![]() |
Dinar dan dirham di Indonesia. |
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu termasuk orang-orang yang beriman. Maka, jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya." (QS. Al-Baqarah ayat 278-279)
Ekonomi
syariah merupakan bagian dari salah satu cabang ilmu pengetahuan
dalam Islam yang mengatur berbagai permasalahan di bidang
perekonomian sesuai konsep ajaran Islam. Rujukan dari ekonomi
Islam adalah Al-Qur'an dan hadits nabi Muhammad SAW. Ekonomi dalam
konsep keislaman mengandung tuntunan aturan kehidupan di bidang
ekonomi yang memuat dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika serta
moral.
Sistem
ekonomi syariah berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis, sosialis
maupun komunis. Ekonomi dalam Islam berupaya mewujudkan kesejahteraan
bagi seluruh lapisan masyarakat, memberikan rasa keadilan,
kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha maupun masyarakat luas.
Saat
ini, kesadaran umat Islam untuk menerapkan sistem ekonomi syariah
mulai muncul, meski sumbangan ekonomi Islam dalam kancah
perekonomian nasional masih terbilang relatif kecil (sekitar 1,2
persen). Namun, optimisme mengembalikan kondisi perekonomian Islam
seperti di masa Rasulullah SAW. mulai tumbuh dengan subur di
Indonesia. Suatu hal yang menggembirakan.
Ekonomi
syariah memiliki empat karakteristik utama, yaitu : kesatuan
(unity), keseimbangan (equilibrium), kebebasan (free
will) dan tanggung jawab (responsibility). Hal ini
menunjukkan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi mendapatkan
amanah untuk mengelola kehidupannya selaras dengan hukum-hukum Allah
SWT. Ekonomi Islam bertujuan memberikan keselarasan bagi kehidupan
umat manusia di dunia. Nilai-nilai Islam dapat diterapkan tidak
hanya untuk umat Islam, namun menyentuh segenap makhluk ciptaan Allah
di muka bumi. Hal mendasar yang melandasi ekonomi syariah adalah
pemenuhan kebutuhan manusia berdasarkan nilai-nilai Islam untuk
mencapai tujuan agama serta memberikan kesejahteraan bagi kehidupan
umat manusia. Ekonomi Islam diharapkan menjadi rahmat bagi seluruh
dimensi alam semesta.
Sistem
ekonomi Islam (ekonomi syariah) mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan sistem perekonomian lainnya, di antaranya :
Pertama,
ekonomi syariah bertumpu pada landasan tauhid dan kesatuan umat yang
mengacu pada aturan pokok pada kitab suci Al-Qur'an.
Kedua,
ekonomi syariah dibangun dan dijalankan dengan prinsip keadilan.
Ketiga,
ekonomi syariah memuat ajaran tolong-menolong, konsep
zakat-infaq-sedekah-wakaf, yang menghubungkan antara si kuat dan si
lemah.
Keempat,
ekonomi syariah menerapkan nilai-nilai moral dalam setiap kegiatan
perekonomian serta membangun sinergi hubungan antara satu kelompok
masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya.
Ada
beberapa upaya yang digalakkan untuk membangun perekonomian syariah
di kalangan masyarakat muslim dunia maupun di Indonesia, yaitu :
- Upaya menggunakan mata uang dinar dan dirham sebagai alat untuk bertransaksi seperti yang diberlakukan pada masa Rasulullah SAW. Dinar dan dirham menguntungkan bagi umat Islam karena dapat diterima di negara mana saja, nilainya terus naik dan menurunkan tingkat inflasi di suatu negara.
- Pendirian bank-bank syariah yang menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam lingkup usaha dan operasionalnya. Bank-bank syariah ini diharapkan mampu menyerap aspirasi umat Islam untuk meninggalkan unsur-unsur riba yang seringkali melekat pada praktek perbankan konvensional.
- Melakukan sosialisasi tentang keuntungan dan keunggulan ekonomi syariah melalui “Gerakan Ekonomi Syariah” (Gres!). Gerakan semacam ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat umat Islam untuk menjemput keridhoan Allah SWT dengan menjalankan perekonomian sesuai syariat Islam.
- Pemberian pembelajaran kepada kalangan usahawan muslim agar mulai menjalankan prinsip-prinsip Islam dalam berwirausaha untuk menumbuhkan kemandirian umat Islam. Salah satu hal yang diupayakan adalah terjalinnya komunikasi serta sinergi di antara pengusaha muslim Indonesia serta dunia, sehingga perkembangan dunia usaha kaum muslimin dapat bangkit dan kembali berjaya.
- Pembukaan pendidikan dan pengajaran ekonomi syariah di universitas-universitas. Hal ini dipicu akan kebutuhan ahli-ahli perekonomian Islam yang dirasakan masih langka. Para ahli ekonomi Islam diharapkan mampu menyempurnakan bangunan sistem perekonomian Islam demi terwujudnya masyarakat madani yang diridhoi-Nya.
Pilihan untuk mengembalikan kejayaan perekonomian Islam adalah dengan
penerapan hukum-hukum Islam sesuai aturan Allah SWT. Islam
mengajarkan ta'awun (saling membantu), bukan riba. Islam
mengajarkan nilai-nilai keadilan, kerjasama dan pemanfaatan aneka isi
dunia secara adil dan amanah. Islam mengandung norma-norma kemuliaan
yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi segenap umat
manusia. Islam mengajarkan pengaturan ekonomi sesuai syariat Allah
SWT yaitu terwujudnya sebuah masyarakat madani, masyarakat yang adil
dan sejahtera dalam naungan rahmat serta keridhoan-Nya. Akhirnya,
ekonomi syariah merupakan solusi yang tepat karena membawa
kebarokahan bagi umat manusia, sejalan dengan
ketentuan-ketentuan-Nya serta mendatangkan keridhoan Allah SWT.