Saturday, November 12, 2016

Talkshow : Kebahagiaan Keluarga Penentu Karakter dan Tumbuh Kembang Anak


Para pembicara (ki-ka) : Gusti Kattani, Oka Antara, dr. Ahmad Suryawan, dan Rini.

Happydate with Legendaddy, Minggu, 20 Maret 2016
Mataram Room, Hotel Sheraton Surabaya
Pembicara :
1. Gusti Kattani Maulani (Lani), Brand Manager Lactogrow
2. Oka Antara (Oka), aktor (pemain film/public figure)
3. Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K) (dr. Wawan), dokter dan ahli tumbuh kembang anak
4. Rini Hildayani,M.Si, Psi (Rini), psikolog anak


        Keluarga merupakan wadah yang menjadi tempat seorang anak tumbuh dan berkembang. Sebuah survei tentang arti kebahagiaan keluarga yang dilakukan Lactogrow melalui media sosial kepada orangtua menunjukkan hasil hanya 53 % responden yang menyatakan bahwa anak mereka merasa bahagia terkait dengan hubungannya bersama orangtua. Di samping itu, orangtua merasa bahwa waktu yang mereka habiskan bersama buah hati kurang mencukupi. Hal ini ditindaklanjuti Lactogrow dengan melakukan focus group discussion (FGD) dengan para ibu untuk menggali lebih dalam seputar faktor penentu kebahagiaan keluarga serta bagaimana upaya untuk memaksimalkan kebahagiaan tersebut.

      Para ibu merasa bahwa pola asuh anak berperan penting dalam menentukan kebahagiaan keluarga. Salah satu contoh adalah pola makan yang baik dan teratur berdampak pada kesehatan anak yang berujung pada kebahagiaan keluarga. Para ibu juga menyatakan bahwa keharmonisan serta kerjasama yang baik antara ibu dan ayah dalam pengasuhan anak menjadi faktor penting dalam menyempurnakan kebahagiaan sebuah keluarga. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia diharapkan mampu menjadi pribadi yang berkarakter positif dan tangguh di masa depan.

       Berangkat dari latar belakang tersebut di atas, Lactogrow berusaha meningkatkan kemampuan dan keterlibatan orangtua dalam pengasuhan anak untuk mengoptimalkan kualitas kebahagiaan keluarga. Berikut ini petikan talkshow yang digelar Lactogrow tentang "Kebahagiaan Keluarga Penentu Karakter dan Tumbuh Kembang Anak". Ada 4 pakar yang berbagi ilmu dengan dipandu oleh Amy Zein sebagai moderator.

1) Bagaimana mewujudkan kebahagiaan dalam keluarga?

~ Lani :
"Dari hasil survei, 53 % menyatakan bahwa anak-anak berbahagia bersama orangtua mereka. Sementara itu, ada 47 % responden menyebutkan bahwa anak-anak kurang (tidak) berbahagia bersama orangtua mereka. Dari hasil FGD diketahui bahwa para ibu merasa bahagia bersama anak-anak jika bisa melakukan aktivitas sederhana bersama-sama, misalnya : jalan-jalan 1 bulan 1 kali bersama keluarga, memiliki waktu khusus untuk bereksplorasi bersama anak-anak. Intinya adalah kebersamaan. Maksudnya, para ibu dan anak-anak merasa bahagia apabila melakukan kegiatan yang membuat mereka bisa berkumpul dan melakukan sesuatu bersama-sama."

~ Rini :
"Kebahagiaan adalah berkaitan dengan hubungan yang hangat dan menyenangkan. Anak-anak yang berusia 4-5 tahun akan merasa bahagia saat diajak bermain-main. Anak adalah peniru terbaik dari orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua diharapkan memberi contoh yang baik kepada anak-anak."

~ Oka :
"Sebagai orangtua (ayah) lakukan sesuatu yang melebihi standar agar anak-anak merasa bahagia. Misalnya, saat pulang ayah bisa mengajak anak-anak bermain bersama, bersepeda, atau jalan-jalan ke taman. Yang penting, ayah turut berinteraksi dengan anak-anak."

~ dr. Wawan :
"Kebahagiaan anak sebaiknya tidak ditunggu, namun dibentuk. Sebab, ada hubungan antara kebahagiaan seorang anak dengan kesehatan saluran cerna. Rasa bahagia menimbulkan reaksi hormonal dan neurotransmitter dalam diri anak. Saluran cerna anak dan sirkuit otak saling berhubungan. Contohnya, anak yang sedih reaksinya perutnya terasa sakit. Anak yang lapar, maka kepalanya terasa pusing. Maka, orangtua selayaknya berusaha membuat anak-anak bahagia agar mereka tumbuh optimal dan sehat pula saluran cernanya."

dr. Wawan menjelaskan hubungan antara rasa bahagia dan kesehatan saluran cerna.

2) Bagaimana cara meningkatkan quality-time dengan anak? 

~ Rini :
"Bermain bersama anak-anak bisa menjadi salah satu pilihan quality-time. Interaksi orangtua-anak bisa membangun 4 hal : respon, emosi, afeksi, dan support (dukungan) pada diri anak-anak. Bermain bersama ini dapat meningkatkan kualitas kebahagiaan keluarga. Hal yang membuat anak bahagia sebenarnya sederhana. Yaitu, orangtua bersedia menjadi objek bermain untuk anak-anak. Contohnya, ayah mau dijadikan kuda-kudaan oleh anak, dst. Permainan seperti ini bisa dilakukan di rumah, tanpa modal. Pada dasarnya, anak-anak menyukai sesuatu yang ada kejutannya."

~ Lani :
"Hubungan orangtua-anak yang berkualitas harus diupayakan sekuat tenaga. Terlebih, menjadi orangtua tidak ada buku panduannya. Hubungan yang berkualitas bisa dibangun dengan sesuatu kegiatan yang unik di antara orangtua dan anak."

~ Oka :
"Sebagai ayah dari 3 anak bertipe explorer, kebersamaan biasa dilakukan dengan menentukan tema setiap minggu. Misalnya, minggu pertama-basket, minggu kedua-beladiri, minggu ketiga-bersepeda, dst. Kebersamaan yang berkualitas tak selalu membutuhkan banyak dana."

~ dr. Wawan :
"Kebahagiaan bagi anak tidak mengenal strata. Anak-anak yang tinggal di pegunungan, bisa mengeksplorasi alam. Yang tinggal di kota tentu berbeda pula permainannya. Yang terpenting kualitas hubungan dengan anak-anak bisa dilakukan melalui pola asuh yang memperkaya (enrichment) pengalaman seorang anak dengan menciptakan beragam kreativitas. Hal-hal semacam ini penting agar anak-anak tumbuh sehat dengan saluran cerna yang sehat pula. Sebuah contoh, anak yang saluran cernanya terganggu karena faktor psikis, maka obat terbaiknya adalah kebahagiaan yang diberikan oleh orangtuanya. Nutrisi diperlukan untuk membuat saluran pencernaan sehat. Rasa kasih sayang juga dibutuhkan untuk menunjang tumbuh-kembang anak-anak secara optimal."

3) Apakah benar anak perempuan lebih dekat dengan ayah, dan sebaliknya?

~ Rini :
"Anak perempuan tidak selalu dekat dengan ayah. Sebaliknya, anak lelaki tidak selalu dekat dengan ibu. Ayah dan ibu harus sama-sama berperan agar memiliki kedekatan dengan anak. Ibu memang biasa bertugas dalam pengasuhan harian. Namun, ada nilai-nilai yang perlu ditanamkan oleh seorang ayah kepada anak, baik perempuan maupun laki-laki. Karakter kepemimpinan, cara mengambil keputusan, dan keberanian dalam mengambil risiko adalah ilmu yang biasanya dimiliki dan layak diturunkan dari ayah kepada anak-anaknya."

~ dr. Wawan :
"Ada common sense, suatu hal alami bahwa anak laki-laki lebih dekat ke ibunya. Sebaliknya, anak perempuan lebih dekat ke ayahnya. Ibu (wanita) cenderung mempunyai banyak kata-kata (informasi) yang membuat anak merasa tenang. Hal ini biasanya disukai anak laki-laki. Ayah biasanya lebih pendiam, namun bijak dalam berkata-kata. Sisi ini, cenderung disukai anak wanita. Hal terbaik adalah apabila anak (laki maupun wanita) bisa dekat dengan ayah dan ibunya. Mereka bisa mendapat banyak informasi (ilmu) dari ibu. Mereka akan menerima informasi yang bijak dan tepat dari ayah."

Salam jempol dari para pembicara.

4) Bagaimana aturan memberi gadget ke anak-anak?

~ Rini : 
"Anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun, sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget. Anak yang berusia di atas 3 tahun boleh diperkenalkan dengan gadget, namun disertai aturan. Saat berkumpul bersama keluarga, semestinya semua anggota keluarga berhenti bermain gadget."

~ dr. Wawan :
"Anak-anak biasanya menyukai gambar dan suara yang berganti-ganti dengan cepat. Anak-anak yang berusia di atas 6 tahun, bisa diizinkan bermain gadget maksimal 2 jam/hari. Jika bermain gadget lebih dari 2 jam bisa menimbulkan gangguan dimensional. Contohnya : semut dan gajah di layar gadget ukurannya hampir sama besarnya, padahal dalam kenyataan ukuran mereka jelas jauh berbeda. Orangtua harus memiliki kontrol pada anak-anak dari hal-hal yang bisa membahayakan dan menimbulkan kecanduan seperti ini."

