Tuesday, April 14, 2015

Membangkitkan Minat dan Motivasi Menulis


M = membangkitkan minat dan motivasi menulis.

        Sebagian orang beranggapan bahwa kemampuan menulis adalah bakat yang diberikan Allah SWT hanya kepada orang-orang tertentu saja. Kemampuan untuk menulis sebenarnya dimiliki oleh setiap orang dan seringkali tidak dikembangkan secara optimal. Ada sejumlah orang yang mampu terus-menerus menghasilkan karya/tulisan (sebut saja kelompok A). Sementara itu, banyak orang yang tak mampu menulis dengan alasan tidak berbakat (kelompok B). Nah, apa sebenarnya yang membuat kedua kelompok tersebut berbeda? Apa rahasia yang mendasari aktivitas menulis berkelanjutan di kelompok A?

       Menurut pengamatan sederhana saya, kelompok orang yang mampu terus-menerus menulis adalah mereka yang mempunyai motivasi kuat di dalam dirinya untuk selalu menulis, kapan saja, di mana saja mereka berada. Motivasi ini ibarat ruh di dalam tubuh, menggerakkan anggota badan untuk terus beraktivitas menulis. Sebagai seorang muslim, motivasi yang semestinya dijadikan sebagai rujukan adalah kitab suci Al-Qur'an dan hadits nabi Muhammad SAW. 

       Mari kita simak bersama terjemahan QS. Al-Alaq (96) ayat 1-5 yang memerintahkan umat Islam untuk membaca. Selanjutnya terjemahan indah QS. Al-Kahfi (18) ayat 109 : "Katakanlah : Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

       Sebuah hadits Rasulullah Muhammad SAW pun layak kita cermati,"Barangsiapa yang menginginkan sukses di dunia, maka raihlah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan sukses di akhirat, maka raihlah dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan sukses di dunia dan akhirat, maka raihlah keduanya dengan ilmu."

       Maka, kesimpulan yang dapat kita ambil adalah membaca dan menulis merupakan kunci ilmu yang dapat dipergunakan untuk meraih kesuksesan di dunia maupun akhirat. Kegiatan membaca serta menulis merupakan dua sisi dari sekeping mata uang, saling berkaitan satu dengan lainnya. Membaca bisa menjadi salah satu faktor pertama untuk membangkitkan minat menulis. Bukankah dari berbagai bahan bacaan kita mendapatkan ilmu untuk ditulis dan dibagikan kepada orang lain? Membaca dan menulis telah menjadi suatu pekerjaan yang dilakukan dari generasi ke generasi untuk membangun peradaban yang lebih berkualitas. Aktivitas menuntut ilmu biasanya dilengkapi dengan kegiatan membaca dan menulis. Salah satu ulama salaf, Abdullah bin 'Amru pernah berpesan,"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya." Sebuah pesan pendek yang bisa kita angkat untuk memotivasi diri menuliskan ilmu yang kita miliki dan mengajarkannya kepada orang lain lewat tulisan.

       Anda belum berminat dan belum termotivasi dengan pendahuluan di atas? Baiklah, bagaimana jika kita bertanya kepada diri sendiri? Untuk apa saya harus menulis? Apa gunanya saya menulis? Apakah kegiatan menulis tidak membuang waktu saja? Nah, apabila Anda memiliki pertanyaan-pertanyaan semacam itu, ada baiknya Anda menetapkan tujuan menulis. Tujuan singkat menulis sebenarnya adalah bagian dari kegiatan ibadah dan menggapai keridhoan Allah SWT. Menulis merupakan salah satu kenikmatan termahal yang diberikan Allah SWT kepada manusia.

Berikut ini beberapa tujuan menulis yang bisa dijadikan sebagai pijar api untuk membangkitkan minat dan motivasi dalam menulis :

1. Hasil karya tulisan bisa dijadikan sebagai warisan (kenang-kenangan) baik bagi keluarga maupun lingkungan yang lebih luas.

2. Menulis mampu dipergunakan sebagai alat dalam rangka menyebarluaskan ilmu dan berdakwah.

3. Tulisan yang bermanfaat dan diamalkan maupun diajarkan kepada orang lain dapat menjadi sumber amal jariyah bagi penulisnya.

4. Menulis bisa dijadikan media untuk memperbaiki kondisi masyarakat dalam upaya membangun peradaban yang lebih baik (Islami).

5. Menulis merupakan upaya untuk menyampaikan nilai-nilai luhur untuk menciptakan generasi yang lebih maju, mewariskan ilmu pengetahuan kepada penerus kehidupan.

6. Menulis adalah ungkapan rasa syukur dalam upaya memperoleh pahala dan keridhoan Allah SWT.

7. Menulis adalah kegiatan untuk membina kehidupan masyarakat madani dalam rangka meluaskan syiar Islam.

       Dari tujuh tujuan menulis di atas, manakah tujuan menulis yang sekiranya membangkitkan ruh (motivasi) di dalam diri Anda? Saya yakin, Anda pasti juga mempunyai tujuan sendiri yang sanggup membuat Anda bangkit dan mengayunkan pena atau mengetik di komputer. Gali minat Anda, temukan tujuan terbaik Anda untuk menulis, menulislah sekarang juga.

       Sekali lagi, kita mulai menulis sekarang juga. Anda bisa bersyukur dengan menulis. Anda bisa berbagi ilmu dengan menulis. Anda bisa melakukan banyak kebaikan dengan menulis. Do it now, or never! Saya tutup tulisan ini dengan mengutip kata-kata bijak dari salah seorang khalifah Islam. Ali bin Abi Thalib pernah berbagi kiat menulis,"Semua penulis pasti akan mati, hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka, tuliskanlah sesuatu yang membahagiakanmu di kehidupan akhirat nanti."



*) Catatan :

Bahan bacaan :
1) Al-Qur'an dan terjemahnya, Departemen Agama RI.

2) Dapur Kreativitas para Juara, Dian Yasmina Fajri dkk.

3) Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom, dan Resensi Buku, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D.





4 comments:

  1. Replies
    1. Benar. Mari kita menulis sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, maupun sesama. Setiap amal kebaikan (termasuk menulis) insya Allah pasti akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. ^_^

      Delete
  2. Terima kasih mbak..sudah membakar semangat saya kembali. Jadi teringat seorang guru saya. Sampaikanlah meskipun hanya satu ayat. Dengan menulis kita bisa berbagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Let's go ! Mari kita mulai menulis sekarang juga. ^_^

      Delete