Bulan sudah berganti. Januari berakhir, Februari hadir. Ada beberapa cerita di bulan ini yang ingin saya bagikan ya:
01) Wah, kok sudah Imlek lagi? Saya mengawali
pagi hari dengan sarapan bubur ayam. Saya bersyukur saat ini ada layanan pesan antar. Jadi, pas badan kurang sehat, makanan bisa diantar tanpa kita harus pergi ke
warung. Saya juga pesan beberapa ayam crispy buat kucing yang sering ke rumah. Hehe, mumpung tanggal muda ya Cing....
Oya, saya menemukan guyonan seputar Imlek di grup wa. Saya share ya, biar kita bisa senyum sama-sama.
#Mukidi ikut imlek
Mukidi : "Cik, nanti Imlek ke rumahku yaa...."
Cik Amey : "Oke Muk, kowe open house ya?"
Mukidi : "Iya Cik, kan setahun sekali...."
Cik Amey : "Ngomong-ngomong, siapa yang Cina? Bapak atau ibumu?"
Mukidi : "HP-ku Cik...."
Cik Amey : ?????
Hayo, siapa yang hapenya juga merek Cina? Kita tos ya. Trus, kita Imlekan. Nonton barongsai tah?
02) Saya sudah lama jarang datang ke hajatan. Sejak ada wabah covid-19, sebagian orang memilih menunda acara pernikahan, dan kegiatan sejenis. Alhamdulillah, siang ini saya dimudahkan hadir ke acara tetangga perumahan yang mantu putranya. Si Mase gagah tinggi besar. Mbake ayu tipluk-tipluk.
Wes, cocok lah yaw....
Beberapa hari ini saya susah makan, biasa gangguan saluran pencernaan. Saya bersyukur
di mantenan ketemu lontong sate. Alhamdulillah, saya bisa maem makanan yang empuk
dan sesuai untuk badan yang kurang sehat. Konsep hajatan zaman now
sepertinya nggak seribet waktu saya masih kecil. Saya melihat
kesederhanaan malah membuat undangan merasa nyaman. Ada meja-meja dengan
camilan, dan kue-kue yang bisa dimaem di tempat, atau dibawa pulang.
Yawes, rasah dibatin Mas, Mbak, langsung disanding wae.
Sip tenan pokoke...!!!
03) Setiap perbuatan baik insya Allah akan berbuah kebaikan pula. Kalau ingin menangkap ayam, jangan dikejar nanti kita akan lelah dan ayam pun makin menjauh. Berikanlah ia beras dan makanan, nanti dengan mudah ia datang dengan rela.
Demikian pula halnya rezeki. Melangkahlah dengan baik, jangan terlalu kencang mengejar, ngotot memburu. Kita akan lelah tanpa hasil. Bersedekahlah, nanti rezeki akan datang menghampiri tepat waktu. Bila ingin memelihara kupu-kupu, jangan tangkap kupu-kupunya, pasti ia akan terbang. Tanamlah bunga. Maka, kupu-kupu akan datang sendiri dan membentangkan sayap-sayapnya yang indah.
Bahkan, bukan hanya kupu-kupu yang datang, tetapi kawanan yang lain juga
datang, lebah, capung, dan lainnya akan menambah warna warni keindahan. Sama halnya
dalam kehidupan di dunia ini. Ketika kita menginginkan kebahagiaan dan
keberuntungan, tanamlah kebaikan demi kebaikan, kejujuran demi kejujuran. Kebahagiaan dan keberuntungan akan datang karena dianugerahkan oleh Yang
Mahakuasa. Selagi masih diberi hidup, mari kita bangun taman-taman bunga kita. Bunga kebajikan dan bunga kejujuran. Bagaimana menurut Anda?