5) Bagaimana cara membangun komunikasi ortu dan anak, apakah gaya berkomunikasi ayah berubah sesuai usia anak?

~ Rini :
"Anak usia 1-3 tahunan biasanya butuh ruang untuk bereksplorasi. Orangtua perlu memodifikasi lingkungan tempat tinggal agar aman dan tak banyak larangan untuk anak. Orangtua bisa berkomunikasi sesuai usia dan tingkat pemahaman anak. Semakin anak-anak dewasa, biasanya komunikasi ayah mengalami penurunan. Porsi bicara ayah cenderung berubah ketika anak-anak beranjak dewasa, biasanya lebih bijak dan berwibawa."

~ Oka :
"Saat anak-anak masih kecil, cari 1 waktu khusus untuk berbicara (berkomunikasi) dengan anak-anak. Di special time ini berikan penjelasan kepada anak-anak mengapa ada hal-hal yang dilarang atau tidak boleh mereka lakukan. Jangan lupa, sampaikan alasan-alasannya. Sebagai ayah dari 3 anak berusia 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun, cara berkomunikasi kepada setiap anak tentu berbeda. Sebagai pekerja seni (aktor) dengan ritme waktu bekerja yang berbeda dengan pekerja kantoran, menanamkan father figure itu penting. Setiap individu (ayah) pasti memiliki cara yang berbeda-beda. Gaya berkomunikasi tentu berubah berdasarkan perubahan usia anak-anak."





~ Catatan :
Tulisan ini dipersembahkan sebagai kado di Hari Ayah Nasional, 12 November 2016.
Selamat Hari Ayah Nasional 2016! Jadilah ayah terbaik untuk putra-putri Anda. ^_^






Wednesday, November 9, 2016

Menggali Potensi Umat


Prof. Didin Hafidhudin di acara HBH donatur YDSF Surabaya.

Halal Bihalal donatur YDSF Surabaya, Ahad, 24-07-2016
Masjid Al-Falah Surabaya
Pembicara : Prof. Didin Hafidhudin


       Indonesia adalah sebuah negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam (muslim). Namun, Indonesia belum mampu mengoptimalkan potensi umat Islam yang luar biasa tersebut di semua lini kehidupan.

Ada 5 potensi umat Islam, yaitu :

1. Potensi ajaran (manhajul hayat/kurikulum kehidupan)

Islam mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi kehidupan umat manusia. Tujuan ajaran Islam adalah terciptanya kesejahteraan dalam masyarakat. Ada sebuah surat pendek di dalam kitab suci Al-Qur'an yang mengajarkan tentang upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, surat Quraisy.

Berikut ini terjemahan QS. Quraisy :
(1) Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
(2) (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
(3) Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),
(4) yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

Ayat ke-2 surat Quraisy menjelaskan bahwa orang-orang Quraisy biasa mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke Negeri Syam pada musim panas dan perjalanan ke Negeri Yaman pada musim dingin. Perjalanan dalam rangka berdagang ini ditujukan untuk membangun kesejahteraan lewat sektor perekonomian.

Dari apa yang tertulis di surat Quraisy di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan mutlak diperlukan untuk bertumbuhnya kesejahteraan hidup dalam masyarakat. Seorang muslim harus berusaha untuk memiliki pekerjaan (penghasilan) agar bisa mandiri dan menciptakan kemakmuran bagi keluarga serta masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. 

Kondisi masyarakat yang sejahtera, aman, dan tenteram memungkinkan ajaran Islam untuk diterapkan dalam kehidupan. Dengan demikian ajaran Islam dapat berperan sebagai kurikulum kehidupan yang dipergunakan sebagai pedoman mengatur segala urusan demi terwujudnya kemaslahatan umat manusia.


2. Potensi umat

Umat Islam di Indonesia berada di posisi teratas dalam hal kuantitas (jumlah). Satu hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas umat Islam agar mampu berkiprah lebih baik dalam kancah kehidupan.

Beberapa tujuan peningkatan kualitas umat Islam adalah :
a) Terciptanya ulama-ulama yang berilmu dan berani mengatakan bahwa yang benar adalah benar
b) Melahirkan calon-calon pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berdakwah
c) Tumbuhnya orang-orang kaya Islam yang memiliki kepemurahan (dermawan)
d) Timbulnya rasa kejujuran di kalangan pegawai (birokrat yang tidak suka korupsi)
e) Hadirnya doa-doa kebaikan dari para fakir yang ahli ibadah

Satu poin yang perlu diulas lebih dalam adalah huruf c, rujukannya adalah QS. 30 : 39 (QS. Ar-Rum ayat 39) :
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhoan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."

Apabila umat Islam semakin banyak yang memiliki rasa kedermawanan, menunaikan ZIS (zakat, infaq, sedekah), maka dana yang terkumpul bisa dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran, serta pembangunan dalam masyarakat.


Prof. Didin menjawab pertanyaan dari para jamaah.

 3. Potensi sumber daya alam

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam sangat luar biasa. Bumi dan tanah yang subur, udara yang segar, air melimpah, kekayaan alam tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Apabila sumber daya alam dan segala potensi kekayaan di negara kita dikelola dengan amanah, baik dan benar, maka tumbuhlah masyarakat yang makmur, aman, serta sejahtera. Baldatun thayibatun wa Rabbun ghafur. Negeri yang damai dalam naungan keridhoan Allah Swt.


4. Potensi sejarah

Bentangan lembaran sejarah di Indonesia mencatat tentang perjuangan ulama bersama umat Islam untuk membangun Negara Indonesia. Di masa penjajahan (Belanda+Jepang), umat Islam menjadi pelopor perjuangan untuk meraih kemerdekaan melalui semangat berjihad di jalan Allah Swt. Di zaman modern ini, semangat umat Islam untuk meneruskan perjuangan lewat pembangunan patut terus dipelihara. Potensi sejarah tentang peran besar umat Islam di Indonesia selayaknya dijadikan acuan untuk tetap menjaga ghirah dan arah tujuan mewujudkan kemakmuran umat.

Di dalam Islam berpolitik itu diperkenankan. Politik dalam Islam disebut siyasah, artinya mengendalikan. Maksudnya, umat Islam harus mampu mengendalikan laju jalannya roda pemerintahan supaya kehidupan bisa sejalan dengan aturan (hukum) Islam (nilai-nilai Al-Qur'an). Sejarah juga telah menunjukkan para tokoh negarawan yang berjuang mengantarkan Indonesia merdeka adalah muslim-muslim cerdas yang ahli berpolitik. Politik biasanya identik dengan hadirnya perubahan. Umat Islam bisa memulainya dari hal yang kecil terlebih dahulu, memulai perubahan (kebaikan) dari diri kita sendiri.


5. Potensi pertolongan dari Allah (nasrullah)

Segala upaya yang diperjuangkan umat Islam untuk membangun peradaban yang Islami (masyarakat madani) tak akan sia-sia. Allah Swt. berjanji untuk memberikan pertolongan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha mewujudkan masyarakat yang Qur'ani.

Berikut ini penggalan terjemahan QS. 4 : 141 (QS. An-Nisa' ayat 141):
"Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman."

Oleh karena itu, umat Islam jangan berputus asa dan berhenti berbuat kebaikan, mengajak menegakkan kebenaran dan keadilan, serta bersungguh-sungguh berupaya mewujudkan masyarakat yang Islami. Umat Islam tak perlu lari apabila dihadang kesulitan, karena Allah Swt. menjamin menurunkan pertolongan-Nya.

Ada 4 keistimewaan dalam Al-Qur'an yang bisa membuatnya menjadi solusi (datangnya pertolongan Allah) :
a) Menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan harian
b) Mencoba menghafalkan Al-Qur'an
c) Tadabur makna yang terkandung dalam Al-Qur'an
d) Diamalkan dalam kehidupan sehari-hari


       Islam yang kaafah (menyeluruh) seringkali dianggap sebagai Islam yang ekstrem oleh masyarakat awam. Hal ini tidaklah benar. Istilah Islam ektrem muncul dari kelompok orang-orang yang tidak senang dengan Islam. Islam yang kaafah adalah ajaran Islam yang dijalankan dengan baik, lurus, secara menyeluruh sesuai ayat-ayat yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an. Islam kaafah bukanlah Islam yang radikal (menggunakan cara-cara kekerasan). Islam kaafah adalah Islam yang rahmatan lil 'alamin, menjadi rahmat bagi semesta alam. Semoga 5 potensi besar yang dimiliki umat Islam Indonesia mampu membangkitkan semangat kaum muslim Indonesia untuk terus bersinergi meningkatkan kualitas umat agar bisa menjadi khalifah yang adil di muka bumi.







Tuesday, October 25, 2016

Bersahabat dengan Si Manis : Kenali, Cegah, Obati, dan Lawan Diabetes Mellitus


Diabetes bisa dicegah sejak dini.

       Si Eneng mah geulis atuh. Si Mbak manis banget deh. Pujian semacam ini pasti disukai banyak gadis maupun kaum wanita. Namun, topik yang hendak ditulis di sini bukanlah kemanisan rupa (wajah). Si Manis yang akan diulas adalah diabetes mellitus yang akrab disebut dengan istilah kencing manis. Mengapa kita perlu mengenal dan bersahabat dengan Si Manis? Salah satu alasannya, berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation) tahun 2014 dan 2015 Indonesia ini menduduki peringkat ke-5 negara di dunia dengan pengidap diabetes terbanyak (9,1 juta pasien penderita diabetes). Nah lo! Kita jadi perlu mengenal 'Si Manis' yang diam-diam membahayakan bukan? Baiklah, mari kita mencoba mengenal lebih baik karakter dan upaya mencegah diabetes agar tidak menyerang tubuh kita.

~ Mengenal Diabetes Mellitus

       Diabetes bukanlah penyakit kekinian karena sudah muncul sejak zaman baheula (Sebelum Masehi). Sejarah mencatat pada abad pertama Masehi, seorang dokter Jerman (Aretaeus) telah menulis tentang penyakit yang penderitanya mengeluarkan urin manis. Penyakit tersebut dinamai diabetes. Kemudian, pada abad ke-17 ditambahkan kata berbahasa Latin Mellitus yang artinya madu, karena urin penderitanya bersifat manis.

       Diabetes adalah suatu kondisi di mana terlalu banyak glukosa (gula) di dalam darah seseorang. Diabetes terjadi saat pankreas tidak mampu lagi memproduksi insulin, atau insulin yang dihasilkan tidak bisa berfungsi dengan baik.Diabetes menjadi lebih berbahaya apabila sudah kronis dan menimbulkan komplikasi dengan darah tinggi serta kolesterol tinggi. Gabungan dua unsur buruk (darah tinggi dan kolesterol tinggi) dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Maka penyakit-penyakit seram lainnya ikut berpartisipasi di dalam tubuh penderita diabetes, seperti jantung, stroke, ginjal, masalah mata, maupun infeksi (luka yang berakibat pembusukan).

Jenis Diabetes Mellitus

Ada 3 jenis diabetes yang perlu kita kenali, yaitu :

1. Diabetes Tipe 1
Penyakit ini terjadi ketika pankreas tidak mampu (berhenti) memproduksi insulin. Tanpa kehadiran insulin, sel-sel tubuh tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi. Konsekuensinya, tubuh akan membakar lemaknya sendiri. Hal ini berakibat timbulnya senyawa kimia yang berbahaya di dalam darah penderita. Untuk mengatasinya, penderita diabetes tipe 1 perlu mendapatkan suntikan insulin sesuai yang disarankan dokter. Penyakit diabetes tipe 1 bisa menyerang usia berapa saja, terutama orang-orang di bawah usia 30 tahun, termasuk anak-anak.

2. Diabetes Tipe 2
Penyakit ini timbul apabila pankreas tetap menghasilkan insulin namun dalam jumlah yang tidak mencukupi atau tidak mampu berfungsi secara efektif. Diabetes jenis ini muncul dari gabungan faktor-faktor genetis, penuaan, serta kondisi lingkungan. Kasus diabetes tipe 2 paling banyak terjadi (85-90 % diderita pasien diabetes). Biasanya, diabetes tipe 2 diderita oleh orang lanjut usia, meski saat ini anak-anak dan kalangan muda juga bisa mengidapnya yang dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup.

3. Diabetes Gestational
Penyakit ini biasanya muncul pada wanita di saat menjalani kehamilan. Secara umum, kondisi stres dan perubahan hormon pada wanita hamil bisa memicu terjadinya peningkatan kadar gula darah dalam tubuh. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengidap diabetes dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter secara rutin dengan tujuan memonitor kadar gula darah dan mengatur asupan nutrisinya agar kondisi gula darah menjadi normal selama masa kehamilan. Diabetes jenis ini bisa sembuh sendiri setelah wanita melahirkan. Namun, apabila ibu hamil tidak menangani penyakitnya dengan baik, dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan dia bisa mengidap diabetes tipe 2.

Makanan manis bisa memicu penyakit diabetes mellitus. 



Kenali Tanda Diabetes

Berikut ini tanda-tanda seseorang mengidap diabetes :
 1. Sering merasa kelelahan
 2. Sering merasa lemas tanpa penyebab
 3. Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
 4. Selalu merasa haus
 5. Sering buang air kecil (BAK)
 6. Apabila terluka sulit sembuh (kering)
 7. Sering sakit kepala
 8. Sering kram pada kaki
 9. Pandangan mata buram
10. Infeksi kulit dan gatal-gatal
11. Suasana hati mudah berubah-ubah.

       Penderita diabetes tipe 1 biasanya mudah mendeteksi kedatangan tanda-tanda diabetes masuk dalam tubuhnya. Kondisi yang berbeda terjadi pada penderita diabetes tipe 2, gejala-gejala awalnya sering tidak terasa, sehingga dianggap sebagai proses penuaan yang wajar. Oleh karena itu, cek kondisi kesehatan serta tes darah secara rutin perlu dan penting dilakukan.

Kenali Faktor Risikonya

Ada beberapa cara untuk mengenali dan menjadi 'rambu-rambu' untuk berhati-hati agar terhindar dari serangan diabetes :

1. Sejarah keluarga
Apabila ada orangtua atau kakek-nenek yang mengidap diabetes, hal ini sebaiknya menjadi peringatan bagi kita untuk berhati-hati dan mengatur pola makan. Sebab, faktor keturunan bisa menjadi salah satu cara turunnya penyakit dari keluarga ke keturunannya. Diabetes memang bukan penyakit keturunan. Namun, memiliki orangtua yang mengidap diabetes, bisa membuat keturunannya memiliki kemungkinan menderita diabetes lebih cepat dibandingkan orang dari keluarga yang tidak memiliki riwayat orangtua penderita diabetes.

2. Berusia di atas 55 tahun
Penyakit lazimnya mengunjungi orang yang sudah mulai lanjut usia, karena daya tahan tubuhnya mulai melemah. Diabetes senang mendatangi kaum manula ini.

3. Berusia di atas 44 tahun dan obesitas
Obesitas (kegemukan) adalah lahan subur tumbuhnya penyakit diabetes.

4. Mengidap penyakit jantung
Penyakit jantung seringkali senang berteman dengan penyakit-penyakit lain, termasuk diabetes.

5. Kurang senang bergerak
Mager alias malas gerak adalah magnet yang kuat untuk menarik datangnya penyakit dalam tubuh. Tubuh yang jarang dilatih menjadi lamban, loyo, dan tidak bugar. Kondisi seperti ini disukai diabetes dan kawan-kawannya untuk tumbuh di sana.


~ Pencegahan Diabetes Mellitus

       Mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Itu bunyi petuah yang sudah sangat sering kita dengar. Masalahnya, bisakah kita menghindar dari diabetes yang tak kasat mata ini? Bisa, jika kita bersungguh-sungguh berupaya menjaga kondisi tubuh dari penyakit jahat yang perlahan-lahan merusak tubuh.

Ada 2 upaya pencegahan yang bisa dilakukan :

1. Pencegahan primer (aktif secara fisik)

Setelah cek kesehatan dan tes darah, aktif bergerak adalah salah satu sarana mencegah diabetes. Kita tak perlu melakukan olah raga yang berat-berat, cukup aktivitas rutin 30 menit setiap hari. Kita bisa berjalan-jalan, lari pagi, bersepeda, atau melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah. Mengapa aktivitas fisik penting? Hal ini perlu dilakukan agar organ-organ tubuh tetap berfungsi dengan baik, bugar, dan memiliki daya tahan dari serangan penyakit. Bagi orang yang sudah terjangkit diabetes (diabetesi), kegiatan fisik bisa mengurangi risiko kegemukan. Kegemukan adalah pemicu datangnya penyakit jantung.

2. Pencegahan sekunder (pola makan sehat)

Konsumsi makanan sehat dalam porsi yang tepat sesuai kebutuhan tubuh mampu membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar. Tubuh yang sehat, bugar, dan terjaga dari asupan makanan yang merusak diharapkan membuat kita tidak terjangkit penyakit. Pola makan sehat butuh pembiasaan sejak dini. Jika kita sudah terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat, segera ubah kebiasaan tersebut dengan beralih ke pola makan yang baik. Perbanyak makan buah, sayur, dan minum air putih. Kurangi makanan yang menjadi penyebab menumpuknya kadar gula, kolesterol, dan lemak buruk dalam tubuh. Mulai kebiasaan ini hari ini juga.

Rutin cek kesehatan untuk mencegah diabetes mellitus.
 

~ Obati dan Lawan Diabetes Mellitus

       Sepandai-pandai tupai meloncat akhirnya jatuh juga, arti pepatah ini pasti sudah dipahami banyak orang. Ya, meski kita sudah berusaha berhati-hati, adakalanya terpeleset juga. Kita sudah berupaya menjaga tubuh dengan rajin bergerak, mengatur dan menganut pola makan sehat, rutin cek kesehatan, ternyata terkena diabetes juga. Terus, bagaimana ini? Ya sudah, kita terima saja. Solusinya, kita obati dan lawan diabetes sekuat tenaga agar penyakit yang kita derita tidak semakin parah.

