Hasil kerja keras, sebuah rumah. |
Salah satu nilai yang saya pelajari dari
keluarga adalah tentang kerja keras. Kakek saya pernah menanamkan bahwa beliau
tidak suka pada anak yang pemalas. Itu sebabnya sejak kecil saya terbiasa
melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, menyiram tanaman,
mencuci baju, menyeterika pakaian, membantu ibu memasak, dan lain-lain. Sejak kecil saya juga
dibiasakan mencari uang sendiri untuk
membeli buku-buku dan perlengkapan sekolah. Saya
terbiasa menulis dan mengirimkan tulisan tersebut ke majalah anak-anak. Jika tulisan saya
dimuat, honornya saya belikan buku, tempat pensil, atau perlengkapan sekolah
yang saya butuhkan.
Saya kuliah di sebuah sekolah kedinasan.
Tentu saja semangat kerja keras ditanamkan kepada para mahasiswanya. Sehingga
saat memasuki dunia kerja saya sudah tidak asing dengan pola hidup bernuansa
kerja keras. Di samping bekerja sebagai seorang PNS, saya melanjutkan kebiasaan
untuk menulis dan mencari penghasilan tambahan dengan berjualan jilbab serta
perlengkapan muslimah. Sebagian uang gaji, honor menulis, dan keuntungan
berjualan jilbab saya simpan dalam rekening bank. Saya bersyukur bahwa hasil
kerja keras selama bertahun-tahun bekerja akhirnya bisa dipergunakan untuk
membayar uang muka rumah. Saat ini saya terus bekerja keras disertai ketekunan
untuk terus meningkatkan penghasilan dari sumber yang halal, menulis, juga berjualan
jilbab serta buku-buku.
Saat ini saya memiliki beberapa
keponakan, tepatnya tujuh orang. Di hari raya Idhul Fitri, kakak-kakak, dan
para keponakan biasa berkumpul di rumah bapak dan ibu. Saat momen istimewa itu,
saya sering mengajak keponakan-keponakan untuk berdiskusi bersama. Saya
tanamkan nilai kerja keras kepada mereka. Satu hal yang saya lakukan adalah
tidak mudah menuruti permintaan atau rengekan mereka untuk dibelikan
barang-barang tertentu, misalnya handphone
seri terbaru, sepatu model baru, atau benda-benda sekadar buat memenuhi gaya saja. Saya
meminta para keponakan untuk berusaha mencari uang sendiri apabila mereka menginginkan
sesuatu. Saya berikan contoh nyata, bahwa di masa muda sampai kini saya
berusaha memenuhi beragam keinginan dengan bekerja keras.
Berikut ini beberapa kiat
yang saya lakukan untuk menanamkan nilai kerja keras kepada para keponakan saya
:
1. Mengajak untuk
mengamalkan ajaran agama
Salah satu ayat Al-Qur’an
dengan gamblang menuliskan ajaran untuk bekerja keras. Saya tuliskan terjemahan
QS. At-Taubah ayat 105 : Dan katakanlah,”Bekerjalah kamu, maka Allah dan
rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui apa yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Kalam Allah SWT ini saya
jadikan motivasi bagi para keponakan agar mereka mengikuti ajaran Islam yang
tertera di dalam kitab suci. Sebagai muslim yang baik, etos kerja keras
semestinya menjadi bagian dalam setiap kegiatan kehidupan. Kelak, Allah SWT dan
rasul-Nya akan melihat hasil pekerjaan kita. Bukankah sepatutnya bila kita
bekerja dan beramal dengan sebaik-baiknya? Kerja keras, bersungguh-sungguh,
serta ikhlas karena Allah SWT itulah kata kuncinya.
2. Memberi contoh (teladan)
nyata di dalam kehidupan
Satu contoh nyata yang saya tunjukkan kepada para keponakan adalah usaha untuk
mempunyai sebuah rumah. Saya bekerja keras untuk bisa memiliki rumah, meski
mencicil selama 15 tahun. Saya tak hanya berusaha rajin bekerja di kantor. Saya
melengkapinya dengan ketekunan untuk mengumpulkan penghasilan tambahan.
Alhamdulillah, impian tentang rumah milik sendiri terwujud nyata.
3. Mengajarkan nilai kerja keras lewat cerita-cerita
Ada sebuah pepatah Bahasa Inggris
yang melekat dalam ingatan saya. Rome was
not built in a day. Roma tidak dibangun dalam waktu satu hari. Pepatah
sederhana ini mengandung pesan tentang kekuatan kerja keras. Upaya kerja keras
pada akhirnya mampu membangun sebuah kota yang tangguh. Maka, saya senang
berbagi cerita kepada keponakan-keponakan tentang berbagai kisah yang
memasukkan pesan moral pentingnya kerja keras dalam menaklukkan tantangan
kehidupan.
Demikianlah melalui cara-cara bersahaja saya berusaha mengajarkan dan
menanamkan nilai kerja keras kepada para keponakan. Saya yakinkan dalam setiap
kerja keras kita pasti akan menikmati hasil, buah yang manis. Saya berharap
bahwa kebiasaan kerja keras akan berakar dalam hati dan perilaku mereka.
Setelah dewasa, memasuki dunia kerja semoga mereka mampu menjaga etos kerja
keras, dan membuat mereka tidak mudah melakukan kecurangan (korupsi).
#parentingantikorupsi #GakPakeKorupsi. ^_^
Ya, jika semua orang mau kerja keras, pasti semua akan sukses. :)
ReplyDeleteAnisa Ae : Betul sekali, mbak. Yuk, wujudkan impian Mbak Anisa untuk punya rumah ! Kerja keras, berhemat, dan raih impian Anda. ^_^
Delete