Sunday, November 29, 2015

Kerja Keras Pasti Berbuah Manis


Hasil kerja keras, sebuah rumah.

       Salah satu nilai yang saya pelajari dari keluarga adalah tentang kerja keras. Kakek saya pernah menanamkan bahwa beliau tidak suka pada anak yang pemalas. Itu sebabnya sejak kecil saya terbiasa melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, menyiram tanaman, mencuci baju, menyeterika pakaian, membantu ibu memasak, dan lain-lain. Sejak kecil saya juga dibiasakan mencari uang sendiri untuk membeli buku-buku dan perlengkapan sekolah. Saya terbiasa menulis dan mengirimkan tulisan tersebut ke majalah anak-anak. Jika tulisan saya dimuat, honornya saya belikan buku, tempat pensil, atau perlengkapan sekolah yang saya butuhkan.

       Saya kuliah di sebuah sekolah kedinasan. Tentu saja semangat kerja keras ditanamkan kepada para mahasiswanya. Sehingga saat memasuki dunia kerja saya sudah tidak asing dengan pola hidup bernuansa kerja keras. Di samping bekerja sebagai seorang PNS, saya melanjutkan kebiasaan untuk menulis dan mencari penghasilan tambahan dengan berjualan jilbab serta perlengkapan muslimah. Sebagian uang gaji, honor menulis, dan keuntungan berjualan jilbab saya simpan dalam rekening bank. Saya bersyukur bahwa hasil kerja keras selama bertahun-tahun bekerja akhirnya bisa dipergunakan untuk membayar uang muka rumah. Saat ini saya terus bekerja keras disertai ketekunan untuk terus meningkatkan penghasilan dari sumber yang halal, menulis, juga berjualan jilbab serta buku-buku.

       Saat ini saya memiliki beberapa keponakan, tepatnya tujuh orang. Di hari raya Idhul Fitri, kakak-kakak, dan para keponakan biasa berkumpul di rumah bapak dan ibu. Saat momen istimewa itu, saya sering mengajak keponakan-keponakan untuk berdiskusi bersama. Saya tanamkan nilai kerja keras kepada mereka. Satu hal yang saya lakukan adalah tidak mudah menuruti permintaan atau rengekan mereka untuk dibelikan barang-barang tertentu, misalnya handphone seri terbaru, sepatu model baru, atau benda-benda sekadar buat memenuhi gaya saja. Saya meminta para keponakan untuk berusaha mencari uang sendiri apabila mereka menginginkan sesuatu. Saya berikan contoh nyata, bahwa di masa muda sampai kini saya berusaha memenuhi beragam keinginan dengan bekerja keras.  

Berikut ini beberapa kiat yang saya lakukan untuk menanamkan nilai kerja keras kepada para keponakan saya : 


1. Mengajak untuk mengamalkan ajaran agama

Salah satu ayat Al-Qur’an dengan gamblang menuliskan ajaran untuk bekerja keras. Saya tuliskan terjemahan QS. At-Taubah ayat 105 : Dan katakanlah,”Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui apa yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Kalam Allah SWT ini saya jadikan motivasi bagi para keponakan agar mereka mengikuti ajaran Islam yang tertera di dalam kitab suci. Sebagai muslim yang baik, etos kerja keras semestinya menjadi bagian dalam setiap kegiatan kehidupan. Kelak, Allah SWT dan rasul-Nya akan melihat hasil pekerjaan kita. Bukankah sepatutnya bila kita bekerja dan beramal dengan sebaik-baiknya? Kerja keras, bersungguh-sungguh, serta ikhlas karena Allah SWT itulah kata kuncinya.


2. Memberi contoh (teladan) nyata di dalam kehidupan

Satu contoh nyata yang saya tunjukkan kepada para keponakan adalah usaha untuk mempunyai sebuah rumah. Saya bekerja keras untuk bisa memiliki rumah, meski mencicil selama 15 tahun. Saya tak hanya berusaha rajin bekerja di kantor. Saya melengkapinya dengan ketekunan untuk mengumpulkan penghasilan tambahan. Alhamdulillah, impian tentang rumah milik sendiri terwujud nyata.


