Wednesday, March 23, 2016

Menikmati Happy Date with Legendaddy di Happy Winter Land TP Surabaya


Wahana kolam pemancingan diserbu pengunjung.

       Dunia anak-anak identik dengan dunia bermain. Sebagian orang sering beranggapan bahwa mainan yang bagus, mahal, dan modern lebih disukai anak-anak. Kenyataannya, asumsi tersebut tidak selalu benar. Objek bermain dan permainan yang paling disukai seorang anak sebenarnya justru ayah dan ibunya sendiri. Orangtua merupakan teman dan wahana permainan yang diakui sangat menyenangkan serta membahagiakan bagi seorang anak. Oleh karena itu, kedekatan dan waktu yang diberikan ayah dan ibu untuk putra-putinya merupakan kenangan dan pengalaman yang tak terlupakan di masa tumbuh kembang bagi anak-anak.  

       Adalah suatu upaya yang pantas diacungi jempol saat PT Nestle Indonesia (Lactogrow) menggelar wahana bermain untuk anak-anak bertema winter land di dalam mall. Di Surabaya, arena bermain salju ini digelar di Tunjungan Plaza Surabaya selama 2 hari (19-20 Maret 2016). Sebelumnya, acara serupa sukses dihelat di Jakarta yang menyedot ribuan pengunjung. Lewat arena bermain salju ini, ada pesan tersirat agar para orangtua (terutama para ayah) menyediakan waktu khusus untuk bemain dan bersenang-senang bersama putra-putrinya.


Anak-anak menikmati musim dingin bersama ayah atau ibu.



       Tema yang dipilih brand Lactogrow adalah "Happy Date with Legendaddy" (ngedate seru bersama ayah). Hal ini memiliki tujuan agar para ayah yang pada umumnya sibuk bekerja (mencari nafkah) meluangkan waktu untuk bermain-main bersama anak-anaknya. Sehingga, para ayah akan dikenang sebagai sosok ayah yang membahagiakan (legendaddy) di hati anak-anaknya. Tempat bermain salju dibangun di mall karena biasanya orangtua dan anak-anak yang tinggal di kota besar lebih sering menikmati akhir pekan dengan berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Nah, di hari libur Sabtu-Minggu kali ini orangtua dan anak-anak bisa rekreasi ke mall sekaligus mencoba permainan seru di wahana musim dingin. 

       Apa saja pemainan yang bisa dinikmati anak-anak di arena bermain salju? Wah, sepertinya cukup banyak ya. Ada kolam pemancingan, booth bermain salju, membuat boneka salju, berseluncur di atas salju, serta berbagai info menarik seputar musim dingin di negara-negara yang mempunyai 4 musim. Tak semua keluarga mampu mengajak putra-putrinya bertamasya ke negara yang memiliki musim dingin. Itu sebabnya, bermain salju di tengah mall pasti menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak di Indonesia yang hanya mempunyai 2 musim.


Anak-anak asyik bermain di winter land.
 
       Saat berkunjung ke wahana bersalju di TP Surabaya hari Minggu, 20 Maret 2016 saya melihat anak-anak antusias bermain bersama ayah atau ibunya di winter land. Sayangnya, arena bersalju ini terasa kurang luas. Sebagian anak-anak riang bermain di wahana musim dingin. Sementara itu, anak-anak yang lain harus antre, menunggu giliran untuk menikmati permainan di arena bersalju. Namun, saya yakin anak-anak tersebut pasti bahagia bisa bermain dan berkreasi bersama orangtuanya meski harus antre dan bergantian dengan teman-temannya.

       Demikianlah, bermain dan bergembira bagi seorang anak tak selalu butuh dana yang besar. Ayah dan ibu tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mengenalkan salju plus musim dingin ke anak-anaknya. Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan juga bisa ketemu salju dan bermain di dunia yang berbeda, merasakan permainan musim dingin. Dua hari mengenal salju tentu kurang puas. Namun, wahana saljunya harus 'dilipat' untuk pindah lokasi ke kota tujuan berikutnya, Makassar.