Ada minimal 3 upaya untuk mengobati dan melawan diabetes :

1. Lakukan pengobatan rutin ke dokter
Seorang dokter yang ahli di bidang penyakit diabetes akan melakukan pemeriksaan kondisi tubuh pasien diabetesi. Dokter akan memberikan resep obat untuk mengobati diabetes sesuai level yang diderita pasien. Dokter biasanya juga menganjurkan pasien menjalani diet sesuai kondisi tubuh dan tingkatan penyakitnya. Pemeriksaan dan pengobatan rutin diharapkan mampu membuat seorang penderita diabetes kembali sehat atau sembuh dari penyakitnya.

2. Lakukan kegiatan fisik
Kegiatan fisik secara teratur tidak harus dalam bentuk olah raga. Kita bisa menyapu rumah, naik-turun tangga untuk menjemur cucian, atau mengepel lantai rumah. Sederhana kan? Yang terpenting, usahakan 30 menit setiap hari secara rutin kita melakukan kegiatan dengan bergerak. Latihan fisik yang teratur membantu hormon insulin di dalam tubuh bekerja secara efektif, tak hanya saat kita berlatih, namun selama 12 s.d 24 jam berikutnya. Kegiatan fisik ini mengurangi risiko penderita diabetes menjadi obesitas dan menimbulkan komplikasi dengan penyakit-penyakit lainnya.

3. Pola makan sehat
Penderita diabetes dianjurkan untuk menata pola makan dengan asupan yang memiliki nutrisi menyehatkan. Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
- meminimalkan asupan gula
- mengurangi asupan garam
- memilih lemak baik, bukan lemak yang jahat
- memilih karbohidrat kompleks
- memperbanyak konsumsi sayur, buah-buahan, dan minum air putih
Makanan yang sehat diharapkan membantu tubuh menyerap nutrisi yang diperlukan, yang perlahan-lahan membuat kondisi tubuh mampu kembali berfungsi normal.

       Demikianlah sahabat kita Si Manis ternyata belum tentu bisa membuat kita tersenyum manis. Terlebih, saat ini biaya berobat dan harga obat-obatan relatif mahal. Si Manis bisa jadi malah membuat kita tersenyum kecut, karena biaya sehat ternyata cukup mahal. Sekali lagi, pencegahan lebih baik dibandingkan pengobatan. Setelah mengenal sahabat kita-diabetes mellitus-kita bisa melihat kondisi tubuh, melakukan cek kesehatan, kemudian bertindak. Jika tubuh kita sehat (tidak mengidap diabetes), selamat! Kita perlu mempertahankan kondisi kesehatan dengan merawat kebugaran, serta mengonsumsi makanan sehat. Jika kita telanjur mengidap diabetes, kita terima dengan lapang hati. Kita berobat ke dokter, rajin beraktivitas fisik, memperbaiki pola makan dengan pola makan sehat bergizi plus diet apabila diperlukan.

       Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaat. Diabetes adalah sahabat yang 'setia' pada tubuh. Maksudnya, jika sudah mampir ke tubuh seseorang diabetes enggan meninggalkannya. Semoga pengetahuan kita tentang diabetes membuat kita sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Sehat itu murah apabila kita paham cara-cara menjaganya. Sakit itu mahal karena menguras dana, dan bisa menjadi beban bagi orang lain (keluarga). Jangan bangga menjadi peringkat ke-5 dunia di bidang penyakit. Banggalah apabila kita menjadi 5 besar negara dengan kondisi kesehatan masyarakat yang berkualitas. Mari kita jaga tubuh kita dari serangan diabetes. Salam sehat adalah salam antidiabetes!








Sunday, September 25, 2016

Great Moments with Allianz + Nakita


Rezeki seorang blogger, diundang seminar.

       Rasa bahagia buat saya sering muncul dalam wujud yang bersahaja. Salah satunya, saat di bulan September ini saya menerima e-mail berisi undangan seminar dari PT. Allianz Indonesia dan Tabloid Nakita. Melihat judul dan penggagasnya, saya hampir bisa memastikan acaranya seru dan asyik. Jadi, saya berusaha meluangkan waktu untuk hadir di seminar bertajuk "Great Moments with Allianz-Nakita". Tema yang dipilih oleh penyelenggara adalah : #DareToLiveMore Mewujudkan Pendidikan Terbaik untuk Buah Hati, dan #BeraniMelangkah Beri Nutrisi Tepat untuk Masa Depan Anak.

Games sebelum acara seminar dimulai.
       Seminar yang bertujuan untuk berbagi ilmu dan mengedukasi masyarakat ini merupakan bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility) yang digelar oleh PT. Allianz Indonesia bekerjasama dengan Tabloid Nakita. Pilihan temanya seputar dunia pendidikan dan pengasuhan anak. Ehm, kurang lebihnya tema tersebut memang cocok dengan muatan dalam blog saya. Jadi, suatu hal yang wajar apabila saya diundang untuk mendapatkan tambahan ilmu dan bahan liputan untuk mengisi blog Taman Berbagi Cerita. Yang jelas, saya senang pakai banget, bisa bertemu teman-teman blogger plus teman-teman baru, mendapat tambahan ilmu + goodie bag, serta memperluas wawasan.

Saya bersama blogger KEB Surabaya.
       Maka Sabtu pagi 24 September 2016, saya berangkat dari Sidoarjo ke Hotel Harris Gubeng, Surabaya. Saya sempat galau karena khawatir terlambat datang. Ternyata, saya tidak telat. Saat tiba di hotel, acara masih diawali dengan beberapa permainan (games) untuk para undangan yang hadir. Saya memilih melihat buku-buku yang dipajang di stan buku yang ada. Akhirnya, saya membeli sebuah buku tentang pendidikan karakter untuk mendidik anak di zaman global.

       Akhirnya, seminar pun dimulai. Bayu Oktara sebagai MC membuka acara dengan menyapa hangat para peserta seminar dengan busana bernuansa biru. Di acara ini hadir 2 orang pembicara, yaitu : dr. Mira Irmawati, Sp.A (K) dan Bapak Didin Komara (dari Allianz). Ups lupa, sebelum memasuki ballroom para peserta diminta foto terlebih dahulu di booth yang disediakan. Saya melihat banyak ibu dan anak yang berpose keren di depan fotografer. Nah, saya juga ikut foto dong! Mumpung ada yang motoin, gratis lagi. Ihiirrr!

Bayu Oktara membuka acara seminar.
        Setelah sambutan dari penyelenggara acara (PT. Allianz), sesi sharing ilmu dibuka. Di sesi pertama, dr. Mira berbagi cerita tentang pentingnya nutrisi dan stimulasi di masa tumbuh kembang seorang anak. Ibu dokter yang cantik ini menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan kehidupan pada anak-anak. Ada hal menarik yang diajarkan, yaitu pemilihan snack (camilan) untuk anak-anak. Camilan yang sehat dan menarik turut menunjang asupan gizi bagi anak-anak.
      
Pemenang live tweet dan posting FB terbaik.
       Sesi kedua diisi oleh Bapak Didin Komara dengan materi seputar persiapan dana pendidikan untuk buah hati. Pendidikan tinggi membutuhkan dana yang relatif besar. Orangtua perlu memikirkan cara-cara untuk menyediakan dana pendidikan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan cita-cita buah hati. Allianz menawarkan beberapa solusi untuk mendapatkan dana pendidikan anak secara tepat waktu serta dalam jumlah yang mencukupi (sesuai kebutuhan).

Oleh-oleh untuk peserta : goodie bag + pisang.
       Usai materi seminar diberikan, para peserta antusias mengajukan pertanyaan kepada para pembicara di sesi tanya-jawab. Acara dilanjutkan dengan kuis untuk semua peserta, pemberian cinderamata untuk pembicara, hadiah untuk pemenang live tweet dan posting FB terbaik, serta pembagian doorprize. Ada yang unik di seminar kali ini. Salah satu hadiah yang diberikan berupa bingkisan berisi buah-buahan. Keunikan lain, isi goodie bag mendapat sumbangan buah pisang dari sponsor. Wah, biar tambah sehat nih? Oya, para peserta bisa mengambil foto masing-masing sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. 

Isi goodie bag : ada pisangnya.


       Seperti biasa, acara seminar diakhiri dengan sesi foto bersama dengan para pembicara dan santap siang. Saat menikmati makan siang, saya terharu melihat seorang ibu yang duduk di depan saya. Saya melihat seorang ibu muda sedang menikmati makan siangnya, sambil memangku anak batita. Ibu yang lebih sepuh segera mengambil si bayi dari ibu muda (entah putri kandung atau menantunya), meminta si ibu muda untuk makan terlebih dahulu. Ibu yang sepuh ini menyuapi si batita, mengabaikan nasi dan lauk di piringnya. Sebuah contoh nyata tentang kasih sayang seorang ibu yang teramat dalam.

       Well, terimakasih PT. Allianz Indonesia dan Tabloid Nakita buat undangannya. Materi seminarnya sangat bermanfaat. Semoga saya diundang lagi di kegiatan lainnya. 






Tuesday, July 5, 2016

Catatan Pengujung Ramadhan 1437 H


Takbiran penanda menyambut hari raya.

       Apa yang membuat Anda terkesan menjalani hari-hari Ramadhan di masa kecil? Buat saya, kesan mendalam di masa kanak saat menunaikan puasa Ramadhan adalah alunan shalawat tarhim menjelang azan Subuh dan suara blenggur sebagai penanda waktu berbuka puasa telah tiba. Mengapa saya bertanya tentang kenangan masa kecil? Karena, sesuatu yang indah dan berkesan dalam menjalani puasa Ramadhan di masa kanak mampu memberi semangat ketika kita bertemu Ramadhan tahun-tahun berikutnya.