3. Mengajarkan nilai kerja keras lewat cerita-cerita

 Ada sebuah pepatah Bahasa Inggris yang melekat dalam ingatan saya. Rome was not built in a day. Roma tidak dibangun dalam waktu satu hari. Pepatah sederhana ini mengandung pesan tentang kekuatan kerja keras. Upaya kerja keras pada akhirnya mampu membangun sebuah kota yang tangguh. Maka, saya senang berbagi cerita kepada keponakan-keponakan tentang berbagai kisah yang memasukkan pesan moral pentingnya kerja keras dalam menaklukkan tantangan kehidupan.

       Demikianlah melalui cara-cara bersahaja saya berusaha mengajarkan dan menanamkan nilai kerja keras kepada para keponakan. Saya yakinkan dalam setiap kerja keras kita pasti akan menikmati hasil, buah yang manis. Saya berharap bahwa kebiasaan kerja keras akan berakar dalam hati dan perilaku mereka. Setelah dewasa, memasuki dunia kerja semoga mereka mampu menjaga etos kerja keras, dan membuat mereka tidak mudah melakukan kecurangan (korupsi).




#parentingantikorupsi #GakPakeKorupsi. ^_^






Friday, November 27, 2015

Talkshow : Wujudkan Niat Ibadah Haji (Bagian I)


Tan Mee Hwa memberikan ceramah tentang ibadah haji.


Kumpul Komunitas Nova, Sabtu, 03 Oktober 2015
Brawijaya Ballroom, Hotel Novotel Surabaya
Pembicara : Ustazah Tan Mee Hwa (Ida Astuti)


        Ibadah haji bagi umat Islam merupakan salah satu dari rukun Islam, yaitu rukun kelima. Kewajiban untuk menunaikan ibadah haji tertulis di dalam Al-Qur'an, di antaranya :
- QS. Al-Baqarah ayat 196-197;
- QS. Ali 'Imraan  ayat 96-97;
- QS. Al-Hajj        ayat 27-28.

Terjemahan ayat 27-28 QS. Al-Hajj berbunyi : "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir."

       Menunaikan ibadah haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi umat Islam yang sudah mampu. Oleh karena itu, jika seorang muslim sudah diberi kemampuan (rezeki, waktu, kesehatan) hendaknya bersegera untuk menunaikan ibadah haji. Setelah memeluk Islam, Tan Mee Hwa berkeinginan kuat agar suatu saat nanti bisa berkunjung ke Baitullah dan mencium Hajar Aswad. Doa dan niat ini dikabulkan Allah SWT. Tan Mee Hwa berhaji ke Tanah Suci pada tahun 2003.


Tan Mee Hwa menjawab pertanyaan komunitas Nova.


       Sebagian orang menunda berangkat haji dengan alasan belum ada panggilan atau belum memiliki kemampuan rezeki. Itu sebabnya, perlu adanya sebuah niat kuat disertai rasa rindu untuk berkunjung ke Baitullah. Niat yang lurus akan diberi-Nya jalan kemudahan untuk menggapai Tanah Suci, berhaji memenuhi panggilan-Nya. Doa, niat kuat, serta persiapan dana yang baik, akan membuat seorang muslim mampu berhaji yang insya Allah hajinya mabrur.

Beberapa hal yang patut dimengerti tentang ritual ibadah haji, misalnya :

- Baju ihram - sebagai lambang persamaan umat Islam yang membuat kita merasa kecil di mata Allah SWT.
- Sa'i - perlambang ketangguhan umat Islam, tak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan.
- Jumrah - perlambang upaya melempar setan, menuju kehidupan yang lebih bersih.
- Thawaf - sebagai perwujudan bahwa pusat orbit dalam hidup adalah Allah SWT.
- Tahalul - sebagai upaya untuk membersihkan diri dari penyakit hati.

Di Tanah Suci ada banyak tempat yang diyakini mudahnya doa-doa diijabah (terkabul), seperti :
- Multazam dan Hijir Ismail di Mekah;
- Raudhah (Taman Surga) di Madinah.

       Dari hal-hal di atas diharapkan sepulang ibadah haji seorang muslim mampu tampil lebih baik di dalam kancah kehidupan, melakukan beragam kegiatan hanya mengharap mardhatillah (ridho Allah SWT) semata. Seorang muslim yang berhaji dengan niat lurus insya Allah menuai kehidupan yang barokah. Oleh karena itu, sebagai muslim sebaiknya rencana dan dana untuk berhaji dipersiapkan dengan cermat. Salah satu hal yang perlu diperhitungkan adalah antrian untuk berhaji semakin panjang (masa tunggu semakin lama). Maka, dana talangan ibadah haji diperbolehkan sepanjang tidak mengandung unsur riba, serta tidak ada unsur memaksakan diri (sesuai kemampuan). Ibadah haji adalah salah satu wujud cinta dan ketaatan seorang muslim. Sehingga, seorang muslim yang wafat ketika menunaikan ibadah haji dihukumi mati syahid. Dengan demikian, setiap muslim sebaiknya berdoa, berniat kuat, memiliki rasa rindu, berupaya menyiapkan dana serta mental, dan berupaya sepenuh hati untuk memenuhi panggilan-Nya, berhaji ke Baitullah.