       Anak-anak yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya cukup beruntung bisa mengenal, merasakan, serta menikmati keseruan bereksplorasi di wahana bersalju. Semoga suatu hari nanti, arena permainan bersalju ini bisa digelar di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Supaya, anak-anak di kota-kota kecil juga ikut merasakan serunya menikmati permainan di musim dingin. Yang terpenting, momen bermain bersama orangtua di winter land bisa menjadi kenangan yang membahagiakan untuk anak-anak.   

      




Monday, March 21, 2016

Undangan Konferensi Pers Lactogrow - Happy Winter Land


Para pembicara di acara talkshow yang digelar Nestle Lactogrow.

       Apa yang membuat seorang blogger merasa bahagia? Buat saya, salah satu kebahagiaan menjadi blogger adalah diundang untuk meliput acara yang menambah wawasan, seperti seminar dan yang sejenis. Alhamdulillah, Minggu, 20 Maret 2016 saya bisa hadir memenuhi undangan dari PT Nestle Indonesia (Nestle Lactogrow). Undangan bertajuk konferensi pers untuk media tersebut berupa talkshow dengan tema "Kebahagiaan Keluarga, Penentu Karakter dan Tumbuh Kembang Anak". Acara yang digelar di Mataram Room, Hotel Sheraton Surabaya dihadiri puluhan awak media mulai dari Jawa Pos, Harian Bhirawa, She Radio, dan para blogger. Saya bersyukur karena blog "Taman Berbagi Cerita" ini mendapat kepercayaan untuk turut meliput acara yang dipersembahkan Nestle Lactogrow yaitu "Happy Date with Legendaddy - Happy Winterland" yang berbentuk arena bermain salju di Tunjungan Plaza Surabaya.

       Di acara talkshow hadir 4 orang pembicara (di foto atas, dari kiri ke kanan) yaitu Gusti Kattani Maulani (Brand Manager Lactogrow), Oka Antara (aktor film), Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A (K) (dokter anak dan ahli tumbuh kembang), Rini Hildayani, M.Si (psikolog), dan dipandu oleh Amy Zein. Bincang-bincang seru di antara keempat pembicara mengulas masalah pentingnya kehangatan kasih sayang dan kebersamaan keluarga dalam membangun karakter di masa tumbuh kembang seorang anak. Anak-anak tak hanya butuh nutrisi dan asupan makanan bergizi. Anak-anak juga memiliki kebutuhan psikis yaitu perhatian dan kedekatan dengan orangtuanya. Satu hal yang sedang dikampanyekan adalah pentingnya peran ayah dalam membangun kebahagiaan seorang anak. Hal baru yang terungkap adalah ada keterkaitan antara kebahagiaan seorang anak dengan kesehatan saluran cernanya. Oleh karena itu, Nestle membuat semboyan sederhana. "Happy Tummy - Happy Kids". Anak-anak yang berbahagia akan memiliki saluran cerna yang sehat.

Mbak Vicky dan Dwi (KEB).

       Setelah kurang lebih 1,5 jam mendengarkan sharing ilmu dari para ahli, konferensi pers ditutup dengan foto bersama para pembicara dan kru Nestle. Para awak media mendapat kesempatan mengambil gambar dengan kamera masing-masing. Saya melihat teman-teman wartawan berbekal kamera profesional atau menggandeng fotografer dari media yang diwakilinya. Saya sih tetap setia bersenjata kamera saku dan memotret sendiri secara otodidak. Hehe, kapan ya saya punya kamera yang lebih bagus?


Santap siang usai konferensi pers.



        Saya bahagia di kegiatan kali ini bisa berkenalan dengan Mbak Vicky Laurentina seorang blogger yang sungguh bersemangat baja. Bayangkan saja, sambil ngeloni putranya yang masih bayi dia biasa menulis di atas kepala sang putra. Keren abis! Ini baru contoh ibu yang kreatif dan tak gentar dengan tingkah polah si bayi. Saya juga bertemu teman-teman lama sesama blogger, serta berkenalan dengan teman-teman wartawan, salah satunya wartawan dari Jawa Pos.

       Usai meliput konferensi pers, para blogger dan awak media yang diundang menikmati santap siang bersama. Tema menu prasmanan adalah masakan Thailand. Wah, ada tom yam! Saya mencoba tom yam hangat yang terasa segar di tengah udara sejuk dalam ruangan hotel. Sebagai pencuci mulut, saya memilih seiris puding dan strudel apel. Hmm, yummy deh!

Hidangan pencuci mulut pilihan saya.
  
       Acara selesai? Belum. Setelah mengambil goodie-bag, para undangan dari media dipersilakan menikmati wahana salju yang telah dikukuhkan MURI sebagai arena bermain salju terluas yang digelar di dalam mall. Setiap undangan yang membawa putra/putri pada hari itu mendapat 2 tiket masuk gratis untuk bermain salju di Happy Winter Land. Seru banget kan?!

Isi goodie bag dari Lactogrow.

       Nah sebelum merapat ke arena bermain salju, saya bersama rombongan kecil (Mbak Vicky, Mbak Dwi Puspita, serta suami dan bayi-bayinya) menunaikan Shalat Zhuhur di musholla Hotel Sheraton. Seusai shalat, kami bergerak ke TKP bersalju, memotret, dan ikut menikmati keceriaan anak-anak Surabaya dan sekitarnya yang selama 2 hari (19-20 Maret 2016) bertemu salju yang putih, lembut, dan dingin. Werrr, pasti mereka bahagia menikmati petualangan musim dingin di tengah gahar dan panasnya Surabaya. So, terima kasih Nestle Lactogrow buat undangan konferensi persnya! Terima kasih juga telah membuat sebagian anak-anak di Surabaya memiliki pengalaman bermain di arena bersalju!

      





Saturday, March 19, 2016

Belajar Menulis Viral Content Bersama Akber Surabaya


Mbak Ollie di antara peserta Akademi Berbagi.

       Sabtu pagi, sebagian orang lebih senang jalan-jalan atau berbelanja ke swalayan. Saya sepertinya sedikit berbeda dengan kebanyakan orang. Saya lebih sering memanfaatkan libur hari Sabtu-Minggu untuk menambah ilmu. Sabtu, 19-03-2016 saya hadir di acara Akademi Berbagi Surabaya yang diadakan di salah satu ruang Kampus ISTTS (Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya). Seorang pembicara keren, Aulia Halimatussadiah (Ollie Salsabeela), siap membagikan ilmu. Materi yang disajikan adalah "How to Write Viral Content?".

       Menulis di media baik di website maupun blog butuh ilmu dan kejelian agar menjadi artikel (tulisan) yang viral. Viral berasal dari kata virus. Maksudnya, artikel yang kita tulis bisa menyebar dengan cepat dan dibaca banyak orang. Pada acara kali ini Akademi Berbagi Surabaya bekerjasama dengan Zetta Media dan Ribut Rukun. Setelah mengikuti acara ini, para peserta diharapkan mampu menulis artikel viral dan telah tersedia media untuk menampung tulisan para peserta, yaitu Zetta Media dan Ribut Rukun.

Suasana kelas Akademi Berbagi Surabaya.

       Saya terkesan dengan kegiatan yang disponsori Akademi Berbagi Surabaya. Acara berbagi ilmu tersebut bertajuk gratis, namun layanannya cukup profesional. Ruang kelas yang nyaman, terkoneksi dengan wifi, plus sekotak kue dan minuman. Tentu saja yang terpenting adalah  ilmu yang luar biasa dari Pak Wahyu Pramudya (Ribut Rukun) dan Mbak Ollie (Zetta Media). Saya benar-benar merasa beruntung bisa menjadi salah satu dari 50-an peserta di kegiatan ini.

