Wednesday, November 9, 2016

Menggali Potensi Umat


Prof. Didin Hafidhudin di acara HBH donatur YDSF Surabaya.

Halal Bihalal donatur YDSF Surabaya, Ahad, 24-07-2016
Masjid Al-Falah Surabaya
Pembicara : Prof. Didin Hafidhudin


       Indonesia adalah sebuah negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam (muslim). Namun, Indonesia belum mampu mengoptimalkan potensi umat Islam yang luar biasa tersebut di semua lini kehidupan.

Ada 5 potensi umat Islam, yaitu :

1. Potensi ajaran (manhajul hayat/kurikulum kehidupan)

Islam mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi kehidupan umat manusia. Tujuan ajaran Islam adalah terciptanya kesejahteraan dalam masyarakat. Ada sebuah surat pendek di dalam kitab suci Al-Qur'an yang mengajarkan tentang upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, surat Quraisy.

Berikut ini terjemahan QS. Quraisy :
(1) Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
(2) (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
(3) Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),
(4) yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

Ayat ke-2 surat Quraisy menjelaskan bahwa orang-orang Quraisy biasa mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke Negeri Syam pada musim panas dan perjalanan ke Negeri Yaman pada musim dingin. Perjalanan dalam rangka berdagang ini ditujukan untuk membangun kesejahteraan lewat sektor perekonomian.

Dari apa yang tertulis di surat Quraisy di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan mutlak diperlukan untuk bertumbuhnya kesejahteraan hidup dalam masyarakat. Seorang muslim harus berusaha untuk memiliki pekerjaan (penghasilan) agar bisa mandiri dan menciptakan kemakmuran bagi keluarga serta masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. 

Kondisi masyarakat yang sejahtera, aman, dan tenteram memungkinkan ajaran Islam untuk diterapkan dalam kehidupan. Dengan demikian ajaran Islam dapat berperan sebagai kurikulum kehidupan yang dipergunakan sebagai pedoman mengatur segala urusan demi terwujudnya kemaslahatan umat manusia.


2. Potensi umat

Umat Islam di Indonesia berada di posisi teratas dalam hal kuantitas (jumlah). Satu hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas umat Islam agar mampu berkiprah lebih baik dalam kancah kehidupan.

Beberapa tujuan peningkatan kualitas umat Islam adalah :
a) Terciptanya ulama-ulama yang berilmu dan berani mengatakan bahwa yang benar adalah benar
b) Melahirkan calon-calon pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berdakwah
c) Tumbuhnya orang-orang kaya Islam yang memiliki kepemurahan (dermawan)
d) Timbulnya rasa kejujuran di kalangan pegawai (birokrat yang tidak suka korupsi)
e) Hadirnya doa-doa kebaikan dari para fakir yang ahli ibadah

Satu poin yang perlu diulas lebih dalam adalah huruf c, rujukannya adalah QS. 30 : 39 (QS. Ar-Rum ayat 39) :
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhoan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."

Apabila umat Islam semakin banyak yang memiliki rasa kedermawanan, menunaikan ZIS (zakat, infaq, sedekah), maka dana yang terkumpul bisa dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran, serta pembangunan dalam masyarakat.


Prof. Didin menjawab pertanyaan dari para jamaah.

 3. Potensi sumber daya alam

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam sangat luar biasa. Bumi dan tanah yang subur, udara yang segar, air melimpah, kekayaan alam tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Apabila sumber daya alam dan segala potensi kekayaan di negara kita dikelola dengan amanah, baik dan benar, maka tumbuhlah masyarakat yang makmur, aman, serta sejahtera. Baldatun thayibatun wa Rabbun ghafur. Negeri yang damai dalam naungan keridhoan Allah Swt.


4. Potensi sejarah

Bentangan lembaran sejarah di Indonesia mencatat tentang perjuangan ulama bersama umat Islam untuk membangun Negara Indonesia. Di masa penjajahan (Belanda+Jepang), umat Islam menjadi pelopor perjuangan untuk meraih kemerdekaan melalui semangat berjihad di jalan Allah Swt. Di zaman modern ini, semangat umat Islam untuk meneruskan perjuangan lewat pembangunan patut terus dipelihara. Potensi sejarah tentang peran besar umat Islam di Indonesia selayaknya dijadikan acuan untuk tetap menjaga ghirah dan arah tujuan mewujudkan kemakmuran umat.

Di dalam Islam berpolitik itu diperkenankan. Politik dalam Islam disebut siyasah, artinya mengendalikan. Maksudnya, umat Islam harus mampu mengendalikan laju jalannya roda pemerintahan supaya kehidupan bisa sejalan dengan aturan (hukum) Islam (nilai-nilai Al-Qur'an). Sejarah juga telah menunjukkan para tokoh negarawan yang berjuang mengantarkan Indonesia merdeka adalah muslim-muslim cerdas yang ahli berpolitik. Politik biasanya identik dengan hadirnya perubahan. Umat Islam bisa memulainya dari hal yang kecil terlebih dahulu, memulai perubahan (kebaikan) dari diri kita sendiri.


5. Potensi pertolongan dari Allah (nasrullah)

Segala upaya yang diperjuangkan umat Islam untuk membangun peradaban yang Islami (masyarakat madani) tak akan sia-sia. Allah Swt. berjanji untuk memberikan pertolongan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha mewujudkan masyarakat yang Qur'ani.

Berikut ini penggalan terjemahan QS. 4 : 141 (QS. An-Nisa' ayat 141):
"Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman."

Oleh karena itu, umat Islam jangan berputus asa dan berhenti berbuat kebaikan, mengajak menegakkan kebenaran dan keadilan, serta bersungguh-sungguh berupaya mewujudkan masyarakat yang Islami. Umat Islam tak perlu lari apabila dihadang kesulitan, karena Allah Swt. menjamin menurunkan pertolongan-Nya.

Ada 4 keistimewaan dalam Al-Qur'an yang bisa membuatnya menjadi solusi (datangnya pertolongan Allah) :
a) Menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan harian
b) Mencoba menghafalkan Al-Qur'an
c) Tadabur makna yang terkandung dalam Al-Qur'an
d) Diamalkan dalam kehidupan sehari-hari


       Islam yang kaafah (menyeluruh) seringkali dianggap sebagai Islam yang ekstrem oleh masyarakat awam. Hal ini tidaklah benar. Istilah Islam ektrem muncul dari kelompok orang-orang yang tidak senang dengan Islam. Islam yang kaafah adalah ajaran Islam yang dijalankan dengan baik, lurus, secara menyeluruh sesuai ayat-ayat yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an. Islam kaafah bukanlah Islam yang radikal (menggunakan cara-cara kekerasan). Islam kaafah adalah Islam yang rahmatan lil 'alamin, menjadi rahmat bagi semesta alam. Semoga 5 potensi besar yang dimiliki umat Islam Indonesia mampu membangkitkan semangat kaum muslim Indonesia untuk terus bersinergi meningkatkan kualitas umat agar bisa menjadi khalifah yang adil di muka bumi.







2 comments:

  1. wiih keren mbak. Mskasih udah sharing

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Bunda Sugi : Ya, iyalah Bunda. Yang ceramah kan Profesor. Saya sih cuma nulis hasil ceramahnya saja. ^_^

      Delete