Wednesday, May 6, 2015

Membentuk Komitmen untuk Konsisten Menulis


K = komitmen untuk konsisten menulis.


       Salah satu cara untuk konsisten (terus-menerus) menekuni dunia tulis-menulis adalah menumbuhkan semangat dan komitmen di dalam diri sendiri. Apa tujuan yang ingin diraih dengan menulis? Menulis tentu tak hanya sekadar untuk menyalurkan hobi atau bakat semata. Menulis sebaiknya disertai motivasi dan memiliki tujuan yang jelas, sehingga muncul ruh (napas) yang membawa pengaruh maupun pencerahan di dalam kehidupan. Karya (tulisan) yang memiliki ruh biasanya mampu menembus relung hati dan membawa perubahan bagi para pembacanya.

       Apabila kita sudah mempunyai komitmen yang kuat untuk menulis, lanjutkan dengan memulai kebiasaan menulis secara konsisten. Pilih waktu-waktu terbaik untuk mulai menulis, meski tak selalu tulisan yang panjang. Kebiasaan menulis yang dilakukan secara konsisten akan membuat kita menjadi produktif dalam menulis. Tekadkan bahwa menulis adalah bagian dari kegiatan sehari-hari di dalam hidup kita.

Ada beberapa cara membentuk komitmen untuk konsisten menulis, di antaranya :

1) Menjadikan menulis sebagai bagian dari life style (gaya hidup).
Hal ini bisa kita upayakan dengan membuat aktivitas menulis sebagai sesuatu yang menyenangkan. Saat masa kanak-kanak dan remaja, bukankah kita mudah saja menuliskan perasaan di hati dalam catatan harian? Kita kembalikan kebiasaan menulis tersebut dengan sebuah niat dan tekad kuat. Menulis adalah bagian dari gaya hidup. Kita buat motto sederhana, seperti : menulis itu membahagiakan, menulis itu berpahala, dst. Maka, muncul satu komitmen bahwa tiada hari tanpa kegiatan menulis.

2) Melakukan kegiatan yang menunjang keterampilan menulis.
Misalnya : membaca, bergabung dengan komunitas penulis, mengikuti seminar, mengamati kejadian di lingkungan sekitar, melakukan perjalanan, dsb. Kegiatan-kegiatan semacam itu mampu meluaskan wawasan dan memberi pengalaman baru untuk dijadikan bahan dalam meramu tulisan. Penulis yang konsisten menghasilkan karya biasanya adalah orang-orang yang 'kaya' baik dalam ilmu pengetahuan, persahabatan, maupun pengalaman hidup.

3) Memiliki motivasi tinggi dan support system untuk menulis.
Cara membangkitkan motivasi menulis sudah dibahas di tulisan pertama. Selanjutnya, motivasi menulis yang sudah berpijar di dalam hati perlu dijaga agar tetap ada. Sebagian penulis mengembangkan lingkungan pendukung (support system) agar senantiasa konsisten dalam menulis. Support system tersebut bisa dari lingkungan terdekat, keluarga, teman, sahabat. Milikilah teman-teman yang mendukung Anda untuk giat menulis. Anda bisa bergabung di kelompok yang mencintai dunia literasi, baik secara online maupun offline. Kelompok-kelompok penulis akan membantu para anggotanya untuk selalu bersemangat dalam berbagi ilmu, menyajikan tips-tips menulis, dan praktek menulis. Di samping itu, sebuah grup kepenulisan biasanya mendorong para anggotanya untuk berani menulis, terus menulis, dan menghasilkan karya. Kehadiran teman, sahabat, dan keluarga yang mendukung Anda menulis tentu memudahkan menjaga komitmen diri untuk konsisten menulis.

       Jika Anda memiliki komitmen tinggi, konsisten menulis, dan didorong oleh banyak teman serta keluarga, produktivitas menulis akan meningkat. Menulis bukanlah sebuah cita-cita semata. Menulis butuh diikuti dengan realisasi nyata. Sebuah karya tak akan pernah lahir, bila kita tak kunjung menggoreskan pena atau mengetik di komputer. Mulailah menulis sekarang juga. Jangan menunda kegiatan dengan banyak alasan. Penulis yang produktif adalah mereka yang berani mengubah keterbatasan menjadi sejuta mahakarya.


Pembaca, mari kita berkomitmen untuk konsisten menulis mulai sekarang juga.
      



*) Catatan :

Bahan bacaan :
1) Al-Qur'an dan terjemahnya, Departemen Agama RI.

2) Dapur Kreativitas para Juara, Dian Yasmina Fajri dkk.

3) Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom, dan Resensi Buku, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D.





2 comments:

  1. Support system bisa dari komunitas juga ya, mak. Kalo aku biasanya janjian nulis biar ritme nulisnya sama dengan teman. Misal lagi ikut lomba juga barengan :D

    ReplyDelete
  2. @ Ila Rizky Nidiana : Iyya-lah. Komunitas penulis sekarang kan banyak. Ada FLP (Forum Lingkar Pena), FAM (Forum Aktif Menulis), IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis), dan masih banyak lagi. Semua grup (komunitas) penulis biasanya menjadi penunjang sekaligus pendorong keberhasilan para anggotanya. Makasih, udah maen Ila.... ^_^

    ReplyDelete