       Saya menikmati sebagian masa kecil di Madiun. Di kota tersebut, waktu itu suara blenggur dijadikan penanda waktu berbuka tiba. Itu sebabnya, saya senang duduk di tempat sepi jelang waktu berbuka, menyimak dengan takzim kapan suara blenggur terdengar. Sesaat setelah suara letusan meriam kecil berdentum, saya lari masuk ke dalam rumah, mencari minuman dingin untuk berbuka puasa. Kenangan berkesan lainnya adalah suara shalawat tarhim yang terdengar usai waktu sahur. Shalawat tarhim biasa diperdengarkan di waktu imsak, mengantarkan datangnya fajar Subuh. Di telinga saya, lantunan shalawat tarhim dari masjid-masjid di pagi hari Ramadhan terasa berbeda, lebih syahdu dan menyentuh hati.


Storycake : Kekuatan Doa terbit di Ramadhan 1437 H.
   
       Alhamdulillah, kenangan manis dan berkesan dalam menikmati Ramadhan masa kecil membuat saya selalu merindukan hadirnya Ramadhan kala telah dewasa. Setelah dewasa, saya menunaikan ibadah puasa dengan beragam pengalaman, tak selalu sama dari tahun ke tahun. Saya pernah merasakan nuansa Ramadhan khas kampus semasa kuliah di pinggiran Jakarta. Suasana dan rasa Ramadhan juga terasa berbeda saat saya memasuki dunia kerja.

       Singkatnya, setiap Ramadhan memiliki warna-warni yang berubah dari tahun ke tahun. Setelah pindah dari Jakarta ke Surabaya, corak Ramadhan jelas berubah dari nuansa khas Betawi dan Sunda ke suasana Jawa Timuran. Satu yang tak berubah, antusiasme umat Islam dalam menyambut dan menyemarakkan bulan Ramadhan. Di Surabaya, saya tak mendengar suara petasan renteng seperti yang biasa disulut orang Betawi untuk menyambut bulan Ramadhan. Saya jarang melihat warga saling bertukar hantaran untuk menandai awal puasa. Namun, saya melihat pasar dan pusat perbelanjaan ramai diserbu pengunjung yang berbelanja kebutuhan selama Ramadhan. Salah satu item yang laris dibeli adalah buah kurma.

       Alhamdulillah, tahun ini saya bisa berpuasa selama satu bulan penuh, tanpa bolong. Saya bersyukur di bulan Ramadhan ini (tepatnya pertengahan Juni 2016) sebuah buku antologi yang berisi tulisan saya dan teman-teman IIDN terbit. "Storycake for Your Life : Kekuatan Doa" akhirnya hadir sebagai salah satu seri Storycake. Buku ini diterbitkan atas kerjasama Indscript Corp. dengan Penerbit Gramedia. Saya menulis dengan mencantumkan nama pena, yaitu "Muthia Kamila". Kehadiran buku ini seolah menjadi pengingat bagi saya untuk selalu berteguh hati di dalam doa-doa. Saat perjalanan hidup tak mulus, penuh ujian, dan berbagai tumpukan masalah tak mampu diselesaikan dengan logika pikiran, di situlah ranah kekuatan doa berperan.

       Doa-doa yang kita lantunkan membawa kita untuk tawakal, mengembalikan segala urusan ke tangan-Nya, memohon petunjuk solusi yang terbaik dari-Nya. Tawakal jelas-jelas berbeda dengan hopeless. Tawakal adalah rasa berserah diri setelah beragam upaya dilakukan. Tawakal adalah meminta energi dan arahan untuk terus berikhtiar menjemput masa depan yang lebih baik. Sementara itu, anggapan berdoa sebagai simbol keputusasaan adalah kesimpulan orang-orang yang pikirannya hanya diisi dengan logika duniawi semata. Berdoa, berserah diri pada Allah tidak sama dengan putus asa. Justru doa-doa adalah perwujudan semangat untuk melewati berbagai etape kehidupan yang sulit dengan bimbingan-Nya, tak berorientasi pada hawa nafsu semata.

Storycake : Kekuatan Doa mejeng di TB. Gramedia se-Indonesia.

       Maka, di pengujung Ramadhan ini saya berdoa penuh khusyu' pada-Nya memohon agar diberi usia dan kesempatan bertemu Ramadhan tahun-tahun mendatang. Semoga Ramadhan tahun ini bukanlah Ramadhan terakhir dalam hidup saya. Saya masih berkeinginan menambah amal di masa-masa mendatang. Saat alunan takbir mulai berkumandang sore ini, saya kirimkan doa untuk keluarga dan orang-orang terkasih yang telah tiada. Semoga mereka damai di sisi-Nya. 

       Di akhir Ramadhan waktu kecil saya biasa menulis ucapan selamat hari raya pada lembar-lembar kartu lebaran. Sejak beberapa tahun lalu ketika HP dan internet menyerbu dunia, saya ikut arus, tak lagi berkirim kartu lebaran. Sejujurnya, saya tetap senang dan bahagia menerima sepucuk amplop berisi kartu cantik dan ucapan selamat hari raya. Sayangnya, tak ada lagi yang mengirim kartu-kartu lebaran untuk saya. (Hehe, lha saya juga nggak kirim kartu lebaran ke siapa-siapa....) Saya bersyukur menerima kiriman beberapa kartu lebaran via e-mail. Ya, zaman sudah berubah. Saat ini orang lebih menyukai hal-hal yang praktis. 

Salah satu kartu lebaran yang saya terima.

       Saya tetap bahagia membuka e-mail berisi ucapan selamat hari raya maupun kartu lebaran. Saya sendiri tak sempat mengirim e-mail kartu lebaran untuk sahabat-sahabat dekat maupun jauh (di mata ya, bukan di hati). Siang tadi, saya masih berbelanja beberapa kebutuhan lebaran untuk sanak-kerabat. Saya sebenarnya tak berniat membeli baju baru untuk berhari raya Idul Fitri. Baju lebaran saya tahun lalu belum saya pakai, masih tersimpan rapi di plastiknya. 

       Namun, usai berbelanja buku saya mencoba sebuah gamis dan...tumben ukurannya pas di tubuh. Biasanya, gamis-gamis di gerai busana muslimah selalu menjadi 'baju kebesaran' untuk ukuran tubuh saya yang agak tergolong mungil. Nah, ketika menemukan gamis yang ukurannya pas di tubuh membuat saya kegirangan dan membelinya. Kebetulan, warnanya saya suka, kemerahan. Ya sudahlah, anggap saja gamis tersebut sebagai hadiah karena saya sudah berhasil berpuasa sebulan penuh. Boleh kan?

Kartu lebaran dari Inspira Book.

       Pembaca, selamat Idul Fitri 1437 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah Swt. menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan. Semoga kita bertemu Ramadhan tahun-tahun mendatang. Yuk mari, insya Allah besok saya mudik.






Wednesday, June 29, 2016

Ayah yang Hangat Mengantarkan Masa Depan Cerah untuk Anak


Oka Antara berbagi tips menjadi seorang ayah.

       Ada satu buku cerita anak-anak yang pernah saya baca. Judulnya "Cita-Cita Si Bayi Kelinci". Kisahnya kurang lebih seperti yang saya tuliskan ini. Alkisah, seekor bayi kelinci lahir. Keluarga dekat dan para kerabat datang untuk menyampaikan ucapan selamat serta harapan untuk bayi kelinci. Ada yang berharap kelak bayi kelinci akan menjadi pedagang permen, pemadam kebakaran, dan berbagai harapan lainnya. Namun, si kelinci kecil berseru,"Aku ingin menjadi AYAH kelinci!"

Sebuah buku inspiratif.

       Tahukah Anda apa pesan tersirat dari cerita tersebut di atas? Benar. Seekor kelinci jantan semestinya menerima kodrat fitrahnya dalam kehidupan, menjadi ayah dari anak-anak kelinci di masa depan. Sebuah cita-cita sederhana namun teramat mulia.

       Lalu, bagaimana dengan kehidupan kita di masa kini? Pola pengasuhan yang sering kita lihat lebih dominan dilakukan oleh para ibu. Para ayah di zaman modern ini terlihat lebih berfokus pada upaya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ibu memang acapkali diberi julukan sebagai madrasah atau guru pertama untuk anak-anaknya. Ibulah yang diharapkan untuk mengasuh, merawat, dan mendidik anak-anak dalam sebuah keluarga. Yang sering terlupakan adalah seorang ayah adalah Kepala Sekolah yang bertugas membuat 'kurikulum' dalam pengasuhan serta pendidikan bagi anak-anaknya. Ayah sebagai kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan, bahan ajar, lengkap dengan kegiatan evaluasi atas pola asuh yang didelegasikan kepada ibu. Seorang ayah juga diharapkan mampu menjadi Guru Pendamping bagi ibu untuk bersama-sama menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.

       AYAH adalah gelar yang sangat mulia, gelar yang layak disematkan untuk laki-laki yang mampu mengemban kewajiban keayahan. Apabila seorang ayah turut terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu, maka kehidupan keluarga menjadi lebih harmonis. Ayah bukan hanya berfungsi memberi uang seperti mesin ATM. Ayah juga bukan hanya menjaga keamanan seperti Satpam. Seorang ayah mengemban amanah luhur untuk meneruskan peradaban yang lebih baik melalui anak-anak yang berkualitas, cerdas, sehat, shalih, dan bermanfaat bagi umat manusia.

