Sunday, December 13, 2015

Seminar Writingpreneur di Kampus Unair


Seminar dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.


       Sabtu, 14 November 2015, hari masih pagi saat saya bersiap ikut acara seminar di Kampus Unair Surabaya. Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, namun cahaya matahari bersinar terang dan terasa panas di tubuh. Saya mengurungkan niat bersepeda ke jalan raya. Akhirnya, saya menunggu angkutan umum yang lewat di depan perumahan. Setelah cukup lama menunggu tanpa hasil, sebuah motor yang dimodifikasi jadi angkutan pedesaan lewat. Ya sudah, saya naik dan duduk di bangku kayu di belakang motor yang mirip odong-odong. Bukankah the show must go on? Here we go...!!!

       Alhamdulillah, pukul 09.30 WIB saya sudah menempati salah satu kursi di Convention Hall, Kampus C Unair. Acara yang digelar adalah "Seminar Writingpreneur : Masa Depan di Ujung Pena" dengan pembicara Kak Irfan dan Dr. Haidar Bagir dari Penerbit Mizan. Kegiatan seminar diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Berhubung seminar diadakan di lingkungan mahasiswa aura semangat anak-anak muda sangat terasa.  

Ibu Dr. Elly memberikan sambutan.

       Setelah sambutan dari ketua panitia, ibu Dr. Elly Munadziroh tampil memberikan sambutan mewakili PPKK (Pusat Pembinaan Karier dan Kewirausahaan) Unair. Pada intinya, kegiatan ini diadakan untuk membantu para peserta menentukan arah mencapai kesuksesan dengan menulis. Tulisan adalah cahaya yang diharapkan mampu menerangi kehidupan untuk senantiasa menebarkan kebaikan. Dr. Elly secara rinci menyebutkan ada 4 macam entrepreneur, yaitu :
- business entrepreneur yakni orang yang bergerak di dunia usaha (contohnya : Ciputra, Chairul Tanjung, dll)
- government entrepreneur yakni pemimpin yang berada di dunia pemerintahan (contohnya : Ibu Risma)
- academic entrepreneur yakni orang yang berbasis di bidang pendidikan  (contohnya : Rhenald Kasali)
- social entrepreneur yakni orang yang berkecimpung di bidang sosial  (contohnya : para penulis)

Saat ini tengah berkembang dunia baru, writingpreneur. Seorang penulis perlu menangkap peluang di masyarakat agar mampu menjadikan karyanya bermanfaat dan membantu mengatasi masalah di sekitarnya. Seorang penulis juga harus mampu mengelola keuangan dengan baik seperti halnya para pengusaha. Itu sebabnya, penulis yang memiliki mindset bisnis disebut writerpreneur.
      
Peserta seminar dari mahasiswa Unair, kampus lain, dan umum.

       Sesi pertama seminar diisi oleh Kak Irfan, salah satu kru Mizan yang memilih spesialisasi menulis buku anak-anak dan membuat media kreatif pendidikan untuk anak-anak Islam. Irfan mengupas proses dan kiat-kiat untuk menulis hingga mampu membuat naskah diterbitkan menjadi sebuah buku.  

Irfan berbagi ilmu menulis buku.

Di sesi kedua, Dr. Haidar Bagir berbagi cerita tentang latar belakang beliau memilih menjadi writerpreneur, membangun penerbitan, dan berbagai hal tentang dunia buku, termasuk panorama industri penerbitan buku di Indonesia. Satu hal yang ditekankan Pak Haidar adalah,"Awali harimu dengan menulis."

Dr. Haidar Bagir menjelaskan kiat jadi  writerpreneur.

Di tengah sesi kedua, ada sebuah selingan permainan angklung dari adik-adik "Harmoni Angklung Jagir" yang dibina oleh para mahasiswa Unair. Dua buah lagu dimainkan dengan manis oleh adik-adik berusia SD itu, "Ibu Kita Kartini" dan "Padamu Negeri".

Permainan angklung dari grup Harmoni Angklung Jagir.