Wednesday, November 25, 2015

Sabtu Ceria : Kumpul Komunitas Nova

Hilbram Dunar membuka acara Kumpul Komunitas Nova.


       Sabtu, 03-10-2015 Brawijaya Ballroom Hotel Novotel Surabaya semarak dengan kehadiran ibu-ibu komunitas Nova. Mereka hadir mengenakan busana bernuansa biru, mencerahkan ruangan yang telah ditata apik. Ada lebih dari 300 wanita yang memenuhi undangan kopdar komunitas Nova pagi itu. Tema yang disajikan Tabloid Nova di Surabaya adalah "Wujudkan Niat Ibadah Haji". Pembicara yang diundang adalah Ustazah Tan Mee Hwa, Prita Ghozie (financial planner), serta perwakilan dari Allianz Tasbih.


Ibu-ibu komunitas Nova Surabaya dan sekitarnya.

       Acara dibuka oleh MC, Hilbram Dunar, dengan penuh semangat. Selanjutnya, Bapak Iwanda Fauzi memberikan sambutan mewakili Tabloid Nova. Satu hal istimewa saya temukan di acara kopdar Nova, yaitu antusiasme ibu-ibu dari beberapa daerah di sekitar Surabaya yang ikut serta dalam acara ini. Saya lebih sering mengikuti acara-acara yang digelar Femina dan Ayahbunda, dengan peserta rata-rata berusia relatif muda (20-35 tahun). Saya surprise saat datang di acara komunitas Nova. Mengapa? Pesertanya banyak yang telah memasuki usia cukup matang (di atas 50 tahun), meski cukup banyak pula yang berusia muda.


Tan Mee Hwa memberi ceramah tentang kewajiban ibadah haji.

       Tan Mee Hwa sebagai pembicara pertama memberikan siraman rohani tentang kewajiban menunaikan ibadah haji bagi umat Islam. Ustazah yang pernah menjadi nonmuslim ini berbagi cerita tentang pengalamannya ketika berhaji pada tahun 2003. Tan Mee Hwa menekankan agar seorang muslim yang sudah mampu hendaknya segera menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Beliau mencontohkan bahwa setelah masuk Islam, tertanam keinginan kuat di hatinya suatu hari nanti bisa berkunjung ke Baitullah dan mencium Hajar Aswad. Alhamdulillah, niat mulia tersebut dikabulkan Allah SWT.


Prita Ghozie berbagi kiat perencanaan dana haji.

       Pembicara kedua adalah seorang perencana keuangan yang masih muda dan cantik, Prita Ghozie. Prita berbagi kiat perencanaan dana untuk naik haji. Suatu hal yang lazim ditemukan pada masyarakat, yaitu menunda mempersiapkan dana untuk berangkat haji. Oleh karena itu, Prita mengajarkan agar dana ibadah haji dipersiapkan dengan baik, mulai dari memilih tujuan (ONH reguler/plus), biaya pendaftaran, pelunasan, bahkan dana untuk walimatus-safar (tasyakuran berangkat haji) serta cinderamata saat pulang berhaji.


Bapak Hendra Gunawan menjelaskan tentang Allianz Tasbih.

       Pembicara ketiga adalah Bapak Hendra Gunawan dari Allianz Tasbih. Tasbih merupakan akronim dari Tabungan Asuransi Biaya Haji. Singkatnya, program Allianz Tasbih adalah mempersiapkan dana haji yang dilindungi oleh asuransi. Beberapa manfaat yang didapatkan dari produk Tasbih adalah santunan untuk ahli waris jika jamaah haji meninggal pada saat ibadah haji, termasuk evakuasi medis plus repatriasi darurat. Jadi, produk Tasbih tak sekadar menabung dana, namun ada perlindungan asuransi yang melekat di dalamnya.


