Thursday, April 30, 2015

Membangun Klub Nulis Bersama untuk Anak Indonesia Lebih Pintar

  #BeraniLebih

Info lomba #BeraniLebih.


            Saya senang membaca dan menulis sejak kecil. Saat SD, saya suka menulis puisi. Saya mengirim tulisan ke majalah anak-anak dan lomba menulis. Ada saat karya saya juara. Banyak pula tulisan saya yang tidak menang lomba. Saya menulis untuk majalah sekolah, majalah dinding, menyalurkan bakat pemberian-Nya. Kebiasaan menulis ini berlangsung hingga saya SMA. Ketika kuliah saya jarang menulis. Saya sedang beradaptasi dengan kampus yang Islami. Saya berharap tulisan saya selaras, diterima, serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

            Saat memasuki dunia kerja, saya tetap menulis. Saya mengirimkan tulisan ke beberapa majalah. Sebagian tulisan mejeng di majalah wanita dan majalah terbitan instansi tempat saya bekerja. Hingga, ujian datang menghampiri. Saya jatuh sakit dan tak bisa menulis. Maka, saya berupaya tetap membaca selama masa penyembuhan. Alhamdulillah, beberapa tahun kemudian saya kembali sehat. Saya mampu beraktivitas lagi, termasuk melanjutkan kegiatan membaca dan menulis.

            Pertengahan Juli 2012, saya mencoba hadir ke ranah literasi. Saya mengikuti lomba menulis peringatan hari anak nasional yang diadakan sebuah penerbit mandiri (indie). Alhamdulillah, tulisan saya terpilih sebagai juara kedua. Hal ini memotivasi saya untuk menekuni kembali dunia tulis-menulis yang cukup lama saya tinggalkan. Satu demi satu lomba menulis online saya ikuti. Hasilnya, naskah saya kini termuat dalam 65 buku antologi. Salah satu karya saya lulus audisi menulis “Storycake : Kekuatan Doa” yang diterbitkan atas kerjasama Indscript Corp. dan Penerbit Gramedia. Saya mengumpulkan naskah-naskah tulisan yang tercecer menjadi buku yang diterbitkan Penerbit Bitread. Buku pertama saya “Sebuah Souvenir Kecil-Kumpulan Catatan Muthia Kamila” dijual melalui penerbitan digital.

            Saya belum menjadi penulis terkenal apalagi merasa diri hebat. Namun, sejumlah teman meminta saya untuk berbagi ilmu kepenulisan. Mungkin, mereka pernah membaca tulisan-tulisan saya dan tersentuh hatinya. Akhirnya, 19 September 2013, saya mendirikan Klub Nulis Bersama dan membangun fanpage di www.facebook.com/klubnulisbersama. Klub ini saya tujukan untuk mewadahi para penulis pemula agar berani menulis dan mampu menghasilkan buku. Hari ini (30-04-2015) jumlah liker Klub Nulis Bersama mencapai 1.897 orang. Saya bersyukur melihat anak-anak muda antusias belajar menulis. Dalam kurun waktu satu tahun, tiga buku terbit atas kerjasama dengan Penerbit Alif Gemilang Pressindo, Yogyakarta.

Buku karya Klub Nulis Bersama yaitu :
1. Mutiara yang Terserak (Januari 2014). 
Royaltinya untuk charity. Royalti pertama  diserahkan untuk membantu penderita kanker.

2. Kenangan Indah dari Najwa (Oktober 2014).

3. Kisah di Balik Jilbab Kami (Februari 2015).

            Komitmen dan rasa tanggung jawab muncul di dalam hati saya. Saya harus mampu mengelola dan memajukan Klub Nulis Bersama. Saya ingin anggota klub bisa menghasilkan karya-karya berkualitas. Saya berusaha #BeraniLebih kreatif dalam banyak hal. Saya berusaha membaca buku tentang kiat-kiat menulis maupun buku-buku sastra. Saya menyediakan waktu khusus untuk menuliskan tips-tips menulis, mengelola blog, posting tulisan di fanpage, mengikuti pelatihan menulis. Saya berkomitmen untuk membesarkan Klub Nulis Bersama. Visi dan misi saya adalah membuat anggota Klub Nulis Bersama mencintai dunia literasi. Saya yakin, semakin banyak pencinta dunia baca dan tulis akan meningkatkan pula kepintaran seseorang. Semoga kehadiran Klub Nulis Bersama dalam jangka panjang mampu membuat anak-anak Indonesia lebih pintar. Sekali lagi, saya #BeraniLebih untuk anak-anak Indonesia lebih pintar.



Akun media sosial penulis adalah :
Twitter        : www.twitter.com/sriyuliastuti (@sriyuliastuti).
 


6 comments: