan Alviko, beberapa game dan kuis digelar untuk para peserta. Hadiahnya cukup menarik, mulai dari voucher makan di Rocca Resto Artotel, buku, dan beberapa buah handphone. Permainan dan kuis yang disajikan juga kreatif, membuat live tweet yang menarik, menjawab berbagai pertanyaan seputar materi yang telah dibahas, juga adu keberuntungan di ajang undian doorprize. Ada beberapa emak KEB yang terpilih sebagai pemenang kuis, live tweet, dan mendapatkan doorprize HP. Saya tidak mendapat hadiah dari berbagai permainan. Saya sudah punya 2 HP. Meski kedua HP tersebut tergolong jadul, saya mensyukuri kehadiran mereka. Itu sebabnya, saya tidak mau serakah berebut hadiah handphone di acara ini.  


Sherly Gie menyerahkan hadiah untuk pemenang twitpic.
     
       Hari beranjak sore, serangkaian kegiatan sudah dituntaskan. Lembar post-test dibagikan kepada para peserta untuk dibandingkan hasilnya dengan jawaban sebelum pemberian materi. Para blogger saling berkenalan, berfoto-ria dengan komunitasnya atau kedua pembicara. Sebelum pulang, sebagian peserta dan pembicara mengabadikan kenangan dengan foto bersama. Saat membidikkan kamera, saya menemukan blogger termuda ikut hadir, seorang bayi berumur 3 bulan yang digendong ayahnya. Saya meminta seorang teman baru untuk difotokan bersama emak-emak KEB. Sayang, hasil jepretannya menangkap kondisi mata saya dan beberapa teman sedang merem (terpejam). Ya sudah, yang penting saya sudah foto-foto bersama teman-teman sekomunitas. Dalam ketidaksempurnaan tetap tersirat dan tersurat gambar-gambar keindahan.        

Foto bersama blogger Surabaya dan kedua pembicara.

Para peserta dari berbagai komunitas blogger di Surabaya meninggalkan Artotel dengan hati riang. Mereka menjinjing goodie bag dari Sun Life dan membawa sekarung ilmu pengelolaan keuangan yang bijak untuk membangun masa depan yang cerah plus sejahtera. Terima kasih Sun Life Financial dan Pak Alviko untuk sharing ilmunya. Para blogger siap menulis dan menyebarluaskan jurus-jurus sakti pengelolaan keuangan kepada masyarakat luas. Semoga pemahaman akan pengelolaan keuangan yang baik mampu meningkatkan kesejahteraan kehidupan menuju masyarakat dan bangsa Indonesia yang kuat, mapan, dan berjaya.






Tuesday, September 29, 2015

Pameran Perhiasan Emas UBS Surabaya


Brosur undangan pameran emas PT. UBS.
       Sebuah pesan dari Femina dan PT. UBS masuk ke email saya di akhir bulan Agustus 2015. Isinya adalah undangan untuk makan malam di sebuah restoran di Plaza Surabaya. Alhamdulillah. Selama ini saya menilai acara-acara yang diadakan Femina maupun kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Femina selalu bagus. Saya putuskan untuk hadir di acara pameran perhiasan emas UBS bertajuk "Bold as Gold" pada awal September 2015 lalu.

        Ternyata, undangan makan malam tersebut diawali dengan beberapa acara : talk show tentang perhiasan emas dari PT. UBS Surabaya, demo make up dan fashion show dari La Tulipe, serta campaign cantik sejati yang dibawakan oleh Safe Care. Saya senang karena mendapat tambahan ilmu tentang perhiasan emas dan kiat-kiat mempercantik diri. Sebagai seorang wanita, pengetahuan saya mengenai seluk-beluk perhiasan emas tergolong minim. Apalagi ilmu kecantikan, saya jelas bukan ahlinya.

Stan koleksi perhiasan emas PT. UBS.

       Setelah beberapa lagu mengalun dari grup vocal Black Spider, acara dibuka dengan menghadirkan 3 orang pembicara. Pembicara pertama adalah Bapak Erwin Suganda selaku creative director dari PT. UBS Surabaya. Pembicara kedua, Ibu Emy dari La Tulipe. Pembicara ketiga, Ibu Trijayanti, CEO Safe Care.  

Alunan lagu dari Black Spider.

Pak Erwin menjelaskan beragam hal tentang beraneka desain perhiasan emas, khususnya kreasi PT. UBS, tren perhiasan emas, cara perawatan emas, termasuk budaya untuk mencintai perhiasan emas yang sudah menjadi tradisi turun-temurun di kalangan wanita. Ibu Emy mengajak seorang model untuk menjadi ajang praktek langsung tips dan trik merias wajah dengan produk kecantikan dari La Tulipe. Sementara itu, Ibu Trijayanti menjelaskan tentang minyak angin aroma therapi Safe Care yang bisa dijadikan sebagai obat sekaligus memberi efek ketenangan.

Para model bersama pembicara dan desainer gaun.

       Acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dengan para pembicara, kuis, dan ditutup peragaan busana serta perhiasan oleh beberapa model. Seusai acara, para undangan dipersilakan melihat-lihat perhiasan emas yang dipamerkan PT. UBS. Perhiasan emas yang dipamerkan dan dipasarkan di booth adalah desain perhiasan seri terbaru dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi.

Saya dan teman-teman baru.
Usai 'belanja mata' dan berbelanja perhiasan (bagi yang berminat), para undangan diajak menikmati makan malam di Puri Iwake Restaurant yang berdekatan dengan stan pameran. Saya duduk semeja dengan beberapa teman baru, menyantap menu makan malam gratis yang nikmat.

       Terimakasih Femina, PT. UBS Surabaya, La Tulipe, dan Safe Care buat undangan dan traktiran makan malamnya. Ditunggu undangan berikutnya. Ehemmmm.... ^_^





Tuesday, July 14, 2015

Silaturahmi ke Rumah Teman Pramuka


Diana Chusna, teman masa SMP di Kediri.

          "Whaaaaa...!!!" teriak saya sebelum kaki ambles masuk ke empang yang tampaknya dangkal ternyata berair lumayan dalam. Di belakang, saya dengar suara Diana ikut histeris berteriak-teriak memanggil nama saya. Hihi, itu kenangan waktu kami masih SMP. Saat itu, saya, Diana, dan teman-teman yang aktif di kegiatan Pramuka sedang mengikuti sebuah acara perkemahan.

        Ya, saya dan Diana adalah aktivis Pramuka di masa SMP. Sewaktu SMP, saya dan Diana tidak pernah sekelas. Namun, kami sering bertemu saat latihan-latihan kepramukaan di sekolah dan berbagai turunan kegiatan Pramuka. Misalnya, bersepeda mengunjungi objek wisata sejarah di Kediri, serta beragam perkemahan. Saya dan Diana berbeda regu di kepramukaan. Regu kami sering bersaing menjadi juara di aneka ketrampilan kepanduan, nyita (nyanyi dan tari), P3K, juga penjelajahan. Dalam memori tercatat bahwa regu saya seringkali lebih unggul dari regu Diana. Akan tetapi, kami tetap berteman baik dan berlatih Pramuka dengan riang gembira. Setelah lulus SMP, kami tak pernah bertemu selama beberapa puluh tahun. Kami bersua lagi ketika reuni SMP tahun 2011 dan 2012. Kami juga menjadi akrab berteman melalui jejaring sosial.

       Alhamdulillah, 03-07-2015 lalu Allah SWT memberi saya kesempatan untuk bersilaturahmi ke rumah Diana di Jember. Jumat siang itu, usai sebuah tugas dari kantor, saya menjemput Diana yang sedang liqo' (kajian) di kampus tempatnya mengajar (Unej). Saya beruntung masih mendapatkan hampir setengah materi kajian yang diberikan. Saya salut pada Diana. Meski dia sedang tugas belajar di program S3 (kandidat doktor), namun tetap rajin menambah ilmu agama bersama kelompok kajiannya.

Diana dan salah satu putrinya.

       Seusai kajian, Diana mengajak saya mampir ke rumahnya. Saya pun berkenalan dengan 1 putra plus 3 putri sahabat saya. Ada rasa bahagia bahwa teman sekolah saya telah menjadi sosok yang berhasil. Putri sulung Diana kuliah di FK UI, sementara putra keduanya kuliah di ITB. Diana juga tergolong sukses dari segi pendidikan. Diana lulus S1 FK UGM, S2 bidang kedokteran, dan melanjutkan ke jenjang S3. Satu hal yang membuat saya kagum, Diana berani mengambil keputusan berhenti buka praktek dokter agar lebih fokus dalam mendidik anak-anaknya. Saya yakin, imbalan buka praktek dokter pasti relatif besar, namun Diana tak melulu berpikir tentang pencapaian secara materi semata.

Sudut rumah Diana yang saya sukai, kolam ikan koi.

       Akhirnya siang hingga sore itu, saya dan Diana berbagi cerita tentang banyak hal. Kami berdiskusi mulai masalah dunia kerja, kanker serviks yang kini menduduki peringkat tinggi di Jawa Timur, aktivitas sehari-hari, tentang mengatur rumah, hingga hobi tulis-menulis. Secara saya senang menulis, maka saya ajak Diana untuk ikut gemar berbagi ilmu lewat tulisan. Terlebih dengan latar belakang ilmu kedokteran yang mumpuni, tulisan-tulisan di bidang kesehatan pasti akan menambah ilmu bagi kaum wanita serta masyarakat luas. 

