Thursday, November 5, 2015

Mawar Pink 'Berbau' Pak Menkeu


Tiga kuntum mawar hasil memulung.


       Hari Jumat, 23-10-2015 yang lalu, Bapak Menteri Keuangan berkunjung ke Surabaya. Salah satu kantor yang mendapat kehormatan untuk menerima tamu istimewa (Bapak Bambang P.S. Brodjonegoro) adalah kantor saya. Seperti biasa, jika ada tamu penting yang akan hadir beberapa hari sebelumnya suasana kantor dipenuhi kesibukan bak sebuah hajatan. Satu hal yang saya sukai, bagian depan kantor menjadi bersih, dihiasi bunga-bunga.

       Saya seorang staf (pelaksana) biasa. Kunjungan pejabat tinggi dan tamu-tamu kehormatan lainnya tak membawa dampak terlalu besar buat saya. Saat Pak Menkeu hadir biasanya sejumlah pejabat dan bagian protokoler langsung menyambut dengan antusias. Buat saya, hal yang menggembirakan adalah seusai 'hajatan' selesai. Kegembiraan seperti apa yang saya dapatkan? Saya bisa memulung bunga-bunga. Sewaktu masih magang di Kantor Pusat (Jakarta), saya sering menjadi pemulung bunga-bungaan seusai acara rapat atau kegiatan sejenis. Maklum, waktu itu saya bertugas sebagai seorang sekretaris. Rasanya saya sudah lama sekali tidak pernah memulung bunga karena  tidak ada kesempatan  saya sudah tidak bersinggungan dengan tugas-tugas kesekretariatan.

Mawar pink menghiasi sudut rumah.

       Usai acara kunjungan Pak Menkeu sore itu, sebelum pulang kantor saya punya kesempatan memulung bunga-bunga. Saya sengaja memilih 3 kuntum mawar pink yang diletakkan dalam 3 vas tepat di depan Pak Menkeu berdiri untuk meresmikan layanan bersama registrasi hibah langsung dalam negeri. Mawar pink konon melambangkan penghargaan, kebahagiaan, kekaguman, kasih sayang, dan ucapan terima kasih. Jadi, kuntum-kuntum mawar pink yang dipajang merupakan bahasa simbolis ungkapan penghargaan, kebahagiaan, kekaguman, kasih sayang, dan ucapan terima kasih dari anak buah untuk Pak Menkeu. Sebuah pilihan bunga dan warna yang sangat bijaksana.

       Sesampai di rumah, saya letakkan mawar-mawar pink dalam sebuah vas di sudut ruang tamu sekaligus ruang baca. Ketiga kuntum mawar pink terlihat segar dan indah, menyemarakkan suasana dalam rumah. Saya menikmati hari Sabtu dan Minggu di rumah, membaca buku bersama mawar-mawar pink. Hmm, ada nuansa berbeda di dalam hati. Saya tak mampu mengungkapkannya. Tiba-tiba saja, beragam kenangan saat kuliah dan masa-masa awal bekerja di Kemenkeu berkelebatan di kepala. Ada kenangan suka maupun duka, beragam cerita, dilengkapi berbagai ragam bumbu rasa melingkupi sanubari.

Kuntum-kuntum mawar mulai layu.
    
        Jumat, 30-10-2015, seminggu waktu berlalu. Hari itu bertepatan dengan ultah Kemenkeu. Pagi itu, saya menemukan mawar-mawar cantik telah luruh dan layu. Saya memandangi mereka satu demi satu. Tak ada suara terdengar, namun saya seolah menangkap sebuah pesan dari ketiga mawar yang telah layu.

       "Teruslah bekerja. Teruslah berkarya sebaik mungkin. Teruslah beramal kebaikan di sepanjang usiamu. Kelak, kau akan menua dan layu. Jika kau sudah bekerja dan berkarya sebaik-baiknya, kau akan dikenang sebagai bunga yang pernah mekar dengan indah," pesan tanpa suara dari kuntum-kuntum mawar. 

       Saya tersenyum, menyandang tas kerja, dan berangkat ke kantor. Sebuah ungkapan rasa telah tertangkap mata hati saya. Mawar pink, pemulung bunga, dan pesan moral yang berharga. Terimakasih kuntum-kuntum mawar pink, engkau telah memberi sebuah kisah berharga dalam lembaran hidup saya. Sesampai di kantor, saya bisa berucap riang di depan handkey,"Assalamu'alaikum! I'm coming!"





  
~ Selamat Hari Oeang 30-10-2015! Dirgahayu ORI, semoga tetap berjaya! #latepost. ^_^




       

4 comments:

  1. good post mbak, ikut jadi semangat membaca tulisan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Suryadiarmanrozaq : Alhamdulillah. Semoga tulisan ini menginspirasi untuk terus beramal kebaikan di mana saja berada, hingga akhir usia. Matur nuwun sudah mampir nggih. ^_^

      Delete
  2. Mawar pink-nya itu haduuuh jadi pingin ada di ruang tamuku juga deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Anisa Ae : Iyalah, kan mawarnya dipilihkan yang berkualitas bagus. Kalo pingin beli aja mbak di toko bunga, insya Allah bagus-bagus kok. Atau, minta dibelikan suami, so sweet.... ^_^

      Delete