       Kedua pembicara di seminar kali ini benar-benar menguasai ilmu di bidangnya. Materi yang diberikan sangat luar biasa dan menambah ilmu tentang aktivitas menulis, proses menerbitkan karya menjadi buku, proses penerbitan plus pemasaran buku, hingga luasnya pangsa pasar buku dengan banyaknya kegiatan pameran buku di ajang internasional. Setiap satu sesi berakhir, para peserta aktif mengajukan pertanyaan kepada pembicara. Beragam pertanyaan terkait proses menulis dan menerbitkan buku dijawab tuntas oleh para pembicara. Pada sesi penutup, Kak Irfan dan Pak Haidar memberikan kuis tebak tokoh kepada para peserta seminar. Kedua tokoh yang pertanyaannya dikemas dalam sebuah cerita dijawab dengan benar oleh dua mahasiswa yang beruntung. Jawaban kuis tebak tokoh adalah : "Abraham Lincoln" dan "Thomas Alva Edison". Sebelumnya, Pak Haidar sempat 'curang' karena melempar pertanyaan dengan dua pilihan jawaban yang sama-sama salah. Hahaha, padahal para peserta antusias mengacungkan jari tinggi-tinggi.

Haidar Bagir menerima cinderamata dari Univ. Airlangga.

       Acara seminar diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Unair kepada para pembicara. Ternyata, para peserta tak hanya mahasiswa Unair. Ratusan peserta yang hadir berasal dari Unair, Unesa, UIN Sunan Ampel, ITS, serta umum. Saya jelas dari umum, sudah bekerja jee.... Saya merasa beruntung bisa mengikuti seminar ini. Mengapa? Ada ratusan peserta lain yang masuk dalam waiting list alias tidak kebagian porsi untuk duduk di kursi peserta.

Peserta seminar berebut buku dari Penerbit Mizan.



       Usai acara, para peserta berbaris mengambil nasi kotak untuk makan siang. Saya bisa keluar lebih awal. Saya tidak perlu berbaris bersama adik-adik mahasiswa. Saya mengambil makan siang, sertifikat, lanjut mengunjungi stan buku Mizan. Saya lihat para mahasiswa berkerumun di depan buku-buku terbitan Mizan yang diberi diskon lumayan besar.

Oleh-oleh dari seminar writingpreneur.

Saya tertarik membeli dua judul buku karya Dr. Haidar Bagir. Judulnya : "Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan" serta "Surga di Dunia Surga di Akhirat". Saat saya mengetik tulisan ini buku pertama sudah selesai saya baca. Isinya sangat bagus dan membuat saya berusaha menata langkah untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik. Saya merasa tidak rugi telah berinvestasi waktu, tenaga, dan ongkos untuk menimba ilmu di seminar writingpreneur. Saya berharap bisa hadir di sesi lanjutan seminar yang akan dihelat kembali di Kampus Unair. Jadi, sambil menunggu sesi lanjutannya saya bisa mencoba ilmu dari Pak Haidar. Apa hayo? Benar. Awali harimu dengan menulis.





6 comments:

  1. Wah banyak sekali pasti ilmu yang didapat. Saya juga suka menghadiri kegiatan semacam ini. Kalo ada lagi jangan lupa colek saya yaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Mimi Affandi : Iya, alhamdulillah mbak. Insya Allah, nanti saya tuliskan materinya. Haha, Mbak Mimi tinggal di mana ya? Coba add FB saya aja, biar lebih mudah colek-coleknya. Makasih dah dibaca, semoga bermanfaat. ^_^

      Delete
  2. Wahhh andai saya masih kuliah di ITS dulu mgkn sy akan ikutan ini jg ya.. tetangga kampus sih ya unair hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Ruli Retno Mawarni : Oya, udah kelar kuliahnya? Wah, kerja di mana sekarang? Insya Allah, seminar sejenis ada di tiap kota. Yang beda adalah pembicara, penyelenggara, dan pesertanya. Cek aja di kota Anda, mungkin ada seminar serupa. ^_^

      Delete
  3. Enaknya mbak .... Jadi pingin ikutan juga. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Anisa Ae : Hihi, hayuk...insya Allah di sesi lanjutannya ya ! ^_^

      Delete