Tiga emak KEB mendapat hadiah live tweet.

        Setiap usai satu materi diberikan, para peserta bisa langsung bertanya kepada pembicara. Pertanyaan bervariasi dan jawaban pembicara pun memuaskan. Acara ditutup dengan pembagian door prize untuk peserta yang beruntung, pemenang live tweet, serta hadiah langsung untuk para peserta yang menjawab kuiz dengan benar. Saya tak kaget saat melihat trio emak anggota KEB Surabaya terpilih sebagai pemenang live tweet. Pemenang pertamanya yang memakai blouse dan jilbab biru, membuat tak kurang dari 50 tweet sepanjang acara. Edan tenan! Saya cukup beruntung, memperoleh goodie bag tambahan sebagai salah satu penjawab kuis yang diberikan oleh Tabloid Nova.


Isi goodie bag Nova + Allianz.

       Acara diakhiri dengan santap siang bersama, prasmanan menu Hotel Novotel Surabaya. Alhamdulillah, pagi s.d siang hari itu saya mendapatkan tambahan banyak sekali ilmu. Hal lain yang membahagiakan adalah bertemu teman-teman lama, mendapat teman-teman baru, plus bisa mendengar langsung sharing ilmu dari salah satu perencana keuangan favorit saya. Rezeki seorang blogger memang tak selalu berupa uang tunai. Undangan kumpul komunitas, bertemu banyak teman, tambahan ilmu, hadiah sederhana, serta santap siang gratis adalah sejumlah rezeki yang sangat pantas untuk disyukuri. Sebelum pulang, saya berdoa di dalam hati semoga ada banyak undangan bermanfaat dan barokah lagi. Amien, YRA.






Monday, November 23, 2015

Mutiara Hadits Nabi Muhammad SAW




Bertanya seseorang pada junjungan kita,
"Wahai Rasulullah tercinta, bandingkan dunia kini dengan akhirat nanti."
Rasulullah SAW menjawab,
"Celupkan jarimu ke air lautan, 
air yang menetes dari ujung jarimu, itulah dunia seisinya. 
Air yang ada selebihnya di lautan, 
air yang tersebar di tujuh samudera, itulah akhirat nanti."





Friday, November 20, 2015

Mengapa Saya Memilih Rexco Dibandingkan Merk Lain?


Produk-produk andalan Rexco : http://rexco-solution.com.

       Konon, wanita biasanya dianggap tak terlalu memahami masalah kendaraan, mesin, termasuk produk-produk perawatan mesin plus kendaraan. Untunglah di masa SMA, di kelas saya ada pelajaran otomotif alias mengenal mesin-mesin kendaraan, cara perawatan, termasuk mengenal beragam produk penunjang keawetan masa kerja kendaraan. Saya mengenal beberapa merk pelumas dan produk perawatan kendaraan lainnya. Nah, mengapa saya memilih Rexco dibandingkan merk lain? Mari kita mengenal kegunaan serta kelebihan produk-produk Rexco terlebih dahulu. Why? Tak kenal, maka tak sayang, bukan?

       Rexco (http://rexco-solution.com/) adalah merk produk pelumas yang dikeluarkan oleh PT Altama Surya Arsa (ASA). Ada 3 jenis produk utama yang dipasarkan, yaitu Rexco 18, Rexco 25, dan Rexco 50. Setiap varian memiliki kegunaan dan kelebihan yang unik. Setiap produk diformulasikan untuk menjawab tantangan yang berbeda-beda. Saya akan berbagi cerita tentang fungsi dari masing-masing tipe produk.

Berikut ini kegunaan dan kelebihan produk-produk pelumas Rexco :

1. Rexco 18 Contact Cleaner

Produk Rexco 18 Contact Cleaner.

Produk ini khusus dibuat untuk perawatan peralatan elektronik terutama pada bagian-bagian yang sensitif, seperti paparan sirkuit, perangkat audio/video, dan bagian-bagian perlengkapan elektronik lainnya. Pelumas jenis ini mampu menjangkau bagian-bagian sulit dan ampuh untuk mengusir kotoran, debu, minyak, lemak, serta ceceran kotoran lainnya. Pelumas Rexco 18 Contact Cleaner mengering dengan cepat dibandingkan jenis pelumas lainnya. Pelumas rexco 18 tergolong aman karena tidak meninggalkan residu pada bagian elektronik yang dibersihkan.


