Tuesday, September 23, 2014

Indari Mastuti : Kupas Tuntas Metrik Penulis dan Metrik Pebisnis


Indari menyampaikan materi kepada komunitas IIDN-IIDB Jawa Timur.




       Jumat, 12-09-2014 Indari Mastuti hadir di tengah-tengah anggota komunitas IIDN-IIDB Jatim dalam acara Kopdar dan HBH di Pendopo 2, Taman Flora, Surabaya. Indari memberikan materi "Kupas Tuntas Metrik Penulis dan Metrik Pebisnis" dengan wajah cerah dan bersemangat. Zaman sudah berubah. Penulis bermunculan bak jamur di musim hujan. Persaingan di dunia literasi semakin ketat. Penulis-penulis baru terus bertambah. Oleh karena itu, seorang penulis perlu memiliki komitmen tinggi agar mampu eksis di jalur kepenulisan.

       Penulis miskin? Sepertinya, di zaman ini sudah tidak banyak penulis dalam kondisi demikian. Penulis di era modern lebih banyak hidup mapan. Salah satu syaratnya, seorang penulis harus mau memasarkan sendiri buku-buku karyanya. Dengan demikian, penulis tidak hanya bergantung pada hasil penjualan buku dari penerbit. Saat ini kita mengenal istilah writerpreneur (penulis yang berbisnis). Seorang penulis bisa belajar berjualan melalui mentor (mentoring) maupun belajar di kelas sekolah bisnis online. Ilmu pemasaran sangat bermanfaat bagi seorang penulis untuk memperoleh hasil royalti maupun penjualan buku yang relatif besar.

       Satu hal yang ditanamkan Indari bagi seorang penulis maupun pebisnis adalah bergabung dalam sebuah komunitas. IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) dan IIDB (Ibu-ibu Doyan Bisnis) adalah dua group dari sekian banyak komunitas bagi para penulis dan pebisnis. Indari berkomitmen mengembangkan dua komunitas ini dengan membuka "Sekolah Perempuan" dan bercita-cita mencetak satu juta penulis perempuan. Indari berupaya memberdayakan kaum wanita, khususnya ibu-ibu. Sebuah usaha untuk meningkatkan komitmen menulis anggota IIDN telah dicetuskan Indari dengan diciptakannya "Metrik Penulis" yang bisa dimanfaatkan pula oleh anggota IIDB.

       Metrik Penulis dibuat 26-08-2014. Tujuannya untuk membantu penulis membangun pola, mengubah sebuah kebiasaan awal yang kurang baik ke suatu kebiasaan baru yang lebih positif. Ada keprihatinan bahwa banyak anggota IIDN yang punya impian menjadi penulis, namun mereka tak kunjung menghasilkan tulisan. Oleh karena itu, komitmen menulis perlu dicanangkan. Kapan mulai menulis? Berapa halaman yang akan ditulis setiap hari? Metrik Penulis membantu para penulis mengubah lifestyle dalam menulis. Menulis juga butuh disiplin dan dilakukan terus-menerus hingga menjadi pola dan kebiasaan dalam keseharian. Jika kita berkomitmen menulis 4 halaman setiap hari, maka tulislah 4 halaman setiap hari. Sehingga, sebulan kita memperoleh hasil 120 halaman (1 buku).

       Apa parameter keberhasilan sebuah tulisan? Tulisan yang disebut sukses adalah tulisan yang memberi inspirasi untuk orang lain, memberi pencerahan dan membawa orang lain kepada kebaikan. Tentu tidak mudah menghasilkan karya yang berkualitas semacam itu. Jadi, tekad yang kuat serta kedisiplinan perlu dibangun dalam diri para penulis. Tanpa kedua hal tersebut, menjadi penulis hanya sekadar angan-angan tanpa realita.

       Metrik Penulis dibuat untuk menjadi modul sukses bagi para penulis. Metrik ini membantu penulis mengubah kebiasaan lama (menulis tanpa target) ke sebuah kebiasaan baru (menulis dengan target), membangun kebiasaan penulis untuk produktif, membuat target menulis dan meningkatkan produktivitas kerja di dunia kepenulisan. Target-target harian terbukti meningkatkan semangat para penulis. Target pada awalnya bisa membuat seorang penulis pemula merasa stres. Namun, stres seringkali justru membuat orang menjadi lebih kreatif. Stres bisa membuat seseorang 'melompat' lebih tinggi, mencapai hasil lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya. 

Siapa saja yang perlu menggunakan metrik penulis?

Jawabnya adalah :
01. Penulis.
02. Calon penulis.
03. Profesional yang akan menulis buku.
04. Ghost writer.
05. Calon penulis anak.
06. Copywriter.
07. Pelajar.
08. Karyawan perusahaan.
09. Guru. 
10. Ibu rumah tangga, dll.

Kegunaan metrik penulis (metrik pencapaian) adalah :

1. Membuat target menulis setiap hari.
Misalnya : kita membuat target menulis 4 halaman/hari, maka target tersebut harus kita penuhi.