       Di sesi pertama, Wahyu Pramudya yang akrab disapa Pak Wepe memberikan paparan singkat tentang ributrukun.com, yang  berdiri bulan Desember 2015 lalu. Ribut Rukun merupakan sebuah laman yang ditargetkan untuk pembaca pria maupun wanita dengan rentang usia 20-40 tahun. Isinya berupa : curhatan, gambaran, teladan, serta wawasan. Ribut Rukun baru berusia 3 bulan, namun sudah menuai 700.000 pengunjung. Itu berarti, artikel-artikel yang dimuat di dalamnya tergolong viral dan mengulas hal-hal kekinian yang sesuai dengan fenomena para pembacanya. Pak Wepe secara gamblang berbagi cerita tentang kiat-kiat membuat tulisan menjadi artikel yang viral. Salah satu triknya adalah membuat tulisan yang otentik, berhubungan dengan relasi, dan mengandung unsur pembelajaran bagi orang lain.

      Pada sesi kedua, Ollie Salsabeela (nulisbuku.com) menjelaskan tips-tips bagaimana membuat artikel menjadi viral dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Materi yang disajikan tak hanya berupa arahan secara lisan. Para peserta diminta untuk langsung praktik di laptop masing-masing, mulai dari melihat trending topic hari itu, membuka situs yang memuat artikel-artikel viral, maupun berlatih membuat judul-judul artikel yang bisa mencuat menjadi tulisan viral. Beberapa lontaran judul artikel dari salah satu peserta membuat peserta yang lain tergelak. Mengapa? Judul-judul tersebut memang lucu, mengundang tawa, dan pastinya bisa membuat orang yang membaca tertarik untuk menyebarluaskan di media sosial.

Berikut ini beberapa judul menarik yang saya ambil dari Ribut Rukun sebagai contoh :

- Terima Kasih Mantan, Darimu Aku Belajar 7 Hal Penting untuk Masa Depanku
- Punya Badan Kurus Menjurus Kerempeng? Gak Perlu Minder, ini 3 Keuntungan yang Pasti Membuat Orang Lain Iri
- Ketika Cinta Terhadang Perbedaan Suku dan Agama, Lanjut atau Berhenti?

      Saat membaca judul-judul di atas, bagaimana perasaan Anda? Saya yakin bahwa orang akan punya rasa tertarik untuk klik dan membaca kelanjutan kisahnya. Oleh karena itu, judul yang menarik, mengundang senyum serta rasa ingin tahu, akan turut memberi kontribusi sebuah tulisan menjadi artikel viral, menyebar ke banyak lini dengan secepat kilat. Dampaknya? Tentu penulisnya menjadi terkenal dong! Jadi, menulis artikel viral merupakan sebuah keahlian yang penting dimiliki oleh mereka yang berkecimpung di dunia kepenulisan.

Foto bersama Akademi Berbagi Surabaya.

       Materi yang disampaikan Ollie Salsabeela mengalir lancar, membuat waktu bergulir tanpa terasa. Satu kesan mendalam saya rasakan di sesi Mbak Ollie. Otak saya harus aktif bekerja. Kenapa? Mbak Ollie mengajar dalam Bahasa Indonesia, sementara itu materi di layar ditulis dalam Bahasa Inggris. Hehehe, 'kuliah' di Akademi Berbagi memang keren.... Usai materi ajar diberikan, para peserta antusias bertanya kepada para pembicara, dan mereka mendapat hadiah sebuah buku dari Ribut Rukun. Di akhir kegiatan, para peserta dan pembicara foto bersama sebagai kenang-kenangan kebersamaan manis hari itu. Tak lupa, para peserta meneriakkan motto Akademi Berbagi untuk diabadikan dalam video. Apa motto Akademi Berbagi? Akademi Berbagi, Berbagi Bikin Happy...!!! OK, sampai jumpa lagi ya....




~ Catatan :

Akademi Berbagi (Akber) digagas oleh Ainun Chomsun pada Juni, 2010 sebagai wadah untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, maupun wawasan.