Friday, July 19, 2013

Rumah Sehat dan Ramah Lingkungan (Bagian II)


Ary berbagi ilmu tentang "Rumah Ideal di Kota Besar."


Seminar Femina, Sabtu, 21 Mei 2011
Hotel J.W. Marriott Surabaya
Pembicara : Ary Indra (arsitek)

~ Fungsional
Rumah sebagai tempat tinggal adalah tempat bermukim manusia dan keluarganya beserta seluruh perlengkapan hidupnya. Sebuah kebiasaan manusia adalah menyimpan segala perlengkapan dan barang-barang yang diperlukan di dalam rumahnya. Sebenarnya, kebiasaan menyimpan yang berlebihan bukanlah sesuatu yang harus dipupuk dan dibiasakan. Apabila terlalu banyak benda tak berguna yang disimpan di dalam rumah akan menjadikan hunian tidak sehat. Sebab, banyak kemungkinan kotoran atau hewan yang dapat tinggal di dalamnya.
Pembiasaan untuk memilah dan membuang barang-barang yang tidak diperlukan minimal sebulan sekali adalah hal yang perlu kita lakukan.

Ada beberapa kiat untuk membuat rumah tampak rapi dan terorganisir :
1. Simpanlah barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan. Kita seharusnya memulai kebiasaan membeli barang-barang sesuai kebutuhan, bukan sekadar keinginan.
2. Apabila barang-barang yang dibutuhkan itu tetap memiliki jumlah yang berlebih sementara  ruangan di rumah tidak terlalu besar, siasati ruang yang ada untuk menyimpan benda-benda yang kita miliki.

 Caranya :
 - maksimalkan semua ruang tersisa sebagai tempat penyimpanan.
 - manfaatkan elemen dalam rumah Anda dengan lebih kreatif.
 - buatlah gudang vertikal, misalnya dengan memanfaatkan ruang di bawah tangga atau menyimpan barang-barang di laci yang kita jadikan sebagai pijakan tangga.
 - menutup ruang penyimpanan dengan tirai-tirai dapat mempercantik ruangan dan memudahkan pengambilan benda-benda tersebut saat kita butuhkan.

Upaya-upaya tersebut di atas dapat dilakukan agar rumah mungil kita dapat memenuhi kebutuhan menyimpan yang biasanya menjadi kendala terbesar pada perawatan rumah tinggal. Dengan demikian kita dapat memanfaatkan ruang-ruang yang ada sesuai fungsi masing-masing secara optimal. Apabila kita mampu menata barang-barang dan ruang-ruang dengan rapi dan teratur maka rumah mungil kita akan menjadi tempat yang nyaman bagi para penghuninya.

~ Bersahabat dengan Alam
Manusia tanpa disadari mulai semakin jauh dari alam sekitarnya. Kita seringkali membuat batas tertentu dengan alam karena beranggapan bahwa alam sekitar ini kotor dan perlu ada jarak agar tidak terjadi kontak langsung dengan alam.
Rumah mungil yang memilki cukup banyak bukaan ke udara luar sangat bermanfaat bagi penghuninya. Cahaya matahari yang menyehatkan dapat membersihkan udara di dalam rumah sekaligus menciptakan animasi pada dinding-dindingnya. Jalinan udara alami yang dibiarkan berembus ke dalam rumah dapat menciptakan rasa nyaman tanpa harus membakar sumber energi tak tergantikan. Embusan angin bebas dapat memberi kepuasan pada indera pendengaran. Misalnya : bunyi angin yang timbul saat menerobos paksa lubang yang sengaja atau tidak sengaja diciptakan di rumah kita.

Rumah yang ideal adalah rumah yang justru dekat dengan alam di sekitarnya. Rumah seharusnya memiliki bukaan yang menjadikan rumah sebagai bagian dari alam atau sebaliknya.

Pemilihan tanaman juga merupakan satu hal penting yang tidak boleh dilupakan. Tanaman di samping memberi keuntungan sebagai elemen peneduhan yang dapat menyegarkan udara juga berperan menjadi pemuas kebutuhan indera penciuman dan dapat menjadi bagian integral dari desain sebuah rumah. Coba kita bayangkan saat memasuki hunian kecil dengan aroma daun jeruk yang sengaja ditanam di depan sambil mata dimanjakan hijau dedaunan dan bunga adenium yang mekar. Urutan ruang dan pengalaman sederhana namun sangat menyenangkan bukan? Kita bayangkan juga, sebaran aroma sedap malam pada saat kita menghabiskan hari menikmati rembulan dari sepetak halaman belakang. Tanaman menjadi elemen yang dapat meluaskan ruang imajinasi sebuah hunian, tanpa kita sadari bahwa pada alam kenyataan sesungguhnya kita sedang berhimpitan dengan tetangga depan maupun belakang.

Upaya lain yang dapat kita lakukan adalah membuat space/ruang di antara tanaman dan dinding. Sehingga, pada musim-musim tertentu burung-burung dapat membuat sarang pada ruang-ruang tersebut di rumah kita.
Di daerah perkotaan rumah-rumah biasa dibangun seluas tanah yang ada. Hal ini dapat disiasati dengan pembuatan taman pada dinding rumah atau di atap rumah.

Ada hal lain yang tidak boleh dilupakan dalam membangun dan mempercantik rumah, yaitu memilih elemen material yang tepat dan aman untuk kesehatan keluarga serta berwawasan lingkungan. Rencana memiliki rumah ideal tidak akan tercapai apabila material pendukungnya tidak memenuhi syarat minimum kesehatan. Pemilihan cat rumah misalnya, di samping warnanya indah dipandang mata harus dipastikan keamanannya untuk kesehatan keluarga. Cat yang mengandung APEO, merkuri, formaldehide dan bahan kimia beracun lainnya harus dihindari. Saat ini sudah tersedia produk yang bebas dari unsur-unsur kimia yang berbahaya tersebut.

Sebuah rumah yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- memiliki sirkulasi udara yang baik.
- mendapatkan cahaya matahari/cahaya matahari masuk ke dalam rumah.
- ada tanaman dan pohon-pohon sebagai penghias dan peneduh rumah.
- mampu melakukan pengembangan di dalam rumah sehingga rumah tersebut menjadi rumah yang kaya dan sarat hal-hal baru tempat bereksplorasi bagi penghuninya.
- memiliki arah hadap yang ideal yaitu menghadap utara-selatan.

Apabila kita mampu memanjakan semua kebutuhan jasmani dan rohani maka rumah kecil kita dapat bertransformasi menjadi rumah mungil yang indah dan nyaman. Namun, kita tidak boleh melupakan elemen pelengkap lain yang dapat menambah cerita di sekitarnya. Rumah mungil mampu memenuhi kebutuhan pemiliknya dengan tepat dan bersahaja tanpa mengurangi dimensi yang kaya dan sarat pengalaman. Meskipun rumah kecil dalam ukuran namun bila kita cermat mensiasati rasa secara seksama akan mampu dengan utuh memenuhi kebutuhan penghuninya. Itulah hakekat sebuah rumah yang sesungguhnya.

Bagaimana menurut pendapat Anda, pembaca?



No comments:

Post a Comment