2. Rexco 25 Chain Lube

Produk Rexco 25 Chain Lube.

Fungsi utama dari Rexco 25 Chain Lube adalah untuk melumasi setiap inchi daerah di sekitar rantai kendaraan bermotor. Pelumas ini ampuh untuk menyapu debu dan kotoran yang melekat di rantai, serta memberikan perlindungan optimal terhadap korosi pada rantai. Tujuan spesial dari pelumas ini untuk melindungi rantai dari karat, juga menjaga bagian-bagian lainnya. Pelumas ini berguna untuk melumasi engsel, kunci, dan lain-lain. Produk pelumas ini biasa dipergunakan pada sepeda motor, mobil, forklift (mesin pengangkat barang), sepeda, gergaji, dlsb. Penggunaan pelumas Rexco 25 dapat menghentikan suara-suara yang mengganggu telinga (berderit, gesekan rantai dengan bagian lain), memberi perlindungan anti-air yang menjaga dari proses berkarat.


3. Rexco 50 Multi Purpose Lubricant

Produk Rexco 50 Multi Purpose Lubricant.

Pelumas Rexco 50 Multi Purpose Lubricant diciptakan secara profesional untuk para profesional, yang bekerja untuk membersihkan, melumasi plus melindungi. Pelumas jenis ini banyak digunakan pada sejumlah industri, pekerjaan profesional, serta kegiatan para penikmat hobi. Sebagai pembersih biasa digunakan untuk menghalau minyak, ter, dan debu. Sebagai pelumas tergolong tangguh, tiada bandingnya. Sebagai pelindung, diunggulkan untuk mencegah korosi pada bagian-bagian berbahan metal (logam) dan menjadi media anti karat (http://rexco-solution.com/products/#50). Pelumas ini dapat dipilih untuk mencegah kelembaban pada busi motor. Setelah dibandingkan antara WD-40 vs Rexco 50 (http://rexco-solution.com/products/) tentu saya akan memilih Rexco 50 yang memiliki banyak kelebihan.  

Setelah melihat detail kegunaan serta mencermati produk-produk Rexco, saya tulisan alasan mengapa saya memilih Rexco dibandingkan merk lain, yaitu : 

1. Rexco memiliki varian produk dengan spesialisasi kegunaan yang memiliki kadar manfaat sesuai kebutuhan.
2. Rexco memiliki keunggulan serta keistimewaan yang lebih tinggi di bidangnya.
3. Produk-produk Rexco bisa multifungsi, tak hanya digunakan pada kendaraan bermotor namun bisa dipakai untuk membersihkan dan merawat peralatan lain sesuai spesifikasi produk.
4. Produk Rexco mudah didapatkan di pasaran.
5. Harga jual produk Rexco relatif terjangkau, karena berkisar pada harga antara Rp18.000,00 s.d Rp32.000,00.

       Demikianlah, ulasan dan penjelasan saya tentang kegunaan, kelebihan, serta alasan memilih produk-produk varian Rexco.


Kontes SEO Rexco (http://rexco-solution.com/).






Thursday, November 19, 2015

Mutiara Hikmah Al-Qur'an




1) Demi masa.
2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3) Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.

~ Terjemahan QS. Al-Ashr ayat 1-3. 




Tuesday, November 17, 2015

Pada Sebuah Bemo

Ibu-ibu penjahit kain kasur.

       Suatu pagi di hari kerja, saya duduk di bemo yang sedang menunggu penumpang. Dari tempat saya duduk, terlihat dua orang ibu berbusana sederhana. Saya sudah cukup akrab dengan pemandangan seperti itu. Mereka adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai pembuat kasur tradisional. Saya pernah duduk sebemo dengan mereka. Mereka bekerja di sebuah usaha kecil pembuatan kasur. Tugas mereka menjahit dan memproduksi kasur secara tradisional. Menurut ukuran saya, penghasilan yang mereka terima tidak seberapa besar. Itu sebabnya, mereka juga berkeliling kampung-kampung menawarkan jasa untuk memperbaiki kasur yang rusak.

       Pagi itu, saya kembali bertemu mereka. Saya perhatikan penampilan mereka lebih teliti. Busana yang mereka kenakan bersahaja, khas pakaian wanita desa. Satu hal yang membuat mereka terlihat luar biasa. Apakah itu? Ya, kain kerudung yang menutupi kepala. Ibu-ibu pembuat kasur itu bisa jadi tak berpendidikan tinggi. Namun, hidayah Allah SWT telah sampai ke dalam diri mereka. Mereka mengenakan jilbab di bawah caping (topi bambu) yang menutupi kepala.