       Jadi, apa saja tanggung jawab yang harus dilakukan ayah? Sebagai seorang muslim, saya mengambil contoh seorang hamba Allah yang kisahnya ditulis dalam Al-Quran. Ya, kisah Luqman dalam mendidik anak-anaknya. Luqman biasa memanggil anak-anaknya dengan sebutan "Ya Bunayya" (Wahai anakku), panggilan yang penuh rasa sayang.

       Ada beberapa hal yang ditanamkan Luqman kepada anak-anaknya seperti tertulis di QS. Luqman : 13-19, yaitu :

- Jangan mempersekutukan Allah Swt (menanamkan keimanan);
- Berbuat baik kepada kedua orangtua (ibu dan bapak);
- Berbuat kebaikan karena setiap kebaikan pasti akan mendapatkan balasan;
- Melaksanakan shalat, berbuat baik (ma'ruf), mencegah yang munkar, dan bersabar atas apa yang menimpa;
- Jangan memalingkan wajah dari manusia;
- Jangan bersikap sombong dan angkuh;
- Sederhana dalam berjalan, serta anjuran untuk melunakkan (melembutkan) suara.

       Hal-hal tersebut di atas wajib untuk diajarkan seorang ayah kepada putra-putrinya, menanamkan akidah serta keimanan, menjalin hubungan baik dengan keluarga maupun lingkungan sekitar. Satu agenda besar yang tentu perlu dijalankan bersama di antara ayah dan ibu.

Bermain bersama ayah membangun kedekatan ayah-anak.

Di dalam ajaran Islam, ada sebuah hadits yang berbunyi :

“Ajari anak-anakmu berenang, berkuda dan memanah.” 

 (HR. Bukhari-Muslim),

maka tugas seorang ayah untuk menjadikan anak-anaknya generasi penerus yang tangguh selayaknya ditunaikan. Ternyata, ayah tak hanya dituntut menanamkan nilai-nilai agamis, akademis, maupun membangun hubungan baik dengan lingkungan. Ayah juga wajib membuat keturunannya sehat, berkualitas, dan memiliki ketrampilan fisik untuk menaklukkan dunia. Itu sebabnya, di hadits disebutkan beberapa jenis ketrampilan fisik : berenang, berkuda, dan memanah.

       Nah, tugas seorang ayah ternyata berat juga ya? Ayah harus mencari nafkah, menjaga ibu (istri) serta anak-anak, menanamkan keimanan dan pemahaman agama, mengajari ketrampilan fisik, membuat keluarga sejahtera dan harmonis. Wow, sesuatu yang keren bukan?! Tak bisa dipungkiri, jika kewajiban sebagai ayah dilaksanakan dengan baik dan ikhlas, balasannya adalah kehidupan surga di dunia dan akhirat. Masalahnya, haruskah berbagai kewajiban keayahan tersebut dilakukan dengan keras, tegas, dan penuh hukuman agar semuanya terselesaikan dengan baik? Tentu tidak. Saya yakin bahwa AYAH YANG HANGAT akan lebih dicintai dan dituruti kata-katanya oleh anggota keluarga.

       AYAH yang HANGAT adalah ayah yang mampu menanamkan akidah maupun tanggung jawab kepada putra-putrinya secara lembut, menyenangkan, dan berkesan. Ayah yang hangat mampu menjadi matahari yang senantiasa menerangi hati keluarga, istri serta anak-anaknya. Para ayah bisa membangun kehangatan kasih sayang untuk anak-anaknya lewat beragam cara, misalnya :

- mengajak anak-anak shalat Shubuh berjamaah di masjid tiap pagi
- meluangkan waktu 1 X dalam sebulan untuk berenang bersama anak-anak
- membuat sarapan bersama ibu untuk dinikmati bersama di hari libur
- mendengarkan curhat (cerita) anak di malam hari, meski tidak setiap hari
- mengajak anak bersilaturahmi dengan keluarga besar yang lama tak dikunjungi, dlsb.

       Seorang ayah bisa membangun kedekatan dengan anak-anak tanpa perlu biaya besar. Yang perlu dipersiapkan adalah kemauan dan kreativitas untuk mengubah sesuatu yang sederhana menjadi pengalaman yang berkesan. Ayah yang hangat, dekat, dan menyenangkan diharapkan mampu mengantarkan anak-anaknya menuju masa depan yang cerah. Ibarat burung yang terbang dengan dua sayap, anak-anak butuh kasih sayang dan peran ayah-ibu untuk membuat mereka bisa terbang meraih impiannya. Dunia seorang ayah bukan hanya berupa kotak : koran, televisi, maupun komputer (gadget). Dunia seorang ayah teramat luas, mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi penerus peradaban.

        Wahai para AYAH, berperanlah sebagai pendamping terbaik untuk para ibu dalam mengasuh, mendidik, serta membesarkan anak-anak. Jangan sampai anak-anak negeri ini merasa tak berayah karena tak merasakan peran dan kehadiran ayah dalam kehidupannya. Kita tentu tak ingin negeri ini menjadi fatherless country. Negeri tanpa ayah. Sekali lagi, ayah yang hangat mampu membentuk kemandirian, keberanian, dan ketegasan. Sosok ayah dibutuhkan untuk membangun karakter-karakter ketangguhan agar anak-anak mampu mengambil keputusan, menjemput cita-cita serta masa depan yang cerah dan bahagia bagi anak-anaknya. Jadi, berperanlah wahai para ayah. Tunaikan kewajiban sebagai ayah yang hangat, agar negeri ini mewarisi anak-anak penerus bangsa yang berkepribadian utuh, berkualitas, dan bermanfaat bagi umat manusia.
 



      



Tuesday, May 31, 2016

#BahagiadiRumah bila Menikmati Cuti Tahunan

Ultah ke-28 Tabloid Nova.

       Saya adalah seorang wanita bekerja. Sejak memasuki dunia kerja saya mulai tertarik membaca Tabloid Nova. Mengapa? Tabloid Nova isinya beragam, mulai dari berita artis, resep, cerpen, psikologi, hingga tips berkarier. Singkatnya, Tabloid Nova menjadi salah satu sahabat terbaik saya dalam menjalani kehidupan. Saya berusaha menikmati perjalanan hidup dengan rasa bahagia. Terlebih, buat saya bahagia itu sederhana saja. Bahagia itu tak perlu kita kejar demi meraih segala gemerlap kemewahan. Bahagia itu ada di hati, tentang rasa syukur atas segala nikmat serta anugerah dari-Nya.

       Buat saya sebagai wanita bekerja yang tentu mengorbankan banyak waktu di luar rumah, maka saat-saat di rumah merupakan kebahagiaan yang sungguh luar biasa. Ada momen spesial yang membuat saya bahagia berada di rumah, yaitu ketika saya menikmati cuti tahunan. Saat saya cuti kerja, beberapa hari tinggal di rumah, rasa hati ini benar-benar bahagia. Apa saja aktivitas yang saya lakukan kala cuti tahunan hingga membuat hati lebih berbahagia?

       Berikut ini beberapa kegiatan yang saya nikmati saat mengambil cuti tahunan :

1. Membersihkan dan merapikan kondisi rumah

Merapikan buku dan pernak-pernik.
       Saya sebenarnya tipe orang yang menyukai kebersihan dan kerapian. Namun, saya punya kebiasaan menumpuk buku-buku yang saya baca di beberapa tempat. Itu sebabnya, tumpukan buku ada di mana-mana, mulai ruang tamu, kamar tidur, sampai dapur kecil di rumah. Saat cuti tahunan adalah waktu yang tepat untuk merapikan buku-buku dan memasukkan ke rak atau boks yang saya siapkan.

       Pekerjaan membersihkan rumah juga termasuk mencuci tumpukan baju kotor, piring dan gelas, serta aneka peralatan memasak yang belum dibersihkan. Daftar pekerjaan lain adalah merapikan baju-baju di lemari, melicinkan tumpukan pakaian dan jilbab dengan setrika, merapikan (memangkas) tanaman di halaman, membereskan kamar demi kamar, termasuk membersihkan kamar mandi plus menyikat lantai, serta memotong rumput liar di halaman belakang rumah. Rasanya? Jelas capek dong! Anehnya, hati ini terasa plong melihat rumah bersih, rapi, dan segar beraroma wangi cairan pengepel lantai.

2. Menikmati me time

Menonton koleksi vcd.
        Saya ini tipe orang rumahan. Maka, waktu libur di rumah saya manfaatkan untuk menikmati me time. Me time adalah saat saya sendirian, memanjakan diri sendiri. Saya memiliki beberapa me time sederhana, membaca buku sambil mendengarkan musik klasik, menulis sembari menyeruput teh hangat, atau menonton film di layar laptop.

       Hal-hal kecil tersebut terbukti ampuh menambah kenikmatan ketika saya menikmati cuti kerja. Saya bisa mengawali pagi dengan lesehan, menonton VCD film yang saya sukai. Tak ada kemacetan lalu lintas, tak perlu bersentuhan dengan debu jalanan, apalagi terpapar percikan air hujan berbonus banjir. Suasana rumah tenang, hening. Denting piano alunan musik klasik menambah kesejukan hati. Damai. Yang muncul adalah rasa bahagia.