2. Membangun komitmen menulis.
Misalnya : kita membuat program one day, one article (1 hari, 1 artikel), maka kita harus berkomitmen memenuhi program tersebut.

3. Multifungsi (aneka kegunaan) sesuai aktivitas yang dilakukan.
Misalnya : metrik digunakan untuk target membaca, menghafal, olah raga, dll.

Metrik penulis membantu penulis mencapai target menulis.

Penggunaan metrik penulis sebagai berikut :

1. Buatlah target menulis berapa halaman perbulan, lalu bagi dengan jumlah hari dalam sebulan. Maka, angka tersebut menjadi target harian.
Contoh : target menulis buku setebal 120 halaman, dalam waktu 1 bulan. Maka, 120 halaman/30 hari = 4 halaman/hari.

2. Kita harus konsisten menulis 4 halaman setiap hari untuk mencapai target 120 halaman dalam 1 bulan. Jika dalam 1 hari kita hanya menulis 3 halaman, kita tulis utang 1 halaman, yang kita tambahkan esok harinya. Sehingga, target esok hari menjadi menulis 5 halaman. Jika 1 hari kita mampu menulis 5 halaman, bukan berarti esoknya kita hanya menulis 3 halaman. Kita harus tetap menulis 4 halaman.

       Sebagian ibu beralasan sulit meluangkan waktu untuk menulis atau berbisnis karena mempunyai anak, terutama yang masih balita. Menurut Indari, anak bukanlah penghalang bagi seorang ibu untuk aktif beraktivitas. Anak adalah peniru ulung dari orang di dekatnya. Seorang ibu yang aktif, biasanya juga ditiru dengan keaktifan putra/putrinya. Seorang ibu yang melakukan hal-hal positif pasti ditiru pula oleh anak-anaknya. Kita perlu membudayakan pola pikir kreatif baik dalam dunia menulis, bisnis maupun parenting. Seorang ibu dituntut mampu multitasking dalam banyak hal.

       Indari memberi kiat-kiat bagi anggota IIDB untuk membuat target pencapaian omzet bulanan di bidang bisnis. Target bulanan tersebut dibagi jumlah hari dalam sebulan (hari kerja) hingga diperoleh target omzet harian. Contohnya : showroom IIDB mempunyai target 60 juta/bulan, maka 60 juta/30 hari = 2 juta/hari. Omzet harian bisa dibagi lagi dengan jumlah produk yang tersedia. Tips lainnya adalah menaikkan penawaran, aktif melakukan prospecting, berusaha melakukan closing, bergabung di milis dan rajin mengikuti gathering untuk memperkenalkan usaha serta menawarkan produk atau jasa.

       Upaya lain yang seharusnya dilakukan para pebisnis maupun writerpreneur adalah menduplikasi diri kita ke orang lain. Jika kita berbisnis tulisan, carilah orang lain yang berbisnis tulisan pula. Sehingga, kita bisa membangun partnership (kemitraan). Apakah hasil duplikasi tidak memunculkan pesaing baru bagi kita? Indari meyakini bahwa setiap orang itu unik dan saling membutuhkan. Hasil duplikasi justru menjadi mitra kerja dan memperluas lahan bisnis.

Beberapa hal yang menunjang proses pemasaran adalah :
1. Praktek penjualan bertingkat dan pemberian diskon harga.
2. Cermat membidik pasar.
3. Membangun networking (jaringan).
4. Memiliki kemampuan menulis yang bagus.
5. Memiliki kemampuan public speaking yang baik dan mampu mempengaruhi orang lain.

       Kesimpulannya, menjadi penulis dan pebisnis butuh komitmen, keahlian dan kedisiplinan. Penulis dan pebisnis sama seperti beragam profesi lainnya membutuhkan kapasitas keahlian yang memadai. Dunia global menuntut para penulis dan pebisnis semakin kreatif dan mampu berdaya saing. IIDN dan IIDB sebagai komunitas bagi kaum ibu merupakan support system yang cukup handal untuk menampung ibu-ibu yang berusaha membangun karier sebagai penulis maupun pebisnis. Menulis dan berbisnis terbukti mampu menunjang seorang ibu dalam meningkatkan potensi diri dan memberi manfaat yang lebih besar bagi keluarga serta lingkungannya. Indari sudah membuktikan. Sebuah artikel mencatat bahwa Indari mengantongi 100 jutaan/bulan dari hasil menulis dan berbisnis tulisan.

Pembaca, mari kita contoh kreativitas dan semangat dari Indari. Anda siap bukan?




4 comments:

  1. Komplet banget mbak, hasil resume dari kopdaran, sangat manfaat

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Nurul Al Amin : Jazakumullah, semoga bisa diaplikasikan ya. ^_^

      Delete
  2. Replies
    1. @ Aniw Nihaw : Terima kasih juga sudah berkunjung. ^_^

      Delete