       Pagi itu, dalam perjalanan ke kantor saya seolah kembali diingatkan tentang rasa syukur dan kesabaran. Saya mencari-cari kata SYUKUR di dalam hati dan meletakkannya bersebelahan dengan kata SABAR. Syukur dan sabar, dua kata yang mudah diucapkan. Dalam prakteknya, bersyukur dan bersabar tak selalu mudah diaplikasikan. Ibu-ibu pembuat kasur tradisional yang sering saya temui di pagi hari memberi contoh tentang dua kata indah itu. Mereka pernah berbagi cerita bahwa ketrampilan sederhana yang dimiliki mampu menambah penghasilan keluarga. Mereka berkeliling kampung-kampung berjalan kaki untuk membantu memperbaiki kasur-kasur tradisional, dengan imbalan sejumlah uang yang relatif kecil. Namun, mereka tak mengeluh. Sebuah contoh kesabaran yang luar biasa.

        Sesampai di kantor, saya mengambil air wudhu dan shalat Dhuha. Saya merasa perlu bersujud panjang, mengucapkan syukur atas segala anugerah-Nya yang teramat banyak selama ini. Saya ucapkan hamdallah sebanyak-banyaknya. Saya harus bersyukur dikaruniai pekerjaan yang baik dan rezeki yang selalu ada setiap bulannya. Saya tak perlu berkeliling kampung untuk menawarkan jasa menjahit kain kasur. Saya belajar untuk melapangkan hati untuk sebuah ruang kesabaran. Dunia kerja, di mana saja pasti membutuhkan kesabaran. Saya merasa perlu menata kembali ruang syukur dan sabar di dalam hati.

       Ibu-ibu pembuat kasur yang berjilbab telah mengajarkan pada saya untuk selalu menempatkan rasa syukur dan kesabaran dalam menjalani hidup. Mereka bersahaja, memiliki ketrampilan seadanya. Namun, mereka mampu menangkap dengan indah pesan Allah SWT dalam Al-Qur'an. Mereka mampu bersyukur, bersabar, dan mengenakan jilbab dalam menjemput rezeki-Nya. Semoga saya mampu meniru keindahan yang mereka perlihatkan. Semoga saya bisa senantiasa mensyukuri nikmat-Nya, bersabar dengan segala ujian-Nya. Semoga saya mampu istiqomah menjaga jilbab yang menutupi aurat saya. Alhamdulillah, perjalanan pagi itu membuat mata saya menangkap lukisan yang berkesan.






Tuesday, November 10, 2015

Bahagia buat Saya Sederhana Saja (Part 1)

Pohon jambu di depan rumah.

# 1. Saat bangun pagi, menyapu halaman depan, dan saya menemukan beberapa buah jambu merah bergelantungan di dahan bawah, hampir menyentuh tanah. Alhamdulillah, tahun ini saya pertama kali panen buah jambu dari kebun sendiri dan menikmati rezeki kecil di sudut halaman rumah.



Sarang burung di lubang angin.

# 2. Saat saya terbangun di pagi hari dan mendengar cericit dari burung-burung yang bersarang di lubang angin rumah. Petang hari saat pulang ke rumah, saya kembali mendengar celoteh riang induk burung dan anak-anaknya. Konon, rumah yang dipakai burung bersarang adalah rumah yang barokah. Alhamdulillah.....

*) Can you see the bird ? 



Kucing kecil yang terluka kakinya.

 # 3. Saat seekor kucing kecil yang kakinya terluka mendatangi saya yang sedang sarapan di kantin. Saya beri obat luka dan sedikit makanan. Keesokan paginya, si kucing kembali beringsut-ingsut di kaki saya. Dia saya obati lagi lukanya dan saya bagi 1/2 telur ceplok jatah sarapan saya. Si kucing merangkak ke tas dan memeluk tas saya lama, mungkin sebagai ucapan terima kasih. Alhamdulillah, cepat sembuh kakinya ya Pus....


       Pembaca, apa hal-hal kecil yang membahagiakan buat Anda ? ^_^






Thursday, November 5, 2015

Mawar Pink 'Berbau' Pak Menkeu


Tiga kuntum mawar hasil memulung.