3. Merawat tubuh, rambut, dan wajah

       Di hari-hari kerja rasanya agak sulit untuk mencari waktu merawat tubuh, rambut, dan wajah. Saya lebih sering melalui pagi hari dengan terburu-buru. Yang penting mandi pagi, berpakaian, memakai bedak tipis, berjilbab, langsung berangkat ke kantor. Nah, saat cuti inilah saya biasanya sedikit geugeulisan alias agak kemayu. Saya membersihkan wajah, bermasker-ria, luluran, creambath, merapikan rambut. Sejak berjilbab saya terbiasa merawat diri sendiri di rumah, tak lagi berkunjung ke salon. Aktivitas seperti ini rasanya asyik juga. Saat ke kantor saya jarang berdandan, hanya berbedak plus memakai lipstik tipis. Saat libur cuti, saya sesekali iseng berdandan dengan memakai perona kelopak mata, memulas pipi, juga mencoba bermaskara. Hasilnya? Entahlah. Menurut saya sih, wajah saya terlihat lebih segar. Hehe....

4. Praktek resep masakan

        Saya jarang memasak. Saya biasanya memasak di akhir pekan. Namun, waktu cuti adalah saat yang baik bagi saya untuk praktek resep masakan. Saya biasa membuat kliping resep masakan dari Tabloid Nova. Kumpulan resep masakan itu biasa saya coba kala cuti tiba. Hasil uji coba memasak saya tak selalu memuaskan. Namun, saya merasa senang bisa bereksperimen dengan bahan-bahan makanan yang setelah diolah berubah menjadi makanan lezat. Hihi, lezat di sini tentu menurut versi lidah saya ya.

5. Membaca ulang koleksi Tabloid Nova

Membaca ulang Tabloid Nova lama.

        Saya sudah 20 tahun lebih bekerja. Itu berarti, saya sudah puluhan tahun pula bersahabat dengan Tabloid Nova. Ketika cuti tahunan, saya punya waktu luang untuk membuka kembali kumpulan koleksi Tabloid Nova. Saya biasa membaca ulang Tabloid Nova. Saya seringkali menemukan artikel yang belum terbaca, dan ternyata isinya menarik plus menambah wawasan.

       Saya biasa menggunting artikel seputar dunia kerja maupun info menarik lainnya, mengumpulkannya menjadi sebuah bundel kliping. Saat cuti, ada banyak waktu untuk memuaskan diri membaca cerpen-cerpen yang dulu belum sempat saya baca. Wah, senang dan puas rasanya! Terlebih, ada berita-berita lama yang masih relevan dengan kondisi saat ini. Seru kan?!

       Tahun ini, sahabat saya-Tabloid Nova-genap berusia 28 tahun. Ibarat seorang gadis, usia 28 tahun mestinya tampil cantik dan menawan. Perayaan NOVAVERSARY tentu diwarnai dengan kesemarakan sajian di Tabloid Nova yang semakin bermutu dan tambah apik penampilannya. Selama ini, Tabloid Nova telah menjadi salah satu sahabat setia buat saya. Saya menemukan beragam info baru, yang seru dan menghibur, serta berbagai artikel yang mendukung kebutuhan saya sebagai wanita bekerja. Rasanya, saya patut berterimakasih atas hadirnya Tabloid Nova sebagai sahabat wanita yang penuh inspirasi.

       Akhirnya, selamat ulang tahun ke-28 Tabloid Nova! Teruslah tumbuh dan hadir sebagai sahabat yang menginspirasi bagi wanita Indonesia. Jadilah sahabat wanita yang mendukung terwujudnya keluarga yang sejahtera. Oya, saya merasa #BahagiadiRumah bila Menikmati Cuti Tahunan dengan serangkaian kegiatan bersahaja. Semoga Tabloid Nova juga merasa bahagia melewati pertambahan usia dengan sajian karya yang lebih berkualitas. Dengan demikian, semoga kehadiran Tabloid Nova senantiasa menjadi tambahan kebahagiaan di rumah bagi segenap keluarga di Indonesia.




*) Catatan :

Tulisan ini terpilih sebagai salah satu dari 8 pemenang lomba blog Novaversary Tabloid Nova 2016. ^_^
      




     

Friday, May 13, 2016

AADC 2 : Kamu Jahat! Lho, Cinta Balikan sama Rangga?

AADC 2 tayang bersaing dengan Captain America.

       "Aku akan kembali pada satu purnama," janji Rangga pada Cinta. 
(AADC 1)

       Jika menerima janji seperti kalimat di atas, apakah Anda percaya? Menurut saya, tergantung pada usia ya. Apabila janji tersebut disampaikan saat usia remaja, mungkin saya percaya. Namun, jika janji tersebut saya dengar saat AADC 1 tayang, saya jelas tidak percaya. AADC 1 diputar di bioskop-bioskop 14 tahun lalu (tahun 2002). Tahun 2002 itu saya sudah kerja di Surabaya, berusia 20-an awal. Sebelumnya, saya sempat menjadi sekretaris (magang sebelum penempatan) di Jakarta. Nah, kalimat Rangga di atas adalah bahasa diplomatis yang perlu diperjelas alias diminta kepastiannya. Satu purnama itu purnama yang mana, kapan, di mana, benar datang apa nggak, datangnya sama siapa, dst?

       Hehe, sebagai mantan sekretaris saya punya cukup banyak pengalaman dengan bahasa bersayap seperti di atas. Misalnya, saya sering berkata,"Bapak (atasan saya) sedang sibuk."
Itu maksudnya bisa beragam :
- Atasan saya benar-benar sibuk.
- Atasan saya sedang tidak di tempat.
- Atasan saya sedang menyibukkan diri karena enggan bertemu tamu yang datang, dst.

Begitulah, perbedaan usia membawa perbedaan persepsi pula. Saya tidak menonton AADC 1. Buat apa? AADC 1 berkisah tentang kisah kasih Rangga dan Cinta, anak-anak SMA, sudah kurang pas dengan usia saya waktu itu. Setelah ratusan purnama, tahun 2016 ini AADC 2 muncul. Banyak sinopsis maupun komentar bahwa film ini bagus plus layak ditonton. Saya jadi kepo, bagaimana sih cerita lanjutan Cinta dan Rangga? OK deh, saya ikut nonton juga.

       Singkatnya, hari Rabu, 11-05-2016 lalu saya berhasil mendapatkan tiket untuk nonton AADC 2. Sebelumnya, saya pernah membatalkan niat nonton karena tiket yang tersedia untuk pemutaran film di atas pukul 21.00 WIB. Saya nonton di Surabaya. Saya tinggal di Sidoarjo. Masak saya harus sampai rumah lewat tengah malam karena bela-belain nonton film AADC 2? Rabu lalu, saya mendapat tiket untuk film yang diputar pukul 18.50 WIB. Maka, saya putuskan menonton AADC 2 bersama para pengunjung bioskop Plaza Surabaya yang rata-rata berusia muda.

       AADC 2 merupakan sekuel lanjutan kisah persahabatan Geng Cinta yang kini telah bertambah usia. Asumsinya, 14 tahun lalu mereka berusia 18-19 tahun, kini mereka sudah berumur 30-an awal. Saat berkumpul kembali tentu sudah ada perubahan. Alya sudah meninggal dunia. Maura sudah menikah dan beranak 3. Milly sedang hamil putra pertama. Karmen gagal dalam kehidupan pribadinya. Cinta bersiap menikah dengan tunangannya, Trian. Cerita kumpul-kumpul, reunian dengan jalan-jalan berempat ini berbumbu sedap karena secara tak sengaja Karmen dan Milly melihat Rangga yang pulang ke Yogya. Selanjutnya, para pembaca yang sudah menonton film sampai tuntas pasti tahu bahwa Rangga dan Cinta bertemu. Rangga mengajak Cinta jalan-jalan ke beberapa tempat sambil menjelaskan penyebab putusnya hubungan mereka. Hingga, happy ending terwujud ketika Cinta menyusul Rangga ke New York, balik kucing atawa balikan lagi. Ehemm, puas kan?!

AADC 2 versi baru "Ada Ahok (foto) Dengan Cinta". Sumber foto dari : www.detik.com.


       Cerita dalam film tentang persaudarian di antara 4 wanita seingat saya sudah ada sebelum AADC 2. Betul. Ada Sisterhood dan Sex and the City yang berasal dari luar negeri sana. The Sisterhood beranggota geng cewek dengan personel Bridget, Carmen, Lena, dan Tibby, berkisah tentang persahabatan 4 anak usia kuliahan lengkap bersama konflik dengan pacar masing-masing. Sex and the City adalah cerita tentang geng wanita yang lebih dewasa berisi 4 anggota, Carrie, Samantha, Charlotte, dan Miranda. Geng Cinta merupakan kelanjutan group anak SMA yang kini sudah beranjak dewasa. Menurut saya AADC 2 memang bagus dan layak ditonton, terlebih bisa jadi hiburan pelepas penat sepulang kerja. Alur ceritanya indah, setting dan pengambilan gambarnya bagus, dialognya renyah berbalut humor, pemainnya bening-bening, lagu-lagu di dalamnya juga merdu. Ada satu lagu yang saya sukai di film ini. Lagu sing endi? Lagu yang mana? Lagu sing iki lho! Lagu yang ini lho!   

