Thursday, February 5, 2015

Semangat Baru di Tahun 2015

Menyambut fajar baru tahun 2015.

"Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat." (QS. Asy-Syura : 20)


       Sebagai seorang muslim saya merayakan tahun baru di bulan Muharam. Namun sebagai warga dunia, saya mengikuti peradaban pergantian tahun di awal Januari. Tanpa terasa, kita sudah memasuki bulan kedua di tahun 2015. Waktu demikian cepat berlalu, berlari tanpa permisi. Usia kita bertambah, jatah lembar kehidupan berkurang satu tahun. Setiap akhir tahun, saya berusaha muhasabah (introspeksi diri). Di sepanjang tahun 2014, saya menjalani kehidupan dengan sedikit terseok-seok. Sebuah ujian finansial membuat saya melewati etape tahun 2014 penuh haru biru.


       Alhamdulillah meski roda perekonomian saya berjalan meliuk-liuk, bulan demi bulan di tahun 2014 mampu saya lewati dengan selamat. Hingga tahun 2015 hadir. Ada sebuah semangat untuk menata ulang berbagai sisi kehidupan. Saya berbenah diri. Saya merancang rencana dan strategi baru di tahun 2015. Saya pun menuliskan target-target impian serta harapan yang ingin saya raih. Saya bertekad menjadikan tahun ini sebagai tahun untuk memperbaiki berbagai sudut kehidupan pribadi.


       Di balik segala cobaan dan rintangan yang saya terima tahun lalu, saya mensyukuri hal-hal kecil yang tercapai. Tahun 2014, ada sebuah naskah buku yang terbit di penerbitan berbasis digital : www.bitread.co.id, naskah lama yang saya pindahkan penerbitannya. Judul bukunya : "Sebuah Souvenir Kecil - Kumpulan Catatan Muthia Kamila".


   Buku tersebut bisa dipesan langsung di : (http://bitread.co.id/book_module/book/view/495/sebuah_souvenir_kecil_kumpulan_catatan_muthia_kamila/). Tahun lalu, saya berhasil menerbitkan 2 buku dari hasil even Klub Nulis Bersama (www.facebook.com/klubnulisbersama). Saya hanya mampu membaca 81 buah buku dan menulis 20-an naskah saja di tahun 2014. Prestasi membaca saya menurun. Tahun 2012, saya mampu membaca 135 buku dan menghasilkan 9 tulisan. Sementara itu, tahun 2013 saya membaca 90 buku, menulis 1 buku solo dan 50-an naskah baik untuk buku antologi, blog maupun artikel website.


       Tahun 2015, saatnya untuk meningkatkan beberapa program yang saya tulis dalam buku resolusi tahunan. Saya menarik napas dalam-dalam, memberi semangat pada diri sendiri dan bersiap untuk menjemput asa-asa baru di tahun 2015. Saya meyakini bahwa Allah SWT sudah menyiapkan rencana yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Jika ada kejutan yang hadir di tahun ini, semoga serangkaian hadiah manis dari-Nya. Hingga, dari lubuk hati yang paling dalam saya mampu menyerukan kata-kata syukur. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah....


       Satu momen yang bisa dijadikan tambahan semangat adalah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di bulan Januari 2015. Bahkan, di tahun 2015 kita merayakan 2 kali peringatan maulid nabi. Saat yang tepat bagi kita untuk menengok sejarah kehidupan Rasulullah SAW dan menjadikan berbagai mutiara hikmahnya sebagai penyemangat perjalanan hidup. Maka, tema yang saya tulis di tahun baru 2015 adalah "Menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dan semangat menebarkan kebaikan". Tema bersahaja. Action plan yang saya canangkan sederhana pula : 1 hari minimal 1 amal kebaikan bagi sesama. Hal kecil yang saya benahi adalah niat di dalam hati. Saya meniatkan segenap amal kebaikan untuk meraih keridhoan-Nya, menyemai amal untuk pulang ke negeri yang kekal, Kampung Akhirat.


       Pembaca, semoga tahun 2015 ini penuh kejutan indah bagi kita semua. Mari kita jadikan junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan dan penyemangat menjalani tahun 2015.





2 comments:

  1. Wah prestasi membaca dan menulisnya mbak Muthia hebat banget yaa.. Pengen meniru deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Saya dari keluarga yang suka membaca. Itu sebabnya saya terbiasa membaca sejak kecil dan kecepatan membaca saya jadi cukup tinggi. Sebuah kebiasaan baik tentu boleh ditiru. Yuk, kita terus membaca dan rajin menulis. ^_^

      Delete