       Hari Jumat, 23-10-2015 yang lalu, Bapak Menteri Keuangan berkunjung ke Surabaya. Salah satu kantor yang mendapat kehormatan untuk menerima tamu istimewa (Bapak Bambang P.S. Brodjonegoro) adalah kantor saya. Seperti biasa, jika ada tamu penting yang akan hadir beberapa hari sebelumnya suasana kantor dipenuhi kesibukan bak sebuah hajatan. Satu hal yang saya sukai, bagian depan kantor menjadi bersih, dihiasi bunga-bunga.

       Saya seorang staf (pelaksana) biasa. Kunjungan pejabat tinggi dan tamu-tamu kehormatan lainnya tak membawa dampak terlalu besar buat saya. Saat Pak Menkeu hadir biasanya sejumlah pejabat dan bagian protokoler langsung menyambut dengan antusias. Buat saya, hal yang menggembirakan adalah seusai 'hajatan' selesai. Kegembiraan seperti apa yang saya dapatkan? Saya bisa memulung bunga-bunga. Sewaktu masih magang di Kantor Pusat (Jakarta), saya sering menjadi pemulung bunga-bungaan seusai acara rapat atau kegiatan sejenis. Maklum, waktu itu saya bertugas sebagai seorang sekretaris. Rasanya saya sudah lama sekali tidak pernah memulung bunga karena  tidak ada kesempatan  saya sudah tidak bersinggungan dengan tugas-tugas kesekretariatan.

Mawar pink menghiasi sudut rumah.

       Usai acara kunjungan Pak Menkeu sore itu, sebelum pulang kantor saya punya kesempatan memulung bunga-bunga. Saya sengaja memilih 3 kuntum mawar pink yang diletakkan dalam 3 vas tepat di depan Pak Menkeu berdiri untuk meresmikan layanan bersama registrasi hibah langsung dalam negeri. Mawar pink konon melambangkan penghargaan, kebahagiaan, kekaguman, kasih sayang, dan ucapan terima kasih. Jadi, kuntum-kuntum mawar pink yang dipajang merupakan bahasa simbolis ungkapan penghargaan, kebahagiaan, kekaguman, kasih sayang, dan ucapan terima kasih dari anak buah untuk Pak Menkeu. Sebuah pilihan bunga dan warna yang sangat bijaksana.

       Sesampai di rumah, saya letakkan mawar-mawar pink dalam sebuah vas di sudut ruang tamu sekaligus ruang baca. Ketiga kuntum mawar pink terlihat segar dan indah, menyemarakkan suasana dalam rumah. Saya menikmati hari Sabtu dan Minggu di rumah, membaca buku bersama mawar-mawar pink. Hmm, ada nuansa berbeda di dalam hati. Saya tak mampu mengungkapkannya. Tiba-tiba saja, beragam kenangan saat kuliah dan masa-masa awal bekerja di Kemenkeu berkelebatan di kepala. Ada kenangan suka maupun duka, beragam cerita, dilengkapi berbagai ragam bumbu rasa melingkupi sanubari.

Kuntum-kuntum mawar mulai layu.
    
        Jumat, 30-10-2015, seminggu waktu berlalu. Hari itu bertepatan dengan ultah Kemenkeu. Pagi itu, saya menemukan mawar-mawar cantik telah luruh dan layu. Saya memandangi mereka satu demi satu. Tak ada suara terdengar, namun saya seolah menangkap sebuah pesan dari ketiga mawar yang telah layu.

       "Teruslah bekerja. Teruslah berkarya sebaik mungkin. Teruslah beramal kebaikan di sepanjang usiamu. Kelak, kau akan menua dan layu. Jika kau sudah bekerja dan berkarya sebaik-baiknya, kau akan dikenang sebagai bunga yang pernah mekar dengan indah," pesan tanpa suara dari kuntum-kuntum mawar. 

       Saya tersenyum, menyandang tas kerja, dan berangkat ke kantor. Sebuah ungkapan rasa telah tertangkap mata hati saya. Mawar pink, pemulung bunga, dan pesan moral yang berharga. Terimakasih kuntum-kuntum mawar pink, engkau telah memberi sebuah kisah berharga dalam lembaran hidup saya. Sesampai di kantor, saya bisa berucap riang di depan handkey,"Assalamu'alaikum! I'm coming!"





  
~ Selamat Hari Oeang 30-10-2015! Dirgahayu ORI, semoga tetap berjaya! #latepost. ^_^