"Giiirrr, ra minggiiirrr, tabraakkk
 Giiirrr, ra minggiiirrr, tabraakkk...!!!"

Hahaha! Kok lagu itu? Iya, soalnya mudah ditirukan. Secara saya ini bukan vokalis atau penyanyi yang bagus, lagu itu mudah dihafal dan diulang kembali. Alasan bersahaja. Yang jelas, saya mengapresiasi film ini sebagai salah satu film yang bertema kekinian namun mengajak penonton untuk mengenal dan menggali salah satu budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta. Semoga suatu hari nanti, ada film dengan latar budaya dari suku bangsa Indonesia yang lainnya. Oya, pesan moral di film ini saya cerna secara fun saja. Kesimpulan akhirnya, mantan itu jangan terburu-buru dibuang, ditimbang-timbang ulang, siapa tahu masih bisa CLBK dan balikan lagi seperti Rangga dan Cinta. Hehehe....

Meme Ahok dan Cinta selfie. Sumber foto dari : www.detik.com.

       Keesokan paginya, usai malam sebelumnya nonton AADC 2, saya membaca laman berita di internet. Saya baru tahu bahwa hari Rabu malam, 11-05-2016 Ahok juga nonton AADC 2. Wah, kita nobar (nonton bareng) dong! Maksudnya, saya nonton AADC 2 di Surabaya. Pak Ahok juga nonton AADC 2 di Jakarta sono. Hihihi, kok bisa barengan ya? Padahal, kita nggak janjian. Halah! Saya membaca berita di internet sambil mesam-mesem. Ternyata, usai Ahok foto bareng Cinta judul AADC 2 berubah. Mau tahu? AADC 2 versi terbaru = Ada Ahok (foto) Dengan Cinta. Sebuah meme yang dikirim warga ke Pak Ahok juga mengundang senyuman. Lihat saja foto di atas ya, terus kita bisa senyum sama-sama. Ah hampir lupa, saya dan Pak Ahok juga baper melihat adegan yang sama saat nonton AADC 2. Itu tuh, adegan waktu Rangga ketemu ibu kandungnya setelah puluhan tahun berpisah, lanjut dengan makan bersama keluarga. Mungkin, ini faktor usia ya. Penonton yang berusia 30-an awal bisa jadi baper saat Rangga berpelukan dengan Cinta di Amerika sana. Beda orang, beda usia, pasti berbeda pula nilai rasanya.

       Ok deh, selamat untuk Mbak Mira Lesmana, Riri Riza, para pemain, dan semua kru AADC 2! Filmnya bagus dan berkesan. Saya yakin banyak yang berharap ada AADC 3, dan semoga bisa rilis tanpa harus menunggu ratusan purnama.



~ Catatan :

- Baca berita terkait di sini : Selfie Ahok-Cinta, Ahok Baper Tonton AADC 2.
- Tulisan ini dibuat berdasarkan fenomena yang terjadi saat AADC 2 tayang, bukan berarti bahwa penulis pro-Ahok. 






Thursday, April 7, 2016

Golek Panglipur Ati : Nonton Kungfu Panda 3

Po panda Si Pendekar Naga.

"Yesterday is history. Tomorrow is mistery. Today is present." 
(Kungfu Panda 1)


       Entah kebetulan, entah tidak. Entahlah. Kungfu Panda tayang di bioskop pada saat-saat saya sedang merasa sedih. Lho, blogger kok sedih? Yeee, blogger kan juga manusia. Tahun 2008 lalu, ada beberapa kerabat yang meninggal dunia dan membuat saya merasa berduka. Waktu itu bertepatan dengan Kungfu Panda 1 beredar di pasaran dunia perfilman. Saya tercatat 2 kali nonton aksi Po yang lucu dan mengundang tawa untuk melepaskan kesedihan. Saya benar-benar terkesan pada tingkah polah panda gendut Po yang berusaha keras untuk menjadi pendekar kungfu. Ternyata, kegigihan Po berbuah manis. Dia mampu tampil menjadi master kungfu dan mengalahkan sosok jahat bernama Tai Lung.

       Tahun 2011, ada sesuatu yang lagi-lagi membuat saya feel blue (blue ya, bukan flu). Suatu kebetulan pula, di tahun yang sama Kungfu Panda 2 dirilis. Saya kembali menonton Po yang sudah mahir berkungfu-ria, namun tetap kocak dan lugu untuk ukuran master kungfu. Seorang pendekar kungfu mestinya ramping, lincah, dan penuh percaya diri dalam melawan kejahatan. Po? Dia sosok panda gembul, doyan makan, dan dalam ramalan para ahli kungfu berjuluk 'pendekar hitam dan putih'. Hehe, seorang pendekar kungfu yang menabrak pakem atau ukuran standar seorang petarung andal. Ajaibnya, panda antik ini justru mampu mengalahkan lawan-lawan beringas dengan berbekal kepolosan dan berbagai ulah kocaknya yang memecahkan tawa para pemirsa.

Kungfu Panda 3 tayang 2016.

       Tahun 2016 ini, saya kembali merasakan satu kesedihan yang tak bisa dituliskan secara terbuka di sini. Suatu cerita bahagia layak untuk saya bagikan. Namun, satu kisah muram biarlah menjadi sudut rahasia antara diri saya dengan Allah SWT saja. Saya merasa tak perlu berbagi cerita tentang hal-hal yang mengandung muatan kelabu. Kejutan manisnya, lagi-lagi Kungfu Panda hadir di tahun ini. Ya, Kungfu Panda 3 merupakan seri happy ending buat Po. Panda montok baik hati itu akhirnya bertemu ayah kandungnya dan berkumpul dengan komunitas aslinya, para panda. Jadi, rasanya tidak salah apabila saya menonton Kungfu Panda 3 sebagai panglipur ati, pembangkit semangat untuk terus melangkah mengarungi kehidupan.

       Sejak melihat petualangan Po dkk. di Kungfu Panda, saya jatuh hati pada film ini. Khusus di Kungfu Panda 3, saya sungguh turut bahagia bahwa pada akhirnya Po bisa bergabung dengan komunitas yang sejenis dengannya, keluarga besar panda. Saya pun melihat ketulusan Mr. Ping (ayah angkat Po) dalam merawat dan membesarkan panda tambun Po hingga tumbuh dewasa. Seperti yang tersorot di film, ada 3 hal yang menjadi kecintaan Mr. Ping : Po, mie, dan berjualan mie. Maka, kehadiran ayah kandung Po jelas mengundang kecemburuan Mr. Ping. Sisi baiknya, Mr. Ping dan ayah kandung Po mampu berdamai serta membangun sinergi untuk menolong Po melawan musuhnya, yaitu Jenderal Kai.

       Dampak serial film Kungfu Panda ini membuat saya senang mengumpulkan memorabilia yang berkaitan dengan tokoh-tokoh di film. Salah satu koleksi yang saya miliki adalah gantungan kunci berbentuk karakter Po dan Master Shifu. Mudah-mudahan saya bisa mengoleksi karakter-karakter yang lainnya. Saya berusaha hunting benda-benda yang berhubungan dengan tokoh-tokoh Kungfu Panda. Namun, saya memburunya dengan santai dan bahagia, tanpa rasa ngoyo. Ya iyyalah, kan tidak ada yang mewajibkan serta mengawasi.

Gantungan kunci : Shifu dan Po.

       Di samping kelucuan Po, satu hal yang saya sukai dari film-film berlatar kungfu maupun China adalah pesan kearifan yang terselip di dalam alur ceritanya. Seri Kungfu Panda 1, 2, maupun 3 mengandung ajaran bijak yang tergelar sepanjang film. Pelajaran bijak itu dituturkan oleh para guru kungfu seperti Master Oogway dan Master Shifu. Akhirnya, serial Kungfu Panda menjadi sebuah taman yang membagikan kebajikan dan kebijakan dalam menjalani kehidupan.

Berikut ini beberapa pesan kebijakan yang berhasil saya tangkap dari serial Kungfu Panda 1 s.d 3 :

Yesterday is history. Tomorrow is mistery. Today is present. Artinya, kita harus mensyukuri hari ini sebagai hadiah. Itu sebabnya, kita semestinya melakukan sesuatu yang bermanfaat pada hari ini, dan tak perlu gamang untuk menyongsong hari esok yang masih penuh misteri. (Kungfu Panda 1)

- Kedamaian itu tak usah kita kejar ke mana-mana. Kedamaian sejati ada di dalam jiwa kita sendiri. Itulah konsep inner peace, kedamaian jiwa. (Kungfu Panda 2) 

- Semakin banyak kamu mengambil, maka kamu akan merasa semakin kekurangan. (Kungfu Panda 3)

       Demikianlah, niat awal saya menonton Kungfu Panda hanya sekadar mencari penghibur hati. Pada kenyataannya, saya malah memperoleh tambahan ilmu kearifan untuk terus tegar, tabah, serta sabar dalam melewati beragam ujian kehidupan. Terimakasih ya, Po! Kamu itu panda gendut yang pantang menyerah, polos, lucu, apa adanya, dan menggemaskan. Kelemahan Po merupakan kelebihan dirinya. Semoga saya mampu mencontoh sisi sederhana ini, menerima kekurangan, kemudian mengasahnya menjadi sebuah kelebihan.




~ Catatan :

- Golek panglipur ati = mencari penghibur (atas duka) hati