      Tak lupa, kami juga mengobrol tentang kenangan masa-masa sekolah dan teman-teman SMP. Waktu memang berjalan sangat cepat. Rasa-rasanya baru kemarin kami masih anak-anak, jelang remaja. Saat ini, kami sudah tumbuh menjadi orang dewasa. Cerita-cerita masa lalu kadang berubah indah setelah berlalunya waktu sekian puluh tahun. Satu rezeki yang saya syukuri, rasa persahabatan di antara saya dan Diana tetap terjalin dengan baik, walau kondisi kami kini berbeda. Adakalanya, pada suatu masa, di suatu tempat, seseorang dihargai dari tumpukan harta kekayaan duniawi (yang tampak), kedudukan dan jabatan, serta atribut dunia lainnya. Alhamdulillah, saya dan Diana memiliki prinsip sama. Kami menghargai dan menghormati seseorang dari perilaku yang baik, kebaikan hati, serta kemuliaan akhlak dan agamanya.

       Tanpa terasa hari mulai petang, sambil membawa putri bungsunya ke acara buka bersama teman sekolah, Diana mengantar saya ke terminal bus. Hati kami berat untuk berpisah. Kami saling menggenggam tangan erat dan saling berdoa untuk kebaikan serta kebarokahan kehidupan masing-masing. Tentu saja kami juga berdoa agar Allah SWT tetap menjaga tali silaturahmi kami. Di bus, saya seolah melihat gambar-gambar masa lalu hadir kembali. Saya melihat serombongan anak laki-laki berseragam Pramuka sedang menyanyikan lagu,"Diana, Diana...kekasihku, bilang pada orangtuamu...." Haha! Saya percaya bahwa suami Diana adalah lelaki yang beruntung, karena berhasil menyunting seorang aktivis Pramuka yang shalihah.






Monday, July 13, 2015

Undangan Berbuka Bersama Anak Yatim


Alunan lagu Islami dari anak-anak yatim.


Dari Anas r.a, dikatakan: "Wahai Rasulullah SAW, shadaqah apa yang nilainya paling utama?" Nabi SAW menjawab: "Shadaqah di dalam bulan Ramadhan."  
(HR. At-Tirmidzi).


       Saya bukan orang ternama. Saya seorang muslimah yang bersahaja. Itu sebabnya selama bulan Ramadhan saya hanya menerima beberapa undangan/ajakan untuk buka bersama. Sebuah undangan buka bersama dikirimkan oleh pengajian yasinta (yasin dan tahlil) putri di perumahan tempat tinggal saya. Saya belum pernah hadir di acara pengajian yasinta perumahan. Maklum, acara pengajian diadakan sore pas hari kerja, saat saya masih dalam perjalanan pulang dari kantor. Sesampai di rumah, acara pengajian biasanya sudah berakhir. Namun, saya menitip pesan pada ibu-ibu di kelompok yasinta agar saya tetap diundang jika ada acara pengajian.

       Alhamdulillah, hari Ahad, 28-06-2015 lalu saya bisa hadir di acara pengajian akbar dan buka bersama anak yatim. Acara berlangsung di masjid perumahan dengan mengundang 50-an anak yatim dari panti asuhan serta anak-anak yatim dari perkampungan sekitar perumahan. Acara diawali dengan penampilan adik-adik yatim dari panti asuhan yang membawakan shalawat Nabi (Muhammad SAW) dan lagu-lagu Islami, dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, serta ceramah agama dari seorang ustazah. Dalam kajian yang diberikan, penceramah menekankan pentingnya meningkatkan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan, salah satunya dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim. Tujuan pemberian santunan/bingkisan untuk para anak yatim adalah membahagiakan hati mereka. Sehingga, anak-anak yatim tersebut turut bergembira saat merayakan Idul Fitri, seusai Ramadhan.

        
Pembagian bingkisan dan santunan untuk anak yatim.



        Usai mendengarkan ceramah, acara diteruskan dengan pembagian bingkisan dan santunan untuk adik-adik yatim. Bingkisan yang diberikan berisi kue-kue untuk lebaran dan perlengkapan sekolah. Senyum cerah menghias wajah mereka saat menerima hadiah dari ibu-ibu jamaah yasinta putri. Tak lama kemudian, azan Maghrib berkumandang. Takjil pun dibagikan kepada anak-anak yatim dan jamaah putri yang hadir. Setelah shalat Maghrib, acara buka bersama digelar dalam nuansa kesederhanaan. Ada rasa bahagia saat saya bisa berbuka bersama anak-anak yatim. 

       Satu doa saya ucapkan di dalam hati, semoga saya bisa hadir kembali di acara-acara buka bersama anak-anak yatim pada tahun-tahun mendatang. Saya bersyukur atas perhatian dari ibu-ibu jamaah yasinta. Meski belum bisa aktif di kegiatan pengajian putri, mereka tetap mengajak saya untuk bergabung di acara yang diselenggarakan jamaah yasinta putri. Satu contoh kegiatan positif saya dapatkan di sore itu. Insya Allah, semoga saya mampu mengadakan kegiatan serupa melalui wadah komunitas yang berbeda di Ramadhan-Ramadhan mendatang.